•
•
•
•Hinata melangkah anggun,menebar senyum pada karyawan nya,Ia membawa setumpuk kertas menuju ruangan sang suami.
"Nyonya?"sapa Saara,sekretaris suaminya.
"Ya,apa Tuan sudah kembali dari pertemuannya?"tanya Hinata.
Saara menggeleng,"Maaf,Tuan biasa nya kembali pukul 3 sore,Nyonya"jawab sang sekretaris.
Hinata mengernyit dahi"Biasanya?..."Ia memastikan.
"Ya,kemarin lusa pun Naruto tampak meninggalkan kantor..."batinnya"Benar,di hari selasa dan kamis,Tuan selalu kembali pukul 3 sore"terang Saara.
Hinata mengangguk,mengerti"Baiklah,itu berarti 10 menit lagi,aku akan masuk menyimpan ini"Hinata membuka pintu itu,Ia melihat ruangan sang suami yang tampak sedikit berantakan.Cekatan tangan nya merapikan beberapa barang yang terlihat tak seharusnya kembali rapi di tempatnya.
Ia terduduk,lelah di kursi kebesaran Naruto...
Di meja Ia melihat foto pernikahan mereka,Hinata meraba foto itu,tersenyum."Aku mencintai mu"guman nya."Hinata?,"sapa Naruto yang baru saja masuk.
"Hai,...maaf aku.."Hinata bermaksud untuk berdiri dari kursi itu.
"Hei ,tetap di tempat sayang..."perintah Naruto,lembut.Ia mengunci ruangan nya.
Hinata pun kembali duduk di kursi itu.memandang sang suami yang mendekat.
"Aku merindukan mu"ujar Naruto yang kini sudah berdiri disampingnya.
Hinata terkekeh,membola"Ayolah...kita bersama sepanjang waktu,sayang....dirumah di kantor..."Hinata memutar kursi nya.
Ya,sudah 2 minggu ini,Hinata kembali ke kantor nya.Ia mengumpulkan lagi semangat hidup dan melupakan kekosongan hati nya yang mendamba seorang anak di rumah tangga mereka.
"Aku tetap selalu merindukan mu,..."Naruto membuka jas ,dan mengendurkan dasi nya.
"Tidak sayang,ini di kantor..."Hinata tahu apa yang di inginkan sang suami,yang tampak bersemangat itu.
Namun sang pria tak berhenti,Ia meraih tubuh istrinya agar terduduk di meja nya.
Perlahan Ia membuka paha mulus itu dengan usapan lembut,tubuh sang istri tertarik kebelakang
menantang,Ia mulai menjelajahi leher tertutup rambut panjang itu."Naru..."lirih Hinata.
Iris itu tertutup menikmati,sentuhan sang suami.Sementar biru itu begelombang menyimpan,rahasia nya.
-
-
-"Hinata,kau terlalu sibuk,Ayo..."ajak Naruto pada sang istri yang masih sibuk di meja nya.
"Naruto aku merindukan meja ini,.."Hinata mengabaikan sang suami.
Pria itu duduk di meja istri nya"Hinata...kau sudah dua minggu kembali ke kantor,ayolah...Sasuke dan Sakura sudah menunggu dia mengundang kita..."kembali sang suami memaksanya beranjak.
"Baiklah,...ayo..."Hinata menyerah.
Sekilas Ia melihat ruangan yang dulu di tempati seorang arsitek nya"Naruto,sebenarnya apa yang terjadi dengan Shion?aku fikir kau menyukai nya...maksudku,pekerjaan nya bagus kan?"ralat Hinata,membuat Naruto merasa bersalah."I...itu,hanya kami sedikit berselisih..."alasan Naruto.
"Kau seharus nya bisa lebih profesional,sayang"ujar Hinata.
"Ouh,istri ku...kau tak tahu wanita itu menggoda suami mu ini...?!"batin Naruto.
"Aku fikir kau cemburu pada nya,...aku tak ingin berdebat lagi dengan istri ku yang cantik ini"Naruto mencubit pipi gembil itu,gemas.
![](https://img.wattpad.com/cover/168308202-288-k920312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Glass House
Fiksi PenggemarIs not about glass but its about a fragility pairing:NaruHina disclaimer:Masashi Kishimoto. rate:Dewasa all picture by Pixabay