53. Strange Feeling

267K 38.2K 29.1K
                                    

LINE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



LINE

Doyoung
Nay
Gue di depan


Satu pesan masuk berhasil membuat Naya berdiri dengan cepat, menyambar tas dan mengunci pintu kamarnya. Ia mengambil flatshoes-nya dan mengenakan itu secara terburu-buru sambil berjalan ke depan pagar.


"Eh? Gue kira lo nunggu depan gapura?" tunjuk Naya pada Doyoung yang berdiri di depan pintu utama kosnya. Ia buru-buru mengambil hand sanitizer di dalam tasnya, mengenakannya dengan cepat setelah tangannya baru saja ia gunakan untuk memasang flatshoes.

"Ngga dong, masa lo disuruh jalan sendiri ke depan gapura?" jawab Doyoung dengan senyum lebarnya.

"Halah, biasanya juga gitu."


Doyoung tertawa, memperhatikan penampilan Naya dari ujung kepala hingga ujung kaki, kemudian ia tersenyum tipis. Naya yang biasanya berpenampilan asal-asalan dengan mengambil pakaian apapun yang pertama ia lihat di dalam lemari, hari ini cukup terlihat berbeda, lebih rapih dan anggun.

Doyoung terbiasa melihat Naya mengenakan kaos atau hoodie kebesaran dengan rambut pendeknya yang diurai dan tanpa riasan apapun kecuali bedak tipis dan lip tint, hingga penampilannya kali ini entah mengapa membuat dia cukup terpukau juga. Ia mengenakan dress berwarna putih dengan balutan cardigan berwarna biru pastel yang menjuntai hingga bawah lutut, dipadukannya dengan flat shoes dan tas kecil yang juga berwarna biru senada.

"Setelan lu kaya mau main ke taman," celetuk Doyoung.

"Ngga ada baju lagi, yang lain lagi di laundry," jawab Naya cuek, yang tentu saja bohong. Nyatanya, sejak ia terbangun, ia langsung membuka lemari dan mencari baju yang paling layak untuk ia kenakan hari ini. Tadinya ia sempat ragu untuk mengenakan baju ini, karena ia merasa kurang percaya diri mengingat baju yang biasa ia kenakan adalah baju-baju casual, dan ia juga tahu mulut Doyoung pasti akan jahil mengomentari penampilannya.


"Iya gapapa, ini juga bagus, senada sama baju gue," ujar Doyoung yang hari itu juga mengenakan kemeja berwarna biru muda, mencoba menghibur Naya yang sedikit terlihat sebal mendengar gurauannya.

"Cantik ngga?" tanya Naya.

"Apanya?"

"Bajunya!" jawab Naya sewot. "Cantik ngga?"

"Cantik, dibeliin siapa?" tanyanya, benar-benar menganggap pertanyaan itu ditujukan untuk baju yang ia kenakan, juga seolah paham betul bahwa Naya tidak mungkin membeli baju macam itu sendiri.

"Dibeliin kakak ipar pas ulang tahun, belum pernah gue pake sama sekali."

"Bagus, ngga usah sering-sering pake baju kaya gitu deh, ngga bagus buat kesehatan gue."

Naya sudah berteriak dalam hati, kalimat itu disampaikan dengan nada dingin namun Naya menangkapnya sebagai sebuah bahasa yang lucu, membuatnya mencengkram kuat bajunya sendiri.


HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang