Special Chapter

3.8K 255 31
                                    

What happened to us?

*flash back chapter.

"Apa kau yakin itu bayinya?"tanya Sasuke.

Naruto terbelalak,melihat paras sang putra"Aku...aku tak percaya ini!!"senyum mulai mengembang di wajahnya.

Sasuke tertawa, melihat ekspresi ayah baru itu.
"Dia tak mirip Hinata...tapi,Dia juga tak mirip para Otsutsuki,bukan?"

"Dia...DIA MIRIP AKU,Sasuke...oh,Tidak...DIA PUTRA Ku!!!"bariton sang pria menggema di ruang senyap nan lelap itu.

Oek...Oek...oek...
Serempak para bayi di ruangan itu menangis.

Seketika ruangan tenang itu gaduh oleh tangisan para bayi yang cempreng.

Dua pria dewasa itu panik,ditengah suara meraung-raung."Naruto...kita dalam masalah besar"panik Sasuke.

Pria pirang itu tak kalah bermandi keringatnya ,lagi.
"Oh,kita akan di kira menculik bayi...jika begini terus"

Sasuke menepuk keras bahu sahabatnya"Mengapa kau berteriak,kau membangunkan bayi-bayi ini"

Oek...oek...oek..
Bayi-bayi itu terus menangis,seakan mengusir kedua pria setengah matang itu dari ruangan.

"Aku hanya bahagia,Sasuke!",Naruto membela diri.

Sasuke mengacak raven nya,pusing."Tahu begini,aku akan memberitahunya dari tadi...kalau itu anakmu"

"Apa?,jadi kau sudah tahu?",Naruto mendelik.

"Si Otsutsuki itu sudah siuman,Dia bicara tentang malam itu...semuanya",ujar Sasuke.

"Kau,...kalian mempemainkan ku?!"protes pria itu.

Oek...oek...oek...
Masih,bayi-bayi itu menangis lebih kencang.

"Sudahlah,fikirkan tentang kekacauan ini!",alih Sasuke.

"Tuan Uzumaki?!...Apa yang kalian lakukan,oh...mereka menangis?!",Perawat manis itu masuk dengan wajah panik dan marah.

"Ma...maaf,Kami hanya sedikit berteriak,,benar bukan Sasuke?!",sesal Naruto.

"Kau yang berteriak,pirang!!",kesal Sasuke.

"Baiklah,Apa kalian sudah selasai dengan bayi nya?!",teriak sang perawat.

"..I...iya,ta-pi bolehkan,aku membawa bayi ku...?!",cengir Naruto.

"Bawa saja semua bayi nya!!!",nyalang perawat itu.

"A...apa?,"

"Cepat keluar!!!",perintah sang perawat,emosi.

"Oh,baiklah...ayo,Naruto",ajak Sasuke.

"Ta...tapi bayi ku?!",berat Naruto.

"Sudahlah,mereka akan memberikannya nanti",Sasuke menggiring sahabat nya itu.

"Bayi malang ku.maafkan ayah mu ini,Nak!Ibu mu pasti akan menghajar ku....",batin Naruto.




Wanita sendu itu berbaring lemah beralaskan bantal nya.
Airmata mengalir di sudut mutiara itu,bak embun pagi menetes di ranting kering.

"Oh,Tuhan apa aku siap melihat bayi dari pria itu?,bagaimana jika bayi nya mirip ayahnya yang pucat itu???oh,Tidak,(tapi ganteng juga sih*plakkk)"

Rasa nyeri mengiris dinding perut nya,perut mulus itu kini tersulam jahitan apik sang Dokter.
Membekas,menorehkan luka hati yang menganga.Tiap wanita itu kelak melihat nya ,maka itu akan mengingatkannya pada malam gelap gulita yang tak diketahui nya itu.Sampai sekarang Naruto tak pernah bercerita rincian dari pemerkosaan yang di alami sang istri,terlalu menyakitkan bagi mereka berdua mengenang hal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Glass HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang