21. Mark's Words

312K 47.4K 25.6K
                                    

"Suruh cabut aja dia dari himpunan kalo dia ngelanggar peraturan yang dia buat sendiri." kata Johnny sambil tertawa.


Setelah sekian lama, akhirnya Naya bisa punya quality-time lagi dengan Johnny sahabatnya. Tapi kali ini mereka ngga berdua, melainkan bertiga dengan Mark.

Naya menceritakan semua hal yang terjadi dari awal keberangkatannya ke Makassar, ceritanya dengan Jaehyun disana, hingga perubahan sikap Doyoung padanya.


Mark hanya tertawa sepanjang cerita Naya, mengatakan bahwa pengalaman hidup Naya beberapa waktu ke belakang ini sangat menyenangkan. Tentang bagaimana seolah-olah Naya terjebak di antara dua laki-laki yang bahkan Naya sendiri ngga tau apakah dia memang benar terjebak atau dia hanya berhalusinasi dengan sengaja menjebak dirinya sendiri.


"They both are good looking, smart and kind. It must be really hard for you to make a choice." respon Mark pada cerita Naya.

"I don't think that I should really make a choice. It's not like they like me or I don't know. It's just impossible. Especially for Jaehyun's case." kata Naya lagi, yang mendapat respon cepat dari Mark.


"I'm not sure about Jaehyun, but Doyoung is definitely have a huge interest in you." katanya.

"But Jaehyun is really sweet, you must have had a beautiful and a hard time at once babe." ujar Johnny menambahkan.


Naya hanya tertawa mendengar respon kedua sahabat bilingualnya itu, "it would be really tragic if none of them like me, or if they suddenly had a girlfriend. Oh my God what should I do with my heart?"

"You can just keep that to yourself. I mean, your heart." kata Mark lagi, membuat Naya hanya bisa mengangguk.

"You know, your heart is only belong to you and yourself only. There's no need for you to give your heart to anyone. Really." Mark melanjutkan kalimatnya dengan nada sedikit lebih serius.




"Tapi setelah lo balik dari Makassar gimana Nay?" tanya Johnny.

"Gimana apanya?"

"Ya lo sama Jaehyun, komunikasi lancar?"

"I even barely see him dude. Kayanya setelah balik dari Makassar gue cuma pernah papasan sama dia sekali depan kelas, terus sama liat dia di kantin, abis itu udah ngga pernah ada apa-apa lagi." jelas Naya.

"No call or text?" tanya Mark.

"No." jawab Naya sambil menggeleng lemah.

"Poor you my baby." kata Johnny sambil menepuk pelan pipi Naya tanda simpatik.


"Terus bang Doyoung kemaren ke kosan lo kak?" tanya Mark yang dijawab dengan anggukan oleh Naya.

"It feels sooo weird to see him standing right in front of my bedroom door." ujar Naya sambil melebarkan matanya, bercerita dengan antusias.

"Did he make it to your room?" tanya Johnny.

"Hah? Gimana maksudnya?"

"Dia sampe masuk ke kamar lo apa ngga?" ulang Johnny.

"Ya ngga lah, I won't let him in." jawab Naya.

"Bagus. Jangan dibiarin masuk ya. You never know what would happen between a guy and a girl who stay in one room." jawab Johnny lagi namun kali ini sambil tertawa jahil.


Naya terlihat agak kesal, namun masih ingin melanjutkan ceritanya.

"Tapi kalian harus tau dia ngomong apa begitu gue buka pintu." kata Naya lagi.

HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang