Dupery

1.7K 169 7
                                    




Wanita paruh baya berjas putih itu tampak prihatin,memandang pria lusuh di seberang meja nya.
"Naruto...apa kau fikir kehamilan Istri mu,karena pria lain?"tanya Dokter bernama Tsunade itu.

Pria itu hanya menatap kosong"Aku tak tahu,aku mencintai nya...itulah mengapa aku disini"ucapnya lemas.

"Biar aku memeriksa nya,dan mengatakan yang sebenar nya"paksa sang Dokter.

"Tidak,aku tak ingin Ia tahu.Selama ini aku memberinya harapan hampa."sedih Naruto.

"Jika sefrustasi itu,untuk apa beberapa bulan ini kau disini ?."sahut Sang Dokter."Kita tak mendustai nya,hanya mengulur waktu...sampai terapi itu berhasil"

"..itu hanya kemungkinan kecil untuk berhasil,aku merasa bersalah"Naruto melipat tangannya,tertunduk di meja.

Dokter itu tampak mengerti kegundahan sang pasien.
"Kita tak pernah tahu,kita hanya berusaha"

Naruto menggeleng,lemah." 3 tahun kami menunggu,...dan sekarang Ia hamil disaat aku tahu tentang kemandulanku"lontar nya lemah.

"Mungkin ini saatnya Naruto,mungkin itu memang anak mu"bijak sang Dokter.

Naruto menggeleng hampa,"Aku merasa bukan..."
Ia mengusap wajah nya kasar,
"Aku mohon,jangan katakan tentang keadaanku pada istri ku..."

"Jadi kau ingin apa?"

"Dia bahagia dengan kehamilannya...itu cukup bagiku"pinta Naruto.

Tsunade menatap sayu,iris pria itu.
"Kau akan menyembunyikan ini?."Tsunade membuang nafas lelah nya"huh baiklah...suruh istri mu menemui ku jam 4,untuk memeriksa kehamilannya"

"Tentu..."Naruto beranjak dari kursi nya,perlahan Ia membuka pintu keluar,Ia kembali menengok ke arah Dokter pribadi nya itu"Aku...aku sendiri yang akan menjelaskan semuanya...dan mencari tahu anak siapa itu?"

Tsunade mengangguk dalam,Ia yakin akan keputusan pasien nya itu.




Cup...
Pipi pria itu tersentuh lembut,sesaat pintu ruangan nya terbuka.

Sang istri berdiri di pintu itu,menyambutnya.
Hinata merengkuh pria nya,yang baru saja datang
"Naruto...apa kau sudah membuat janji untuk Dokter Tsunade?"

Naruto mengangguk"Aku sudah menghubungi nya...kau bisa menemui jam4 sore ini..."

Hinata tak bisa menyembunyikan kebahagiannya"Aku bahagia,sayang...Akhirnya aku hamil...dan kau akan menjadi ayah.Oh Tuhan bahkan ini seperti mimpi!!"rangkul wanita itu,tak mempedulikan para karyawan yang memandang nya sepanjang lorong.

Naruto mengulum senyum,meski hati nya perih"Hai,kita bicara di dalam dan tutup pintu nya...lihatlah mereka melihat kita"ajak nya.

Hinata terduduk,manis di pangkuan suami tersayang nya"Kau bisa merasakannya?Ia berdetak di dalam sini"Hinata membawa tangan Naruto untuk menyentuh perut rata nya.

Perlahan Naruto mengelus perut istrinya"Hinata ?...siapa ayah bayi ini??!"batin nya bertanya-bertanya.

"Naruto??kau tak apa?"tanya Hinata heran,melihat ekspresi sang pria yang tampak sendu.

Naruto menggeleng"Aku hanya terkejut,ini tiba-tiba...sangat tiba-tiba"jawabnya menyembunyikan kecurigaannya.

Hinata menatap dalam mata itu,amethyst nya bisa menangkap sesuatu yang salah dari suami nya"Kau menyembunyikan sesuatu?"

Biru itu menua,hampir tak bersinar.Mata nya memicing dalam"Apa kau juga menyembunyikan sesuatu dariku?"tanya nya mendingin.

Hinata merasa ada yang tak benar dari pertanyaan yang di lontarkan suami nya"Apa maksud mu?"

Glass HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang