26

203 15 10
                                    

Aku bangun dengan perasaan kaku di seluruh tubuhku. Aku merasa sangat pusing, mataku berputar dan semuanya terasa begitu tidak nyaman. Setelah diserang rasa sakit otomatis karena memaksa terlalu keras untuk membuka mata, giliran kepalaku yang menjadi pening karena rasa diikuti oleh ingatan. Aku butuh penyesuaian untuk tubuhku sendiri, tetapi ingatanku langsung terpapar jelas. Aku mengingat setiap detail yang terjadi sebelum aku tertidur—atau lebih tepatnya, pingsan.

"Selamat pagi. Atau lebih tepatnya selamat sore? Atau selamat malam? Ini sudah jam 7 jadi kau yang tentukan sendiri apa yang paling tepat. Bagaimana perasaanmu, sayang? Apa mimpimu indah? Kau berbicara sesuatu dalam tidurmu tetapi aku tidak tau apa yang kau katakan karena kau bicara tidak begitu jelas."

Aku tidak menjawab apapun selain memalingkan kepalaku menghindari pemandangan menjijikkan ini. Sialan. aku ingin mengutuk dengan semua kata-kata kotor di dunia. Setelah sekian lama berhasil, kenapa tiba-tiba aku bertemu dengan pria ini lagi? Dia... dia satu-satunya orang yang aku harap tidak pernah hidup di dunia yang sama denganku.

"Kau sangat cantik, Chiccan. Sekarang kau cantik, dulu kau cantik, kau selalu cantik."

Itu pujian yang membuatku merinding. Seluruh bulu kudukku seperti sedang diuji. Begitu pria itu bergabung bersamaku di dalam selimut, aku langsung turun dari tempat tidur. Sialan memang. Untung saja aku menggunakan baju lapisan juga celana pendek setelah pakaian dalam. Tubuhku bisa dengan seenaknya dipandangi oleh orang yang sangat menjijikkan ini.

"Ada apa?"

"Bagaimana kau bisa menemukanku? Kau... apa yang kau lakukan di sini? kau tidak seharusnya di sini..."

Pria itu terkekeh pelan. "Begitu pula denganmu, kan?" seketika ekspresinya berubah dan aku kembali merasakan ketakutan yang sama dengan beberapa saat lalu. "Kau menghilang begitu saja, apa kau punya izin pergi dariku?"

Aku otomatis melangkah mundur ketika dia mendekatiku. Aku mundur sejauh yang aku bisa ketika dia mendekatiku. Jangan tanyakan bagaimana horror yang dia perlihatkan di wajahnya. Aku merasa semua kenangan buruk yang aku kubur dalam-dalam kembali bangkit seraya dia yang makin dekat denganku. Kepalaku perlahan tertunduk menghindari tatapannya. Hingga pada akhirnya punggungku berhimpitan bersama dinding, keleluasaanku menipis bersama kedua lengannya.

"Apa kau tau betapa bahagianya aku saat menemukanmu? Aku tidak akan membiarkan kau jauh dariku lagi, Murakami Chizuru-chan..."

Dia hendak menciumku sampai aku menghentikannya. Jangankan untuk dicium, keberadaanku di sini saja sudah membuat aku merutuk dengan penuh rasa jijik.

"Ada apa?" tanyanya dengan nada bicara yang jelas sekali menjelaskan betapa ia terganggu.

"Aku... aku harus segera pergi,"

"Pergi? Mengapa cepat sekali? Kita baru bertemu setelah sekian lama. Apa yang lebih penting dari menghabiskan waktu bersamaku?" aku diam, membuang pandanganku menjauh karena aku tidak mampu mengelabuinya, "atau jangan-jangan kau ingin menemui pria itu, ya?"

Seketika aku menjadi sangat panik. Pria itu? Apa dia tau sesuatu tentang Jungkook? Sejauh mana dia sudah mengetahui kehidupanku selama aku di sini? aku mencoba menerka dari tatapan beserta seringai yang ia kirimkan padaku. Berdasarkan pengalamanku bersama orang ini, aku tidak terkejut jika dia tau banyak tentang aku. Hanya saja aku ingin tau seberapa banyak dia mengetahui kehidupan yang susah payah aku bangun jauh darinya.

"Kau terkejut, ya? Ternyata tempat pelarianmu pun masih berada dalam jangkauanku? Kau salah, sayang. Aku ini punya banyak cara untuk selalu menemukanmu." Ucapnya santai seraya memainkan ujung rambutku. "Aku lihat kau sangat dekat dengan pria itu. Wonwoo... benar, kan? Sejak kapan kau dekat dengannya? Aku kira dia sudah beristri tapi ternyata kau pun masih bisa masuk di keluarganya. Kenapa? Apa kau lebih suka dengan pria beristri itu daripada aku?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake Love | Jeon Jungkook 18🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang