16. Menikmati Hidup

2.4K 106 16
                                    

"Trending topik minggu ini adalah kematian seluruh anggota keluarga Rajendra yang diduga tewas karena pembunuhan sadis. Albert Jonathan Rajendra tewas dengan luka tikaman, sedangkan istrinya, Alexandra Rosabel ditemukan tewas di dalam kamar mandi dalam keadaan telanjang, dan yang paling mengejutkan putri mereka, Angelia Kharisma Rajendra tewas dengan keadaan tubuh hangus terbakar."

Berita di layar persegi itu membuat Angelia melotot tak percaya. Bagaimana bisa berita bualan seperti ini bisa menyebar?

Angelia begitu bingung memikirkan apa yang terjadi. Dengan mata kepalanya sendiri, ia menyaksikan kematian orang tuanya karena sebuah kecelakaan, dan dirinya masih bernapas di sini.

"Jika gue benar-benar mati, lalu ini siapa?" gumamnya. "Gue harus meminta penjelasan dari Daniel."

"Untunglah tidak dikunci. Pasti dia lupa." Dengan mengendap-endap, Angelia menyusuri rumah besar itu.

"Semuanya berjalan lancar ..."

"Suara Daniel." Angelia mendekat ke sebuah ruangan yang menjadi sumber suara tersebut. Dia menempelkan telinganya di depan pintu berharap mendengar apa yang sedang diperbincangkan orang di dalam sana.

"Pasti semua orang berpikir dia tiada karena pembunuhan."

Brak!

Karena sudah tidak sabar mengetahui kebenarannya, Angelia membuka pintu ruangan di hadapannya.

"Apa sebenarnya yang terjadi?"

"Apa maksudmu?" tanya Rian mendekat pada Angelia.

"Bagaimana berita–"

"Maksudmu pemalsuan kematianmu dan keluargamu? Lupakan itu, semuanya tidak penting. Sekarang yang terpenting kamu menjalani hidupmu dengan normal. Bersiaplah, Niel! Beberapa hari lagi kita akan pindah." Setelah mengatakan semua hal itu, Rian keluar dari ruangan itu tanpa mengindahkan panggilan Angelia.

Saat hendak mengejar Rian, tangan Angelia dicegah oleh Daniel. "Semuanya demi kebaikanmu," ucapnya.

"Kebaikan yang bagaimana?" tanya Angelia sarkas.

"Bukankah kalau saja aku tidak menyelamatkanmu kamu sudah mati sekarang?"

"Memang itu yang gue mau, gue pengen mati nyusul ayah dan mama."

"Bodoh!"

"Apa kamu bilang?"

"Bodoh!" Dengan tampang polos Daniel mengulang kata-katanya.

"Lo tuh yang bodoh!" Dalam hati Angelia memaki laki-laki di hadapannya.

"Dasar bodoh!" ucap Angelia beranjak pergi.

"Kamu bodoh!" balas Daniel membuat Angelia berbalik.

"Ha?"

"Iya, kamu bodoh. Nikmati dulu hidupmu, memangnya mati itu enak, cih." Daniel pergi meninggalkan Angelia yang terpaku di tempatnya.

Dark Angel 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang