Taehyung dan Irene sudah resmi berpacaran pada hari di mana Jungkook dan Yena bertunangan.
Tidak ada yang tahu tentang ini, tidak Jimin, tidak Jungkook, dan tidak siapapun.
Taehyung meminta Irene untuk tetap diam saja, biarkan mereka sendiri yang bertanya.
Awalnya Irene berharap Jimin menjadi orang pertama yang tahu tentang hubungan mereka, Jimin berperan begitu besar hingga harus menggunakan hati untuk bersatunya ia dan Taehyung.
Tapi, Taehyung dengan keinginannya itu luar biasa tidak bisa di bantah, Irene baru tahu setelah 1 minggu berpacaran.Sungguh, Irene tidak tau menau lebih jauh tentang Taehyung. Ia hanya tau jika sang kekasih adalah orang pendiam, suka balas dendam, dan bijak.
Ia bisa menghitung kapan Taehyung tersenyum, jarang sekali.
Hubungan keduanya bisa di bilang begitu datar, Irene ingin mengeluh sebenarnya tapi, mendapatkan Taehyung itu sudah susah, bagaimana ia bisa mengeluh secepat ini.Irene menunduk, menatap ponselnya yang sama sekali tidak menyala.
Taehyung tidak menghubunginya.
Selama satu minggu ini Irene yang biasanya memulai segalanya, bertanya ini itu dan berpegangan tangan walaupun masih canggung.Tap Tap Tap..
Seorang senior yang sempat mengajak Taehyung kencan minggu lalu masuk ke dalam kelas di mana Irene ada di sana.
Masih dengan gaya antagonisnya sang senior berdiri di depan meja Irene, menatap sang junior dengan datar."Bisa tolong aku? Belikan aku susu kotak dan roti ke kantin."
Irene mendongak, menatap sang senior dengan kedua mata mengerjap.
Senior tersebut mengeluarkan dompet pinknya dari dalam tas, lalu menyimpan beberapa lembar uang ke atas meja Irene, tanpa bicara apapun lagi sang senior lalu duduk di bangkunya sendiri, sibuk merapikan riasan wajahnya.
Irene menghela napas, membantah pun percuma, teman teman seniornya akan ikut campur juga dan itu merepotkan.----
"Siang nanti aku akan pergi menemui Seulgi,"
"Aku juga akan pergi menemui Yena,"
Jimin dan Jungkook menolehkan kepalanya pada Taehyung yang hanya diam, membalas tatapan mereka dengan polos seolah bertanya 'Apa?'
Jimin menyimpan minumannya ke atas meja, menarik kursi yang ia duduki agar semakin berdekatan dengan Taehyung."Kau sungguh tidak tertarik dengan Irene?" tanya Jimin mengambil cemilan Taehyung untuk ia makan.
Ketiganya tengah berada di kantin sekarang, lapar menyerang mereka lebih cepat hari ini. Taehyung bahkan tidak bisa pergi ke kelas Irene karena terlalu lapar."Kau sungguh tidak tertarik lagi padaku?" tanya Taehyung. "Aku bercanda, turunkan tanganmu sialan." sambungnya cepat ketika melihat tangan Jimin terangkat; siap memukulnya.
"Kau akan pulang sendiri lagi hari ini, biasanya kau akan merajuk jika kita tidak bisa menemanimu." ucap Jungkook yang akhirnya sadar tentang perubahan Taehyung selama seminggu ini, Jungkook yang sekarang sibuk sebagai calon suami Yena dan Jimin yang sudah resmi berpacaran tentu tidak bisa selalu bersama dengan Taehyung yang single (Menurut mereka) setiap saat.
Dulu, ketika Jungkook dan Jimin memiliki urusan pribadi dan sering meninggalkan Taehyung sendirian, anak itu akan merajuk dan marah hingga berhari-hari.
Tapi sekarang sepertinya kadar kekanak-kanakannya yang memang sedikit sudah hilang, menjadi pria sesungguhnya."Benar juga, kita sekarang sibuk dengan urusan kita sendiri berkumpul seperti ini juga jika ada waktu, dan kau masih tenang seperti ini? Tidak biasanya." sambung Jimin yang juga baru menyadari perubahan Taehyung.
"Seseorang harus berubah agar semakin tampan." jawab Taehyung asal, kepalanya menoleh kesana kemari lalu menemukan Irene tengah berada meja kasir, sembari membawa susu kotak dan roti di tangannya. "Jika kalian pintar seharusnya tau kenapa aku seperti ini," lanjutnya kembali menatap Jimin dan Jungkook yang terdiam setelah memastikan Irene sudah pergi dari kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
House Love || Jeon Jungkook|√
FanficKisah ini bercerita mengenai siswa sekolah yang begitu ingin menikahi kekasihnya yang sudah berusia matang, tentang si kecil Jeon Jungkook terus menyakinkan kekasih dewasanya bahwa hubungan mereka akan melangkah ke jenjang lebih serius. Tentant si k...