Love before him

2.2K 211 20
                                    

-
-
-
-
"Naruto...,Tuan Deidara menginginkan rancangan gedung nya besok...huah,seperti nya kita akan lembur lagi"Wanita bernama Shion,membawa setumpuk kertas ke meja pria itu.

Naruto menatap sebal tumpukan kertas berisi sketsa bangunan itu"Huuh,ini melelahkan.Andai saja Hinata disini..."lirih nya.

Shion menatap sinis,mendengar sang pria, yang menyebut nama istri tercinta nya"Maaf,aku memang belum sehebat dia..."sesal nya pura-pura.

Naruto menggeleng,meralat"Bukan itu,rancangan mu...oh ini Amazing,Shion..."puji nya.

Wanita itu mengembang senyum, mendengar sanjungan itu"Lalu,apa yang membuat mu mengingatkan Ia disini?"

"I..tu,Kau tahu saat kau berada dekat orang yang mencintai mu,maka itu akan menambah energi mu...!!ya begitulah"jawab Naruto ,yakin.

Shion semakin merenggut tak suka"Apa kau tak merasakan ...."ucapan nya terputus saat seorang wanita lain masuk keruangan itu...

"Naruto,maaf aku terlambat...Sasuke sungguh tak membantu untuk Sarada"nada kesal terdengar dari wanita bernama Sakura.

"Tak masalah,Shion cukup hebat menangani itu...benar bukan Shion?"lagi,Naruto memuji arsitek muda nya itu.

Sakura melirik Shion sesaat lalu,melempar pandangan nya penuh tanya.

"Apa kau dan Sasuke baik-baik saja?"Tanya Naruto khawatir,akan rumah tangga sang sahabat yang sedang berkonflik.

"Tidak,kami tak baik-baik saja.Ia selalu tak punya waktu untuk anak nya..."Sakura memijat keningnya,lelah.

"Mungkin kau harus resign ,Sakura"sahut Naruto.

Sakura menggeleng"Tidak,kau tahu aku bukan tipe wanita rumahan seperti itu.Mau dikemanakan energi ku yang berlebih ini?!"sahut nya seraya tertawa.

"Tapi suami mu menginginkan mu dirumah,...bersama anak kalian..."Lagi,Naruto memberi nasehat bijak nya.

"Ini salah pengasuh itu,kenapa Ia tak kembali...Andai saja Sarada mau di asuh pengasuh lain,mungkin ini tak akan serumit ini"jelas wanita bemata hijau itu,panjang.

"Ada baik nya ,kau turuti suami mu..."Naruto memberi saran.

"Ayolah,kau fikir aku akan seperti Hinata,yang menurut pada mu...sementara kau, meninggalkannya sendiri bersedih dirumah"protes Sakura.

Shion mengembang senyum"Sakura,aku fikir yang Naruto lakukan itu tepat,kau tahu kan Naruto sangat menginginkan istri nya itu hamil...sayang sekali Hinata belum bisa memberi nya bayi"

Naruto menatap Shion sesaat..."Hinata lah yang sangat menginginkan bayi itu"jawab nya datar.

Sakura melirik tajam Shion"jika kau tak mengerti apa yang terjadi dalam rumah tangga seseorang,lebih baik kendalikan mulut mu"

Shion menggigit bibir nya.

"Sudahlah,aku yakin Shion tak bermaksud menyinggung kan?"Senyum ramah Naruto,melerai ketegangan dua wanita itu.

"Baiklah,kami akan mengerjakan ini semua...Sakura,lebih baik kau pulang cepat nanti...Sarada membutuhkan mu"Naruto mempersilahkan.

"Terimakasih,Naruto...baiklah,Aku akan kembali keruangan ku..."Sakura pun,segera keluar dari ruangan bos sekaligus sahabat nya itu.

"Jadi kita akan lembur lagi malam ini?"tanya Shion.

Naruto menarik halis nya,mata nya melebar,berbinar biru.
"Yaaaa....tapi bukan disini...."

"Dimana itu?"tanggap Shion tak kalah semangat.

"Dirumahku...Oh,setelah kejadian 2 hari lalu aku tak ingin membuat istriku itu berfikir macam-macam dulu,...jadi kita akan kerjakan gambar-gambarnini bersama makan malam di rumahku,bagaimana?"tawaran yang panjang dari Naruto.

Glass HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang