Tak Terduga

3.8K 129 2
                                    

"Maaf selalu membuat-mu Khawatir..."
-Nadin-

    Pukul 18.30 setelah sholat Maghrib, aku, Yusuf, Ibu dan Bapak makan malam bersama di ruang makan. Bapak menanyakan Mas Alfian kepada ku.

"Nad, kenapa Alfian nggak ikut kesini?" Tanya bapak. Aku terdiam ketika mendengar pertanyaan itu, aku bingung harus menjawab apa karena aku belum menceritakan yang sebenarnya kepada Ibu ataupun Bapak.

"Tadi waktu Yusuf pulang ada ayah dan katanya ayah mau menyusul" Jawab Yusuf dengan mengunyah makanan

"Emm... Kalau mau menyusul mungkin nanti. Maklum Nad bapak kayaknya kangen sama Alfian" Ucap Ibu ku dengan sedikit tertawa. Aku hanya tersenyum dan tanpa ikut berbicara.


***

    Aku menghampiri Ibu yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan membaca majalah, aku duduk dihadapannya. Malam itu pukul 8.15 setelah sholat isya, Yusuf sudah tertidur dan aku rasa ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan semuanya. Ibu menghadap ke arahku dengan bertanya-tanya.

"Ada apa nad? Kok kayak ada yang mau diomongin?" Tanya Ibu ku.

"Emmm... Nadin mau ngomong tentang Nadin dan Mas Alfian Bu"

"Memangnya kenapa? Ada masalah?"

"Sebenarnya Nadin berat Bu mau ngomongin semua ini, apalagi bapak lagi kurang sehat"

"Ada apa Nad? Ayok cerita"

"Mas Alfian menikah lagi Bu" Jawab ku dengan menangis. Ibu kaget mendengar sebuah pernyataan yang seharusnya tidak mungkin terjadi.

"Apa kamu bilang? Nggak mungkin Nad, nggak mungkin Alfian seperti itu, Alfian itu bukannya sangat menyayangi kamu? Apa alasannya dia ngelakuin ini?" Tanya Ibu dengan sangat terkejut dan membuat matanya berkaca-kaca

"Nadin nggak tau bu Kenapa Mas Alfian kayak gitu"

"Apa dia nggak mencoba menjelaskan ke kamu"

"Dia mencoba menjelaskan Bu, tapi Nadin...."

"Tapi apa kamu nggak memberikan kesempatan dia untuk menjelaskan? Seharusnya kamu biarkan dia menjelaskan semuanya Nad"

"Nadin terlalu sakit hati Bu untuk menerimanya sehingga Nadin nggak mau mendengar apa yang akan dijelaskan"

"Ya Allah kenapa semua ini terjadi pada anak hamba?" Ucap Ibu ku dengan menghela napas panjang

"Terus bagaimana dengan bapak ketika mendengar ini Bu?"

"Ibu nggak tau, yang jelas pasti bapak syok mendengar ini sama kayak ibu Nad"

    Aku langsung duduk sembari berlutut bermaksud untuk mencium tangan Ibu ku, kepala ku aku sandarkan kepada pangkuan ibu, Ibu pun mengusap kepala ku dengan lembut, aku menangis dipangkuannya, Ibu memberikan sebuah nasihat yang begitu mendalam yang semakin membuatku semakin menangis tersedu-sedu.

    Ibu menyarankan ku untuk berbicara kepada bapak karena bagi ibu lebih cepat lebih baik jika menjelaskan semua ini, mungkin bapak memang akan kaget ketika mendengarnya, tapi dengan waktu yang singkat pasti akan mencoba menerimanya. Aku pun masuk ke kamar bapak, bapak sudah memejamkan mata di tempat tidur, ketika mendengar suara pintu terbuka dan aku memanggil bapak, beliau langsung membuka matanya dan tersenyum kepada ku.

"Ada apa Nad? Kok kamu kayak habis nangis gitu?"

"Maafin Nadin pak, Nadin nggak bisa bertahan dari cobaan yang Allah berikan kepada Nadin"

"Maksud kamu apa Nad?"

"Ada madu di rumah tangga Nadin dan Mas Alfian pak" Aku menangis dengan menunduk dan tidak tega melihat wajah Bapak ku

"Astaghfirullah..." Ucap bapak dengan mengusap dadanya, ia merasa sesak napas ketika mendengar ucapan ku

"Maafin Nadin pak, Nadin telah salah memilih laki-laki"

"Kamu bukannya salah memilih Nad, Hanya Allah saja yang sedang menguji sebesar apa kesabaran kamu dan perjuangan kamu untuk bertahan"

"Tapi pak, Nadin nggak kuat untuk menghadapinya"

"Kamu kuat Nad, kamu hanya butuh waktu untuk menerimanya, bersabar dan terus bersabar"

    Saat aku sedang berbicara dengan bapak, ternyata ibu mendengarkan di depan kamar bapak dan ibu menangis saat mendengarkan pembicaraan. Setelah aku selesai, aku keluar dari kamar dan berpapasan dengan Ibu. Ibu tersenyum kepadaku yang menandakan bahwa aku harus kuat dalam menghadapi ujian hidup yang begitu luar biasa. Mulai saat ini, aku harus mampu beradaptasi dengan keadaan yang seperti ini.

Madu Dari Surga (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang