08.

404 51 3
                                    

Jungkook dan Taehyung itu sudah berteman sejak sekolah dasar.
Di mana saat kelas 4 SD Jungkook datang sebagai murid baru di kelas Taehyung.
Taehyung yang saat itu adalah murid paling nakal di kelas merasa ada teman untuk jadi lebih nakal ketika melihat Jungkook sengaja membuat seorang siswi menangis.
Keduanya lalu dekat satu sama lain hingga sekarang.
Yang mengejutkan Jungkook adalah Taehyung menyukai sesama jenis sekarang.

Jungkook berjalan menghampiri Taehyung yang tengah menunggunya memarkirkan motor.
Tidak seperti hari-hari sebelumnya, Taehyung terlihat sendiri.
Biasanya ia akan  bersama Jimin.
Tepat setelah Jungkook sampai di samping Taehyung, Jimin datang dengan sepedanya.

"Ayo pergi." ujar Taehyung lalu pergi begitu saja meninggalkan Jungkook yang hanya bisa menatapnya bingung.

"Tapi-" Jungkook menolehkan kepalanya pada Jimin. "Jimin!"

"Apa!" teriak Jimin menolehkan kepalanya pada Jungkook yang berdiri seolah tengah menunggunya. Seperti biasa.

"Aku akan masuk lebih dulu!"

"Ya sudah sana!"

"Jimin!"

"Apa lagi sialan! Aku belum selesai dengan urusan sepedaku!"

Jungkook hanya meringis, menggelengkan kepalanya kuat lalu lari mengikuti Taehyung yang sudah cukup jauh masuk ke dalam gedung sekolah.

-----

"Kau menghindari Park Jimin?"

"Ya, seperti itu." jawab Taehyung sekenanya menyimpan tasnya begitu saja ke atas bangku.
Menatap Jungkook dengan seringaian tipis di bibirnya. "Kemarin aku memukulnya, dia bilang ... aku menggelikan."

Jungkook mengangkat satu alisnya, apa dia tidak salah dengar?
Kim Taehyung memukul Jimin? Sungguh?
Jungkook tidak sengaja menyiku kepala Jimin saja Taehyung dengan sengaja memukul kepalanya.
Bukankah Taehyung bilang dia menyukai Jimin, tapi kenapa dia memukulnya.

"Kau apa? Memukulnya? Kenapa?!" tanya Jungkook sedikit tidak terima.

"Aku sakit hati sialan, tenang saja ~ aku menyesal sekarang." jawab Taehyung santai, memainkan tangannya yang ia gunakan untuk meninju Jimin kemarin.

"Tujuanmu menghindarinya?"

"Aku hanya memberi dia waktu untuk sadar, bahwa dia juga mengalami perubahan orientasi seksual." balas Taehyung dengan senyuman puasnya.
.
.
.
Yena tengah mengepel lantai restoran, seperti biasa.
Hingga suara bel di pintu restoran yang memberitahu bahwa seseorang baru saja masuk ke dalam.
Kim Namjoon, baru saja masuk dengan beberapa barang belanjaaan, habis belanja kebutuhan restoran.

"Sepertinya sesuatu yang bagus terjadi padamu hari ini." ujar Namjoon sembari melangkahkan kakinya masuk ke dalam dapur.

"Ya, seperti yang kau duga.
Jeon Jungkook minta maaf setelah aku memulai untuk berbaikan semalam."

Yena mengikuti Namjoon masuk ke dalam dapur, dengan sebelimbya menyimpan lap pelnya ke tempat semula.
Ia ingin membantu Namjoon membereskan serbuk kopi dan bahan-bahan lainnya.

"Namjoon-ah,"

"Hem?" gumam Namjoon yang masih sibuk membaca setiap kalimat yang ada di dalam sebuah dus susu cair.

"Kau bilang bukan masalah jika aku membicarakanmu pada Jungkook, kan?"

"Ya, kenapa? Ceritakan wajah terkejutnya padaku."

Yena tersenyum kecil, mulai kembali menceritakan kembali bagaimana Jungkook hilang cara berpikirnya untuk beberapa jam, hanya untuk memastikan telinganya tidak salah dengar dengan informasi baru darinya.

House Love || Jeon Jungkook|√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang