Harassment

1.8K 168 22
                                    





Pria berdasi hitam itu memijat kening,menatap sketsa-sketsa di mejanya.
Sesekali matanya melirik layar ponsel ,menunggu kabar sang istri yang sudah 2hari ini berjauhan.

Hampir seharian Hinata belum juga memberi nya kabar,telepon nya pun tak di angkat.

Menyebalkan,inilah juga yang di rasakan wanita itu beberapa hari lalu saat sang suami terlalu sibuk dengan urusan kantornya.

Naruto merasa ini seperti pembalasan dari wanita nya,Braak....
Ia menggebrak meja yang di penuhi kertas-kertas itu.

"Naruto,kau baik-baik saja?"Shion yang sedari tadi berkutat dengan rancangan nya pun,terkejut.

Naruto menghela nafas nya"Maaf,aku hanya jenuh...."ujar nya.

Shion tersenyum manis,tangan nya merayap menangkup tangan besar pria itu"Kau butuh hiburan?"

Naruto tersenyum,menggeser tangan nya menghindar dari tangan Shion,"Yang aku butuh kan hanya..."Naruto memutus kata-kata nya.

"...Aku bisa menghibur mu,Naruto"timpal Shion segera.

Mata mereka saling bersibobok,Naruto adalah pria dewasa yang matang.Ia cukup mengerti sinyal-sinyal yang di berikan wanita itu.

Naruto memutus kontak mata nya"Aku hanya butuh sedikit waktu luang"ralat nya.

Shion tersenyum menggoda,Ia berdiri dari kursi diseberang meja itu.

Ia membuka pintu,memastikan kantor itu sudah cukup sepi.Ini jam  8 malam jelas bukan lagi jam operasional,gedung itu hanya menyisakan beberapa orang di dalam nya termasuk dua orang yang sedang lembur di ruangan itu.

"Tampak nya semua orang sudah pulang,kau bisa sedikit meluangkan waktu mu..."ujar wanita itu.

Heels nya terdengar mendekat ,ke belakang kursi kebesaran sang pria."Aku cukup pintar untuk memijit,kau mau merasakan pijatanku?"tangan nya gemulai menyentuh bahu tangguh itu.

Naruto masih mematung,menikmati ritme pijatan wanita itu.

"Bahu mu sangat keras,kau sangat kaku...lemaskan tubuh mu!!"saran Shion.

Naruto mengendurkan simpul dasi nya,tubuhnya mulai rilex namun hati nya masih gelisah,bahkan sekarang lebih kacau lagi.

"Naruto...Kau pria yang sangat menawan,Aku tahu perasaan ku salah,tapi...melihat pernikahan mu tak sebahagia yang mereka kira,aku merasa ada celah untukku..."aku nya,spontan.

"Kau wanita yang terlalu terbuka,Shion"lontar Naruto,senyum masam terukir di bibir kecoklatan itu.

"Naruto,kau pria yang memiliki segala nya...cukup wajar jika kau mempunyai lebih dari satu wanita dalam hidup mu"Kini Shion berbisik di telinga nya.

Naruto memejamkan matanya,tangannya mengepal menahan godaan hasrat nya"Kau tahu,Aku hanya mencintai istri ku..."

Shion tersenyum pahit,namun senyum itu segera berubah menjadi seringaian"Aku hanya akan menghibur mu,bukan menuntut cinta mu..."

Naruto tahu,arah pembicaraan wanita ini.Ia tahu wanita itu tertarik secara fisik pada nya.Bukan untuk harta,kedudukan apalagi Cinta.

"Naruto,istri mu sedang jauhkan...?!tak akan ada yang tahu ini.Hanya rahasia kecil kau dan aku,kita bisa membangun hubungan ini di bawah tanah,tersembunyi...."Shion membelai kening pria itu,menarik nya perlahan kebelakang hingga mendongkak.Ia bisa melihat iris biru jernih itu menghadapnya di bawah sana.

Naruto hanya diam,lemah.
Ia tak bisa menyingkirkan nafsu kelelakian nya saat disuguhi dada berisi sang Wanita yang kini tepat di atas kepalanya.

Shion merasa pria itu telah terpedaya,Ia membungkukkan tubuh nya menyentuh bibir pria itu...oh,Shion sungguh tipe wanita dominan yang membuat pria manapun bisa dikendalikannya.

Lalu,bagaimana dengan pria beristri yang satu ini???!!!.




Beda,di Tokyo maka tak jauh  berbeda juga di Konoha city.

Wanita itu tampak serius pada layar komputer nya.
Ia masih merancang luas proyek itu.

Sasuke keluar dari pantri membawa teh hangat nya,harum Chamomile menenangkan terendus hidung mungil itu.

"Hinata..kau sedang flu,minumlah..."saran Sasuke,ramah.

Hinata mengangguk melempar senyumnya,Namun tangannya masih lincah dengan keyboard itu-itu.

"Kau sangat bersemangat,santai lah..."Sasuke menepuk bahu wanita itu.

Hinata meminum teh nya,bersandar"Terimakasih Sasuke...jadi apa besok kita akan meeting?"tanya nya.

Sasuke duduk di meja itu,mengangguk"Aku merasa sangat beruntung,bisa bekerjasama dengan orang-orang hebat "seru nya.

Hinata mengangkat dahi nya"lagi,lagi kau menyanjungku..."senyum mengembang merona di wajah cantiknya.

Sasuke menatap lembut wanita bersuami itu"Aku dan Sakura akam bercerai...,Ia menghubungin pengacara ku pagi tadi"lontarnya,tiba-tiba.

Uhuk,…
Hinata tersedak,kaget"Apa?,bagaimana bisa?"

Sasuke menunduk sedih"Sakura terlalu egois,Ia mengekang ku..tapi Ia tak bisa ku kendalikan.Ia tipe wanita yang kuat,membuatku hilang kendali dalam pernikahan kami"tampak aura kesedihan di wajah pria tampan itu.

Onyx jernih Itu menanar,Hinata tersenyum simpati.

Tangan nya menepuk dada pria itu,menenangkan"Aku mengerti,kau tahu aku dan Naruto pun sempat mengalami masalah yang sama,itulah mengapa aku disini...mengambil proyekmu ini"aku nya,jujur.

Tangan Hinata bergetar,mengingat kecewa yang Ia alami dari sikap sang suami.

Sasuke merasakan getaran tangan Hinata,di dada nya itu.

Perlahan tangan Sasuke meraih tangan wanita itu lembut,mendekap tangan itu di tangkuban kedua tangannya.

Air mata sang wanita turun dengan tak sopan,memperlihatkan kerapuhan pernikahan nya di depan pria lain.

Reflek Hinata membalas genggaman itu,saling menguatkan satu sama lain.Namun tidak,bagi pria beraven legam itu...hatinya menghangat merasakan setitik cinta lain yang lama padam dihati nya,Tidak...cinta itu tak pernah benar-benar hilang.
Sasuke tahu itu,dan kini Ia kembali terpercik sensasi itu...nuansa haru romansa cinta masalalu, yang tak pernah berwujud .

Pelan-pelan tangan lembut itu ditariknya,menuju bibir tipis sang pria.

Hinata terpasung,tak beranjak.
Hati nya merasakan kehangatan lain,selain dari sang pemilik hati.
Lembut pria itu kini menjalar membelai pipinya.Hinata menutup mata merasakan luka yang pria itu simpan,menyatukan asa kekecewaan mereka satu sama lain.

Sasuke menawarkan kehangatan lain,sungguh Pria ini memiliki sesuatu yang tak di miliki pria lainnya.

Dan bisakah wanita bersuami yang satu ini,menolaknya??!!

Next

Glass HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang