•
•
•
•..."Hinata...a...ku,"ragu pria itu.
Bibirnya baru saja terlepas dari pagutan semu itu."Tidak!...bukan seperti ini,Sasuke...oh,maaf"Hinata menarik tubuh nya,saat tangan pria itu sampai di dua kancing terakhir kemeja nya.
Sesaat Hinata menatap marah pria itu,Ia segera berlari ke atas.Sasuke memandang pedih,penolakan sang wanita..."kau sangat mencintai Naruto"senyum nya pahit.
Hinata menutup pintu kamarnya keras.
Ia memandang dirinya di dinding kaca itu.
Hutan diluar sana menatap benci padanya,membisu lewat angin malam.
Ia menyadari tubuh atas nya nyaris terbuka.
Segera Ia mengaitkan lagi kancing-kancing kecil itu."Hinata...apa yang kau lakukan?!,apa kau melupakan suami disana?!!"lirihnya.
Ya,bahkan Ia tak yakin,sedang apa pria itu jauh disana?!.
Ia melihat ponsel nya yang tergeletak di nakas seharian ini.
Ia segera membanting tubuh nya ke ranjang dan meraih ponsel itu.20 panggilan tak terjawab.
10pesan masuk."Ouh,Naruto...maafkan aku"Ia menggigit bibir nya menahan tangis.Hati nya sungguh tergoda,namun cinta nya pada pria pirang itu terpondasi dengan kuat.
Ia menatap langit hitam,fikirannya menyebrang jauh ke kota bermenara disana, menembus langit Tokyo.
•
•
•
•Biru nya berkilat,menatap kosong langit di lantai 2 itu,nafas Shion memburu membaui tubuh nya.
Ia tak banyak merespon permainan sang wanita,hati nya menolak sentuhan itu,namun ada sesuatu yang membuatnya tak bisa beranjak dari kursi itu,sesuatu yang menggugah jiwa kelelakiannya.
"Naruto...Apa aku tak secantik istri mu?"tanya Shion,berusaha mengalihkan pandangan pria itu.
Tangannya menarik rahang tegas itu untuk menatap nya,namun sia-sia.Wanita itu tersenyum pedih,"....setidaknya Aku bisa memberikan kepuasaan yang lebih,...."Shion kembali menyemangati diri nya, kini Ia berusaha membuka sleting celana pria itu"Bahkan aku bisa mengandung anak mu!!!"Ia siap mem-blowjob,milik pria itu yang mengeras.
"Eerghh,.."Naruto menggeram,setitik air mata menyembul dari ekor matanya.Air mata penyesalan,...Ia menarik kasar,rambut kepirangan itu.
Shafir nya melirik foto pernikahan mereka di meja nya.
"Hinata..."lirih nya.
Seolah wanita dalam foto itu tengah menyaksikan, sang suami yang kini tengah di cumbu wanita lain.Sekuat tenaganya Ia kumpulkan rasa cinta nya,untuk mendorong wanita lapar di bawah sana.
Brught...
Tubuh wanita itu,tersungkur.Naruto segera menormalkan fikirannya yang sempat teracuni,Ia segera merapikan celana dan kemeja nya yang terbuka.
"Maaf,Shion...kau gadis yang menarik tapi aku tak tertarik"Naruto segera memakai jas nya,dan menyambar ponsel nya di meja meninggalkan wanita yang masih tampak bernafsu itu.
"Shion,surat pemberhentian mu akan ku urus besok pagi"lontar Naruto sebelum membanting pintu nya.
Shion menangis lepas,Naruto masih bisa mendengar nya sebelum pintu lift itu tertutup.
Ia memejamkan matanya menahan tangis.Kembali air mata seorang pria di pertanyakan,untuk apa air mata itu?!.Naruto masuk ke mobil nya,menyeka peluh nya yang berbau wanita itu.
Ia memukul setir,kesal.
"Mengapa aku menerima sentuhan wanita itu,sial...!!"merutuki tingkah kurang ajar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glass House
FanfictionIs not about glass but its about a fragility pairing:NaruHina disclaimer:Masashi Kishimoto. rate:Dewasa all picture by Pixabay