️ Warning
Terdapat adegan kekerasan, bagi yang tidak nyaman. Saya sarankan untuk tidak membaca part ini.Tidak ada satu kata pun yang mengisi udara di dalam mobil. Angelia dan Daniel hanya saling mendiamkan sampai suara keluhan gadis itu membuka pembicaraan.
"Duh!" Angelia menepuk dahinya keras. "Aw! Ponsel gue ketinggalan," rutuknya pada diri sendiri.
"Ha? Kenapa?" tanya Daniel mengalihkan padangannya dari jalanan menuju gadis di sampingnya.
"Ponsel gue ketinggalan."
Tanpa aba-aba dari siapapun, Daniel langsung menepikan mobil saat jalanan lengang.
"Hati-hati, dong! Untung lagi sepi," kesal Angelia yang kepalanya hampir terantuk ke jendela.
Raut Daniel sama sekali tidak berubah, dia masih setia dengan wajah datarnya. "Mau putar balik?" tanyanya dengan raut polos.
Angelia tampak menimbang, memperhitungkan lama perjalanan mereka dari rumah. "Jauh pulang atau ke rumah Tuan Alex?" tanya Angelia merasa tak yakin.
"Pulang," jawab Daniel singkat.
Angelia menarik napas panjang dan mengembuskannya. "Oke, kita langsung ke tempat Tuan Alex. Masalah ponsel tidak akan mengkhawatirkan," putus Angelia.
"Baiklah." Daniel kembali menancap gas untuk memacu mobilnya pada kecepatan tinggi.
Sesekali tanpa sepengetahuan gadis di sampingnya, Daniel mencuri-curi pandang untuk memperhatikan Angelia. Tampak dari wajahnya yang berseri, pertemuan pertama mereka pasti menyenangkan, batin Daniel.
"Aku nanti akan pergi sebentar. Jika memerlukan sesuatu suruh saja Tuan Alex menghubungiku."
Tanpa menjawab dengan kata, Angelia hanya mengangguk mengiyakan. Memangnya apa yang bisa aku butuhkan saat merasakan sosok ayah ada padanya? Angelia terkekeh kecil.
Seperti bisa membaca pikiran Angelia, lelaki itu tersenyum senang.
"Selamat siang, Tuan Alex," sapa Daniel.
"Siang," balasnya. "Hai Angelia, merasa lebih baik?"
Seraya menampilkan lengkungan senyum, Angelia mengangguk dengan antusias.
"Baiklah. Saya akan kembali, mungkin satu jam lagi untuk menjemput Nona Angelia," ucap Daniel.
Alex tersenyum. "Jangan khawatir, dia aman bersamaku."
Setelah Daniel keluar. Alex memasuki ruangannya diikuti oleh Angelia. Gadis itu merindukan suasana ruangan ini walaupun baru sekali mengunjunginya.
"Kau rindu padaku, huh?" tanya Alex seraya menyandarkan tubuhnya pada lemari kayu.
"Em, sebenarnya Rian yang menyuruhku datang. Tapi sebenarnya aku juga merasa nyaman," jelas Angelia.
"Silakan duduk!"
Angelia duduk di salah satu sofa yang menjadi tempatnya seminggu yang lalu.
"Hari ini apa yang ingin kau minum?" tanya Alex pada Angelia.
Gadis itu bangkit, mendekat pada Alex yang sedang berdiri di depan teko pemanas air. "Sebaiknya aku yang akan membuatkan teh hari ini," ucap Angelia seraya melemparkan senyum terbaiknya.
"Ba-baiklah." Alex mundur beberapa langkah. Dari belakang, ia memandang Angelia dari unjung kaki hingga ujung kepala.
"Ada yang ingin kamu ceritakan lagi?" tanya Alex yang sekarang menempatkan diri tepat di samping kiri Angelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Angel 2
Teen Fiction[COMPLETE] Book 1 : Beautiful Psychopath (Dark Angel) Book 2 : Dark Angel 2 Angelia Kharisma Rajendra Putri semata wayang dari Albert Jonathan Rajendra dan Alexandra Rosabel. Menjadi pribadi yang tertutup setelah menginjakkan kaki di bangku SMP, ban...