"...Tak tahan rasanya jika harus hidup dengan kebohongan"
-Alfian-Empat Tahun kemudian, Usia pernikahan aku dan Mas Alfian sudah 8 tahun, Selama bertahun-tahun banyak cobaan yang terus datang dari rumah tangga kami, Wajarlah suatu rumah tangga pasti akan diberikan ujian oleh Allah SWT. Yusuf juga sudah berusia 7 tahun dan sudah bersekolah di sekolah dasar kelas 2. Yusuf kini sangat tampan dan cerdas membuat aku dan Mas Alfian selalu kagum dan bangga dengan apa yang telah dicapai oleh Yusuf.
Seperti biasanya, Mas Alfian yang sering mengantar Yusuf menuju ke sekolah, sedangkan aku yang selalu menjemput Yusuf pulang sekolah. Ketika sudah sampai di depan gerbang sekolah pada pukul 11.00, aku yang berniat akan menjemput Yusuf, Salah satu guru yang mengajar di sekolah dasar tersebut yang keluar bermaksud untuk pulang, kemudian Guru tersebut bertanya kepada ku.
"Loh Bu Nadin? Kesini?" Tanya guru tersebut dengan senyum
"Iya Bu, kan memang sudah biasa" Jawabku membalas senyumnya
"Loh tapi tadi Yusuf udah pulang, Tadi dijemput sama wanita berhijab, aduh namanya siapa ya, saya lupa Bu" Ucap Guru
"Wanita berhijab?" Tanyaku dengan wajah yang penuh dengan rasa penasaran
"Iya, tadi sih bilang kalau tidak salah itu temennya Bu Nadin" Ucap Guru dengan wajah berpikir yang berusaha mengingat-ingat nama wanita tersebut
"Oh ya udah Bu, makasih ya, saya permisi dulu" Ucapku langsung membuka pintu mobil dan segera pulang kerumah untuk memastikan Yusuf sudah pulang atau belum.
Sesampainya aku dirumah, aku melihat dua mobil yang berada di halaman rumahku, aku keluar dari mobil, dan mengernyitkan dahi dan alis bermaksud bertanya-tanya mobil siapakah ini? "Apakah ini mobil dari wanita yang telah menjemput Yusuf?" Ucapku didalam hati dan segera masuk kerumah. Saat aku masuk kerumah, aku terkejut melihat adanya Dokter Nabila yang sedang duduk di sofa ruang tamu dan bercakap cakap dengan Mas Alfian yang terlihat sangat akrab dan begitu dekat.
"Mas, Kenapa ada Dokter Nabila? Ada apa dengan Yusuf? Sakit?" Tanyaku dengan sembari melihat Dokter Nabila dengan banyaknya pertanyaan yang ingin dia ungkapkan kepada Dokter Nabila
"Yusuf baik-baik saja mbak, sebaiknya mbak jangan panggil saya dengan sebutan dokter, cukup panggil saya Nabila saja" Ucap Nabila dengan tersenyum
"Saya cuma tanya keadaan anak saya ya, saya tidak menyuruh kamu untuk mengenalkan diri" Ujar ku dengan nada sedikit keras
"Nak, Yusuf ke kamar dulu ya main sama Bi Murti dulu" Ucap Nabila begitu hangat dan sangat dekat seperti hubungan antara anak dan Ibu
"Apa-apaan ini? Kenapa kamu begitu akrab dengan anak saya?" Tanyaku
"Ada hubungan apa kalian?" Tanyaku yang sudah sangat tidak sabar mendengar jawaban dari Nabila maupun Mas Alfian
"Nadin, tenang dulu ya sayang, duduk, kita ngobrolin secara baik-baik ya" Ucap Mas Alfian yang mencoba menenangkan aku
"Ada hubungan apa kalian?" Aku mengulang pertanyaan ku dengan nada sedikit pelan dibanding pertanyaan yang pertama
"A....Aku... aku juga istrinya Mas Alfian mbak" Ucap Nabila dengan gugup dan menundukkan kepala karena tak enak hati saat mengucapkannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Madu Dari Surga (COMPLETED)
Storie d'amoreALLAH tidak akan memberikan Ujian diluar kemampuan hamba-Nya. Dan Percayalah, ALLAH SWT akan menghadirkan banyaknya kebahagiaan dibalik kesedihan yang menimpa. Sudah menemukan cinta malah akan dibagi? Yuk langsung aja baca ceritanya. ~•Nadin Rahmani...