Promise

1.9K 181 8
                                    





"Kau,hanya dua pekan disana,tak usah membawa banyak barang"Naruto melihat sang istri tampak semangat mengepak pakaiannya.

Wanita itu,mengucir rambut panjang nya"Hm,aku tak mau merepot kan mu,untuk mengantar barang ku ke Konoha nanti nya"

Sang suami berdecak pinggang"Kau tahu aku sedang sibuk,tapi kau malah pergi"

"Oh,kau bahkan tak membiarkan ku untuk membantu mu disini...jadi untuk apa aku disini?!"sendu Hinata.

Naruto memutar tubuh istri nya"Aku hanya ingin memanjakanmu,sayang...bukan menjadikan mu pekerja keras...Kau nyonya Uzumaki"Naruto menekan hidung mungil itu.

"Aku Uzumaki Hinata,Arsitek terkenal itu,dan Aku seorang Wanita yang mandiri"tegas Hinata,seraya mencubit pipi sang suami.

"Ouh,kau membuatku berkecil hati,Hinata"Naruto membelai halus pipi apel itu.

Hinata meraih dagu sang suami"Hei,Aku tak bermaksud begitu,Suamiku..."

Naruto mengecup bibir itu"Kau membuatku merasa menjadi pria yang paling beruntung di dunia,Hinata"

"Baiklah..ini saat nya berangkat,"Hinata melepas pelukan sang suami.

"Hinata,Aku hanya bisa mengantar mu sampai bandara,maaf...jam 12nanti aku ada janji dengan perusahan Sabaku"sesal Naruto.

Hinata tersenyum sedih"Ya...Aku mengerti,aku akan baik-baik saja.Aku akan menghubungi Sasuke untuk menjemputku di Bandara"Hinata mengalihkan pandangan nya kecermin,menyembunyikan kekecewaannya.

"Baiklah,Aku memasukan barang-barang ini ke mobil"Naruto mengangkat koper-koper itu.

Hinata menghapus air mata yang meluncur di pipi nya.Dia sungguh berharap sang suami mau menemani nya beberapa hari ini di kampung halaman mereka,tapi jangan kan beberapa hari bahkan Pria itu tak bisa menemani nya selama di pesawat.

Wanita itu melirik bola kaca di nakas,Ia tersenyum dan memandang miniatur pengantin ,berwajah mereka di dalam bola kaca itu.
-
-
-
-
"Baiklah,Hati-hati...jangan terlalu letih,dan jaga diri mu"Naruto melilitkan syal merahnya di leher sang istri.

Hinata mengeratkan cengkraman pada bahu Naruto"Berjanji lah kau tak akan macam-macam dengan wanita itu"

Naruto menatap serius wajah yang bergetar itu"Percayalah,kau pegang janji pernikahan kita...kau juga,Jangan..."Naruto,menelan saliva nya kasar.menahan nanar nya,berat melepas sang istri.

Hinata menahan tangis nya"Aku milik mu,Ingat itu....hanya Aku dan kau"Ia merengkuh tubuh sang Suami.

"Jangan pergi Hinata"pinta nya di hati,namun Ia tahu sang istri sangat merindukan pekerjaannya itu,Ia tak ingin Hinata merasa tambah  tertekan.

"Ya,Ini waktu nya...Aku akan merindukan mu..."Hinata menghapus air mata nya.

"Ini bukan perpisahan sayang,Aku akan menjenguk mu jika ada waktu luang.Kabari aku saat kau sampai di Konoha"pinta Naruto.

"Ya,tapi kau tak pernah punya waktu luang untuk ku,Naruto"Hinata membatin.

"Aku mencintai mu"ucap mereka berbarengan,seraya terkekeh.

Naruto melambaikan tangan nya,tersenyum sedih melepas sang istri...

Hinata beranjak pergi menggeser koper nya,Ia masih melambaikan tangan  membalas tatapan sendu sang suami.

Dan,pesawat itu pun terbang melintas kota itu.




Konoha city tampak di selimuti mendung gelap menyelubungi,hujan germis turun menjadi tirai penyambut wanita itu.

Glass HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang