Hampir Goyah

7K 212 3
                                    


"Jagalah pandangan-mu dari segala keburukan yang menggoda-mu"
-Nadin Rahmania Soedjono-

    Pada pagi hari pukul 7.30, Ibuku menghampiriku di kamar, aku sedang bersiap-siap untuk berangkat bekerja. Ibu memintaku menemani Bapak untuk kontrol ke rumah sakit. Bapakku sedang sakit kolesterol, Bapak selalu kontrol untuk mengetahui kadar kolesterolnya setiap 3 kali dalam seminggu.     

   Entah kenapa Bapak tiba-tiba memintaku untuk menemaninya, karena biasanya Bapak ketika pergi ke rumah sakit untuk kontrol selalu ditemani oleh Ibu.
"Nadin, Temenin bapak ya ke rumah sakit"

"Emm tapi Bu, Nadin kan mau kerja, toh biasanya juga ibu yang nemenin bapak" ucapku sambil merasa tak enak jika aku menolaknya

"Ibu sibuk di butik, kalo kamu kan selalu sibuk dengan kerjaannya kamu. Tolonglah sekali ini aja kamu sempetin waktu buat bapak kamu ya"

"Iya Bu, Nadin bakal temenin bapak"

"Nah gitu dong, kalo mau ngebantu orang tua kan Insya Allah jodoh akan dimudahkan" Ucap ibuku sambil meledek

"Isss, ibu ngomonginya jodoh terus" Aku agak kesal dan merasa bosan ketika ada yang menyangkut pautkan dengan perihal jodoh

"Ya udah, nanti kamu pergi ke rumah sakitnya jam 9 ya nad, kalo sekarang mending kita sarapan dulu"

Aku pun segera menelpon sekretarisku yaitu sarah.
"Assalamualaikum, Sarah hari ini saya nggak bisa masuk ke kantor ya"

"Walaikumsallam, Loh kenapa mbak? Mba sakit?"

"Alhamdulillah nggak ko, saya mau nemenin bapak kontrol ke rumah sakit. Berarti kamu hubungin klien untuk pending jadwal pertemuan, nanti kalo misal nggak dihubungi takutnya klien kecewa"

"Oke mbak, nanti saya hubungi klien"

"Oke terima kasih, assalamualaikum"

"Walaikumsallam mbak"

***

    Ketika selesai makan dan membereskan meja makan, Bapak menyuruhku untuk duduk sebentar di kursi ruang tamu.
"Nad, sampai kapan kamu selalu sibuk sama pekerjaan kamu? Sampai kamu nggak mikirin masa depan kamu"

"Maksud bapak? Nadin selalu mikirin masa depan Nadin ko, buktinya Nadin sekarang jadi arsitek yang menjadi impian Nadin saat masih kecil, dan itu juga semua karena berkat bapak sama ibu"

"Ya memang keinginan kamu jadi arsitek itu udah tercapai, tapi pasti ada keinginan yang lain kan? Contohnya tentang jodoh kamu?"

Aku terdiam dan memikirkan perkataan bapak, ternyata bapak dan ibu memang selalu memikirkan masalah jodoh untukku.
"Bapak saat ini sakit kolesterol, bisa saja bapak akan mengalami penyakit yang lebih parah, bisa saja hari ini, besok, lusa atau kapan bapak dipanggil oleh Allah. Sebelum semua itu terjadi bapak kepengin liat kamu dihalalkan oleh laki-laki yang mencintai kamu selamanya" lanjut bapak

"Bapak ko ngomong gitu, bapak bakal sehat, kolesterol Bapak pasti akan normal lagi. Nadin selalu berdoa buat bapak dan ibu supaya diberikan kesehatan dan berkah umurnya, Bapak dan ibu berada disampingnya Nadin ketika calon suami Nadin melakukan ijab qobul itupun juga impian Nadin pak. Saat ini memang Nadin belum menemukan laki-laki yang pas buat Nadin pak" ucapku sambil menangis

"Insya Allah bapak selalu berdoa buat kamu nad, semoga kamu diberikan jodoh yang terbaik"
Aku pun memeluk bapak dan aku tak bisa menahan air mataku yang terus mengalir.

Madu Dari Surga (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang