•
•
•
•Jika kau fikir kaca itu rapuh,maka ada yang jauh lebih mudah remuk,yakni hati.
Namun jika ada yang lebih jernih dari kaca maka itu adalah hati juga,hati yang tulus mencintai.
Sama-sama rapuh,sama-sama mudah remuk.
Namun hati adalah kaca dari jiwa,lewat hati lah segalanya bisa menjadi lemah,dan lewat kaca jiwa itu lah segalanya menjadi Kuat.
Dan tubuh hanyalah rumah-rumah tempat bersemayamnya kekuatan dan kerapuhan itu.Kamera siap>>
1...
2...
3...Rec •
"Hai...ini sudah menyala?!"pria pirang itu melambai-lambaikan tangan di depan lensa kamera nya.
"Baiklah,...hai Aku Naruto,Uzumaki Naruto..."pria itu terkekeh.
"Hari ini kami akan mengadakan pesta kecil,ya...itulah bintang utamanya,Jagoanku...."
Naruto mengarahkan kamera nya pada sang anak yang tengah bermain di lantai."Hei,lihatlah itu anak ku,...Boruto,come pappa..yap,say pappa...!ayo ikuti ayah"pria itu melambaikan tangannya,menarik perhatian sang bayi.
Bayi pirang ber-iris sebiru sang ayah itu tampak terpanggil,Ia merangkak dengan tetesan liurnya menjejak di lantai.
"Oh,Nak...ibu mu akan marah jika kau mengotori lantainya ...aku mengepel ini seharian sayang?!"Naruto mencubit gemas pipi gembil bayinya,seraya mengangkat ringan tubuh itu.
"Baiklah,kita cari ibu mu..."Naruto menggendong sang anak,tampak kamera itu mengarah ke marmer bening dibawah sana.
Kamera kembali terangkat,mengarah ke sosok wanita berambut sebahu.
"Lihatlah,...Mamma sedang apa?"tanya Naruto,dengan melambaikan tangan sang anak.Wanita cantik itu tersenyum,menyapa kamera.
"Hai,..ini cake untuk ulang tahun Boruto"Naruto berpura-pura terkejut,seraya mencium sang anak.
"Ups,kau ulang tahun nak hoho!??"..."hei,tangan mu sayang..."Sang bayi berusaha meraih kamera ditangan sang ayah.Braak,
Suara kamera terjatuh.Gelap,
Kamera mati sesaat....Rec•
Kamera kembali menyala,kini tampak bayi pirang itu hendak meraih pelukan sang ibu.
"Hinata,biar aku yang lanjutkan...Boruto ingin kau ."Hinata membersihkan tangannya,seraya meraih sang anak.
"Baikah,anak baik...katakan mamma...mamma..!"..."mam-ma,"jawab sang bayi,seraya tergelak tertawa."Oh,dengarlah...Ia mengatakan mamma...",Naruto membola,memuji sang anak.
"Jadi,berapa usia mu bocah tangguh?'',tanya Naruto seraya memoles sedikit cream gula di pipi sang anak"Pap-pa...pap-pa..",bayi bernama Uzumaki Boruto itu,kembali menganggu sang ayah yang tengah menghias kue nya.
"Hoho,lihatlah dia pintar bukan untuk bayi satu tahun?!",bangga Naruto,seraya memoles lebih banyak cream gula di wajah sang anak,tak kalah bayi itu pun meremas kue itu,blepotan.
Hinata segera meletakan kameranya,kesal.
"Hei,kalian merusak kue nya...",protes wanita itu.Naruto segera merebut sang anak dari gendongan Hinata.
"Oh...mamma marah...",goda nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glass House
أدب الهواةIs not about glass but its about a fragility pairing:NaruHina disclaimer:Masashi Kishimoto. rate:Dewasa all picture by Pixabay