2

626 28 3
                                    

[Chizuru POV]

Meski malam ini berakhir dengan tangan kosong, aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku belum mendapat ide apapun tentang bagaimana cara mendekati pria 10 triliyun itu. Dia tidak meninggalkan apapun. Lagipula aku tidak bisa dengan begitu saja muncul di hadapannya. Hal yang terus membuatku penasaran adalah, bagaimana dia tau aku berasal dari Jepang? Hanya kebetulan? Tidak mungkin. Bahkan managerku tidak tau tentang hal itu.

Sekarang dini hari pukul 3. Aku memilih untuk pulang karena aku sudah cukup lelah. Lagipula club sudah tutup. Di sana memang hanya sekedar club, masalah pelayanan dan sebagainya itu bukan urusan mereka, jadi wajar kalau aku sudah akan pulang saat ini. Aku tidak akan tidur dengan siapa-siapa malam ini, hehe.

Sambil menghangatkan tubuhku, aku berjalan menuju halte bus. Memang tak ada bus yang akan lewat di waktu seperti ini, tetapi di sana aku memang tempat aku biasa menunggu taksi yang mungkin lewat. Kalau tidak, ya aku mesti berjalan kaki. Huh!

"Kau lama sekali, ya?"

Langkahku seketika terhenti. Aku segera menoleh ke arah suara. Pria 10 triliyun!

"Kau?"

Dia bersandar di sebuah Lamborghini merah dengan pakaian yang sama dengan tadi. Jadi dia menungguku?

"Seperti yang kuduga, kau tidak sepandai itu. Seharusnya kau sadar aku memintamu untuk ikut denganku karena aku tak bisa membawamu pergi dari sana begitu saja. Aho."

"Kau? Darimana kau tau—"

"Cepat masuk." Dia tanpa peduli beranjak masuk ke dalam mobilnya. Sementara aku? Aku masih belum bisa memahami keadaan. "Cepatlah masuk. Kesabaranku sudah hampir habis."

"Tapi aku—"

"Aku akan membayarmu sebanyak yang kau pinta."

Aku masih dibayangi rasa penasaran tentang bagaimana dia tau latar belakangku. Meski aku tidak tau apa keinginan dia, aku mengikutinya saja. Aku melangkah masuk menuju mobil mewah itu, dia sama sekali tidak memasang ekspresi yang menyenangkan.

"Kau mau bawa aku ke mana?"

Pertanyaanku membuat dia menatapku. "Diam saja. Aku lebih suka kau diam."

Ugh! Aku memalingkan wajah darinya. Sial. Pria ini mengesalkan. Kurasa dia tumbuh di lingkungan elit dan selalu dimanja oleh keluarganya. Dasar, pria kaya sombong.

Perilakunya yang seperti ini memang membuatku jengkel. Tapi, jika aku bisa membuat dia tergila-gila padaku, maka... aku bisa merubah hidupku!

.

.

.

.

.

Perjalanan kami benar-benar sunyi karena aku dan dia sama-sama tak saling bicara. Mobilnya melaju dengan kecepatan sedang, melewati pusat kota Seoul yang dinginnya menusuk hingga ke tulang. Aku yang sedari tadi memperhatikan jalan berandai-andai jika aku berhasil menaklukkannya. Uang, perhiasan, rasa hormat, semua itu bisa kudapatkan dengan mudah!

Aku harus bisa memastikan bahwa pria menjengkelkan ini akan terus kembali padaku. Aku harus! Wajah tampan itu, ingin sekali aku melihatnya menangisiku kalau aku pergi meninggalkannya. Dia sepertinya tipe yang suka berkuasa. Baiklah, aku akan kuasai dirimu nanti.

"Berapa usiamu?"

"Apa?"

"Kau mendengarku."

Aku mempoutkan bibirku karena dia sangat menjengkelkan. Dia melarangku bicara, tapi ternyata kau bosan juga, huh? Aku tidak akan semudah itu menuruti kemauanmu.

Fake Love | Jeon Jungkook 18🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang