56. Back To Square One

246K 38.4K 28.2K
                                    

Rumah putih bertingkat dua dan berhalaman luas itu masih sama seperti apa yang mereka lihat satu tahun lalu, tetap mengesankan dan mengagumkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rumah putih bertingkat dua dan berhalaman luas itu masih sama seperti apa yang mereka lihat satu tahun lalu, tetap mengesankan dan mengagumkan.

Juga sama seperti tahun lalu, Doyoung dan Naya menjadi orang-orang yang datang pertama dan menunggu di depan pagar, bedanya kali ini Doyoung bukan membawa motor, melainkan mobil.


"Mau turun duluan ngga? Apa nunggu anak-anak?" tanya Doyoung.

"Tungguin dulu aja deh," jawab Naya.

"Eh tapi ini anak-anak pada curiga ngga ya Nay kita dateng bareng?"

"Curiga kenapa emang?" tanya Naya balik, "orang biasanya juga kalo ada rapat-rapat kita datengnya bareng."

Doyoung menggaruk tengkuk dengan canggung, "oh iya juga sih ya..."

"Lagian kenapa emang kalo anak-anak tau? Kamu ngga mau anak-anak tau?"


"Eh? Bukan gitu," elak Doyoung kemudian ia diam sebentar. "Ngga kok gapapa, emang kamu mau langsung ngasih tau ke anak-anak?"

"Jangan langsung deh," jawab Naya. "Biar aku ngomong ke Jaehyun dulu, aku penasaran responnya dia gimana."

"Iseng banget sih," timpal Doyoung. "Kalo dia bilang dia juga suka sama kamu gimana?"

"Ya yaudah, emang mau gimana?"

"Ya emang kamu maunya gimana?" tanya Doyoung lagi.

"Ya udah liat nanti aja, ngga bakalan juga lagian. Eh ini Joy ngechat udah deket katanya," ujar Naya mengalihkan pembicaraan.


Masih sama persis seperti tahun lalu, Joy Lucas menjadi orang kedua yang datang.

"Langsung masuk gak?" tanya Lucas, turun dari motornya.

"Jangan kampungan lagi lu liat muka Chenle disana," tunjuk Naya ke arah pagar.

"Wesss," respon Lucas. "Ngga lah, udah keren gua sekarang, ngga bakalan kaget lagi."


Lucas memencet bel, dan seperti yang sudah di ekspektasikan, wajah Chenle kembali terpampang jelas disana. Selalu dengan senyum lebar yang membuat matanya mengecil dan membentuk bulan sabit, Chenle menyapa teman-teman yang ia lihat melalui kamera dari dalam rumah.

"Aku buka pagernya!" teriak Chenle.

Gerbang dibuka, taman di depan rumah Chenle terlihat jauh lebih cantik dari tahun lalu, mungkin selama satu tahun itu ia dirawat dengan sangat baik.

Lucas dan Doyoung memarkirkan kendaraannya masing-masing disana dan mereka masuk ke dalam rumah. Mereka berempat tidak melihat adanya prasmanan di ruang makan lantai bawah seperti tahun lalu. Di meja makan itu hanya terdapat beberapa piring yang ditutup, seperti meja makan keluarga pada umumnya.


Melihat itu Joy tiba-tiba mengangguk dan berbicara pada Naya, "beneran ngga disediain apa-apa Nay," ujarnya.

"Lo pasti udah mikir mau makan enak ya disini?" gurau Naya.

HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang