"Amanda, masak apa Nak?" Bima berjalan memasuki rumah lalu melangkah ke dapur saat sesuatu yang lezat memasuki indra penciumannya.
"Iga Bakar sama sup ceker pake macaroni," jawab remaja putri itu.
Bima tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Amanda dengan sayang, "Anak Papi pinter, memang!" puji Bima.
Gadis yang tengah memasak sambil menikmati oreo vanilla itu tersenyum seraya tangannya tetap mengaduk panci yang isinya tengah mendidih.
"Papi mandi, gih! Biar kita bisa segera makan malam!" seru Amanda semangat.
Bima mengangguk mantab lalu meninggalkan Amanda yang masih sibuk di dapur untuk mengurusi keenam anaknya yang lain.
"Owh My God! Owh My God! Owh My God!" Pekik Luna didepan televisi kala adik Bima itu tengah membantu Gio dan Faisal memakai baju setelah mandi.
"Kenapa, Lun?" tanya Bima khawatir, "Ada memar di badan Faisal?" Netra Dokter Anak itu menatap anak angkatnya khawatir. Ia takut saat bermain tadi, Faisal atau Gio mungkin saja jatuh atau mengalami kecelakaan kecil yang menyebabkan memar di tubuh.
"Enggak. Ini lho mas, Ethan Arnold katanya mau hiatus travelling. Berarti nanti blog nya dia jadi sepi dong!" Seru Luna tanpa menatap Bima. Netra berkaca mata itu masih fokus menatap layar kaca yang tengah menayangkan infotainment.
"Terus kenapa sampe bawa-bawa My God?" tanya Bima jengah. Wanita dimana-mana sama saja. Kalau sudah lihat kulit sawo matang dengan perut kotak-kotak, mereka pasti langsung lupa dunia.
"Ya aku jadi gak bisa update travel Vlog-nya dia lagi di youtube. Terus, hasil photo tempat-tempat wisatanya juga bagus-bagus deh di Instagramnya dia. Terus, dia tuh macho banget, Mas! Ngantuknya Luna langsung hilang kalau tengah malem nonton dia."
"Terus ngapain nonton dia tengah malem? mending tidur!"ketus Bima datar seraya memunguti handuk basah dan bedak serta perlengkapan bayi milik Gio dan Faisal.
"Coding itu butuh otak dan mata yang segar. Cuma Ethan Arnold yang bikin dua bagian tubuh Luna itu kembali segar saat stuck sama code-code!" sergah Luna yang kini memanggil Delisha dan Erlangga untuk mandi.
Bima menghela nafas seraya menggeleng lemah. Bukan hanya Amanda remaja labil di rumah ini, Aluna juga sama. Dia jatuh cinta pada pria yang tak mungkin tergapai.
***********
"Mas, setelah ini Luna mau ngomong," ucap Luna saat mereka baru saja menyelesaikan makan malam.
Bryan dan Chintya tengah membereskan meja dan mencuci piring. Sedang Amanda, menyiapkan amunisi pribadinya untuk dibawa ke kamar.
Bima mengangguk menjawab permintaan Luna dengan mata yang mengikuti pergerakan Amanda di depan kabinet dapur.
"Itu sejak kapan ada Chiki di lemari, Amanda?" tanya Bima pada Amanda yang tangannya sudah penuh dengan berbagai macam snack.
"Ini bukan chiki, Papi. Ini keripik kentang rasa rumput laut," jelas Amanda yang netranya menatap dua bungkus besar keripik kentang itu, "Manda mau update chapter terbaru di Wattpad, jadi butuh banyak nutrisi otak."
"Itu micin, Manda, bukan nutrisi," balas Bima. Amanda hanya terkekeh lirih lalu melanjutkan langkahnya memasuki kamar. "Wattpad itu apa?" tanya Bima pada Luna.
"Platform baca tulis cerita," jawab Luna santai seraya menikmati jeruk.
"Kamu udah sadap semua akun sosial media Amanda kan?" Wajah Bima serius menatap luna
KAMU SEDANG MEMBACA
Pramitha's Make Up ( Sudah Terbit )
RomanceSudah terbit dan dihapur sebagian. Dapatkan versi cetak Pramitha's Make Up di Grassmedia Grup atau Lotus Publisher. Pramitha geram kala dirinya selalu diejek dan diragukan kemampuannya dalam bekerja oleh Dokter Pengganti di Rumah Sakitnya, hanya k...