5. Gadis Mengagumkan

66.6K 6K 151
                                    

Selamat Pagi Pramitha Sutanto.  Apa kabar mood dan hatimu hari ini?

Setelah dibully oleh karyawan ber-snelli dan ditertawai oleh sepupu yang juga bawahanmu itu? Owh.. sudah dua hari sejak peristiwa itu dan Mitha, masih mengingat jelas bagaimana wajah pria itu kala menggodanya. Ya Tuhan, apa Mitha harus mandi kembang tujuh rupa ya supaya dia tidak harus dekat-dekat dengan jelmaan boneka voodoo itu?

Dan gue masih gak mood..., lalu ini kenapa ponsel gue rame banget notifikasinya? dan, kerjaan semua? Serius?

Mitha membuka mata dan  mendengus sebal melihat puluhan notifikasi yang masuk di ponselnya. Whatsapp, Gmail, Outlook, Sms, semua memiliki pesannya masing-masing. Owh jangan lupakan missedcall dari Nia yang niat sekali menghubunginya di pagi buta. Mitha bukannya tak tahu maksud sahabatnya itu menghubunginya pagi-pagi. Nia, sudah lama menjadi buku agenda berjalan Mitha untuk urusan play date anak-anak genk mereka.

Hellow..., Sekali lagi Mitha membuang nafas jengah. Gue bahkan belum menikah dan punya anak, tapi kenapa gak boleh absen dari acara play date 'hom pim pa hatiku hampa' itu?

Sudah... Sudah, fokus on work saja! Pagi ini Mitha diminta Karina untuk menghadiri evaluasi hasil dekorasi interior bangsal anak dan ruang laktasi yang dalam proses pembangunan. Siang, Mikaila juga ingin mempresentasikan seluruh detil acara talkshow yang akan dihelat beberapa hari lagi. Lalu sore, ia sudah membayangkan akan menerima tumpukan laporan yang harus ia teliti dengan jeli satu per satu hingga ia tak sadar jika ia duduk di kursinya hingga larut malam.

Begitu seterusnya sampai Andre dan Sarah memiliki anak ketiga, mungkin?

Terus Mitha kapan kencannya, Ya Allah...?

Entah naas atau anugrah, Jika Liliana Sutanto bukanlah tipikal ibu-ibu mak comblang yang gemar mencarikan anaknya jodoh. Liliana, membebaskan Mitha mencari dan menemukan pasangannya sendiri.

Lalu kapan waktu mencari dan menemukan pasangan itu? Jika Senin hingga Jum'at, dia akan sibuk nine to nine di rumah sakit. Sedang Sabtu dia akan sibuk berkreasi dengan hobbynya atau sekedar berfoto untuk endorse Instagram dan Minggu, ia akan meminta hari itu khusus untuk tubuhnya beristirahat.

Baiklah, abaikan masalah kencan dan pasangan, kita kembalikan spotlight pada gadis yang rambutnya masih terpasang beberapa roll warna-warni itu. Mitha baru membuka mata dan kulit wajahnya bahkan belum segar sepenuhnya.

"Mitha.." Gedoran Pintu dan panggilan itu Mitha tau dari Liliana, "Sudah jam tujuh, sayang. Papa bahkan sudah jalan dan kamu masih diatas ranjang? Anak perawannya siapa itu!?"

Pintu kamar terbuka dan Mitha tersenyum manis campur malas pada sang Mama. "Kalo Mitha udah gak perawan, apa bisa menjamin jam bangun Mitha bisa lebih awal?"

Plak!

Lalu satu pukulan keras mendarat tepat di jidat si ahli kecantikan.

"Mandi!" Hardikan itu Mitha terima sebelum pintu itu berbedam akibat bantingan sang mama.

Okay Mood, should I put some aroma therapy while scrubbing for boosting you? 

*************

Golden Hospital tidak pernah sepi dan Hermawan Sutanto tidak memasang lift khusus untuk karyawan ataupun direksi. Jadi, semua manusia yang ingin lalu lalang antar lantai di gedung ini, harus mau berbagi lift dengan siapapun status mereka disitu. Tak terkecuali Mitha yang hari ini memiliki mood untuk menggukan ankle boots hitam dengan hak tujuh centi saat bekerja.

Puluhan pasang mata tentu tertarik dengan pemandangan eye catching yang melekat pada diri Mitha. Rambut lurus sempurna berwana coklat, kaca mata yang membingkai wajah ayunya, skinny jeans hitam lengkap dengan ankle boots dan blazer coklat.

Pramitha's Make Up ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang