With the rain

2.6K 215 17
                                    





"Sayang aku pergi dulu,jam 9 ini aku ada pertemuan dengan Uchiha corp...."dengan terburu-buru pria itu menggit sandwich nya.

"Naruto,kau harus minum vitamin nya...Ini musim hujan"Hinata mengejar suami nya seraya membawa sebutir kapsul berwarna orange terang dan segelas air.

"Baik..."Naruto menelan kapsul yang di masukan istrinya itu kedalam mulut.

"Terimakasih sayang,..."Ia mengecup kening wanita itu.

"Aku mungkin akan keluar siang ini,aku ingin membeli beberapa buku"ijin Hinata.

"Ya,hati-hatilah bawa payung mu...Aku mencintai mu"lagi sang suami mengecup bibir nya sekilas dan segera pergi.

"..daaah"Hinata melepas suami nya.

Hinata menutup pintu berwarna putih.
Ia masih melihat punggung sang suami yang masuk ke mobil hitam nya itu,lewat jendela mereka.

"Aku sangat mencintai mu,Naruto"lirih nya.

-
-
-
-
-
Wanita itu memandang hujan dari balik dinding kaca restoran.

Latte hangat nya hampir habis,tangan nya memainkan lembar halaman buku yang baru saja di beli nya.

Sekilas aroma Ramen hangat melintas di penciuman nya.

"Emmm ramen,...!!"ingat nya, akan makanan kesukaan sang suami.

Ia melirik jam tangan tali nya,pukul 11.00 siang.
"Ini waktunya makan siang,...baiklah aku akan menemani makan siang mu Naruto..."sebuah ide muncul di fikirannya.

Ia segera melangkah ke meja pemesanan.
"Bisa bungkus kan aku 2 porsi ramen pedas?!"sahutnya pada sang pelayan.

Pelayan itu tersenyum"Tentu,Nona..."
Sementara,Ia mengetikan pesan nya pada suami...

For:Naruto-kun

Sayang,aku akan ke kantor,aku membawakan mu ramen untuk makan siangmu...tunggu aku.

Send

Hinata membuka payung nya,menembus gerimis yang menerpa wajah.

Syal merah nya Ia ketat kan tersimpul kuat,dingin angin menyayat permukaan kulit halus wanita cantik itu.

Sebuah taxi,berhenti membawa Ia ke gedung tinggi itu.
Kerinduan akan tempat itumembuat nya sangat ingin kembali berada di belakang meja kerja nya dulu.

Hinata melihat ponsel nya,tak ada satu pun notif pesan yang masuk,bahkan Naruto belum juga membuka pesan nya.
"Baiklah,ini akan jadi kejutan!!"gumam nya lirih,membayangkan ekspresi sang suami.

Semangat kaki nya melangkah masuk ke bangunan itu,nama sang suami terpampang besar di lobby.Hinata tersenyum bangga akan pencapaian karier suami nya itu.

Di usia 27 tahun nya Pria itu berhasil memiliki perusahaan kontruksi nya sendiri.

Masih teringat betul oleh nya bagaimana pria itu bekerja keras untuk impiannya itu,ya...Hinata lah yang memimpikan perusahaan besar ini.Sebagai lulusan arsitek terbaik se jepang pantas lah, jika wanita itu mengharapkan puncak pencapaian karier nya berupa perusahaan yang di bangunnya bersama sang Suami tercinta.

Pintu lift terbuka,wanita itu pun masuk kedalam nya.Sedari tadi senyum tak pernah luntur menghias wajahnya menyambut sapaan para pekerja di kantor itu.

"Ah,Nyonya ...?!"sambut sekretaris sang suami di meja yang membelakangi ruangan itu.

"Ya...lama tak berjumpa,Saara..."sapa Hinata ramah.

Glass HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang