6

334 20 0
                                    

[Chizuru POV]

"Ini ketiga kalinya kita bertemu dan ketiga kalinya juga aku berakhir di tempat tidur yang sama denganmu." Aku segera bangun setelah merasa perih di telapak kakiku. Aku langsung memeriksa lukaku kembali, takut jika tiba-tiba luka yang sudah kering itu terbuka kembali. Jungkook dengan santai berbaring di bantalku. Tubuh besarnya menguasai kasurku. Seperti tidak tau malu, dia memaksaku berhenti makan hanya karena dia tidak bisa menahan diri lebih lama lagi. "Bagaimana kalau nanti saat aku bersama keluargamu lalu kau malah horny?"

"Aku hanya perlu menarikmu ke dalam kamar mandi."

Mendengarnya aku merasa mual. Uh, pria ini benar-benar hentai. "Bangunlah, kau bau."

"Aku pinjam kamar mandimu-"

"Tidak boleh. Aku membayar tagihannya mahal tau."

"Kau ingin berapa banyak, huh? Kalau hanya mandi sekali saja kurasa itu tidak akan mahal."

"Ya, ya, ya. aku tau kau punya banyak uang. Kau bisa dapatkan apa yang kau inginkan."

"Bekerja dengan rajin, kau akan mendapatkan uang yang banyak kalau kau bekerja dengan giat."

Entah mengapa perkataannya itu terdengar sangat rancu. Seperti aku mendapatkan maksud tertentu. Ketika aku menatapnya curiga, dia malah tertawa. Ah, mengesalkan. "Sebenarnya kau membayarku untuk jadi tunanganmu atau partner seksmu?"

Aku memalingkan wajahku ketika dia mendekat, rasanya aku malas, namun aku juga tidak bisa lari dari dekapan tubuhnya yang begitu besar. "Hmm... tidak bisakah melakukan keduanya bersamaan? Hm?"

"Kalau kau berpikir aku akan jatuh dalam perangkapmu, maka kau salah. Sekarang lepaskan aku dan pergilah mandi. Kau sungguh bau."

"Mau mandi bersama?"

"Tidak. Cepat pergilah. Aku mesti bereskan kekacauan yang kau buat."

"Hmm... tidak mau bersihkan kekacauan yang kau buat?"

"Menjijikkan! Cepat mandi!"

.

.

.

.

.

Seharusnya, di saat aku tidak bekerja seperti ini, aku bisa tidur lebih awal. Tetapi yang terjadi saat ini adalah aku masih saja harus berurusan dengan pekerjaan bersama Jungkook meski tengah malam sudah lewat hampir satu jam yang lalu.

"Sampai di mana kita?"

"Kurasa semuanya hampir selesai."

Meski dia sudah mandi-aku bahkan meminjamkan handukku-dia tetap tidak mau bergeser dari tempat tidurku.

"Kau sudah mengantuk? Ayolah,"

"Aku lelah, seharian aku membersihkan rumahku."

"Apa yang kau sebut sebagai membersihkan rumah?" Wajah menjengkelkan itu muncul lagi. "Baiklah, kita hanya perlu bahas soal identitas dirimu saja."

"Aku akan jadi diriku. Itu cukup baik, kan?"

"Kau akan mengungkapkan identitas rahasiamu? Menjadi wanita Jepang yang menjadi Hostess?"

"Hanya bagian wanita Jepang saja. Pekerjaanku sudah aku urus."

"Maksudmu?"

"Aku sudah hubungi temanku yang bisa memberiku pekerjaan dengan cepat. Dia juga setuju untuk menganggapku sudah bekerja di sana dalam waktu yang cukup lama. Besok pagi aku akan antarkan surat lamaran, tapi aku sudah pasti akan bekerja di sana."

Fake Love | Jeon Jungkook 18🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang