6

450 8 1
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

keesokan harinya....

Matahari bersinar sangat terik. Menambah keinginan Rissa untuk tidak mengikuti upacara. Yap hari ini senin, hari paling menyebalkan bagi para siswa kelas IPS. Mungkin jika dihitung hanya beberapa siswa saja yang dapat menikmati hari senin. Tapi tidak bagi Rissa dan teman-temannya.
Bayangin aja paginya upacara, sudah pasti panas banget kan. Baru jam segini saja Rissa sudah merasakan teriknya matahari. Setelah upacara, istirahat 15 menit.

Bel berbunyi menandakan pelajaran olahraga segera dimulai. Jadi jam istirahat itu terpakai untuk ganti seragam. Habis capek-capeknya olahraga ketemu deh sama pelajaran IPS. Yaa walaupun setelah IPS ini ada istirahat untuk beribadah dan makan siang. Tapi ya sama aja kalau habis istirahat pelajaran matematika. Dan......ulangan harian. Gimana lengkap kan hari seninnya Rissa ?

Tiin....Tiinn

Klakson mobil dengan harga yang gak normal milik Elin sudah terdengar. Untungnya Rissa sudah siap. Kalau belum kan bisa berabe.

'Cepet banget dah Elin ngebut atau dikejar anjing tuh anak'

Rissa segera berlari kelantai dua untuk mengambil sarapan dan pamit kepada ibunya.

Di keluarga Rissa mereka terbiasa dengan sarapan yang ringan-ringan saja. Seperti roti bakar, pancake, sereal gandum, dan makanan ringan lainnya. Katanya sih kalau sarapan mereka gak bisa langsung makan berat, gak tau juga kenapa.

Perut orang kaya mah beda. Hihi

"Cepet banget lo dikejar anjing ?" Tanya Rissa sambil tertawa.

"Ya si Emak gue ngaret salah, cepet salah. Jalan kaki aja lo." Ketus Elin.

"Uuuuu lutuna kalau marah pipinya itu loh kayak bakpau yang mau meledak. Iya gak salah kok." Rayu Rissa.

"Ris gak bosen ngejomblo 2 tahun ?" Tanya Elin tiba-tiba. Belum menutup pintu mobil Rissa sudah ditanya yang tidak tidak.

'Eh ni anak mentang-mentang sudah ada yang punya. Gue doain ga langgeng lu dasar !' protes Rissa dalam hati.

"Kenapa harus bosen, gue udah punya sahabat kayak kalian mah sudah buat gue bersyukur banget dan yang paling penting kalian bertiga itu sudah cukup kok buat gue bahagia." Ucap Rissa panjang lebar.

Ya memang faktanya seperti itu. Menurut Rissa mempunyai sahabat seperti mereka sudah sangat dan lebih dari cukup membuat hidup Rissa lebih berwarna. Walaupun para sahabatnya itu bisa dikatakan buruk untuk seorang perempuan. Tapi ya tetap saja, mencari sahabat yang ada ketika kita senang dan sedih itu sangat susah untuk ditemui, maka dari itu Rissa sangat bersyukur mempunyai sahabat sekarang.

"Kalau gue lagi gak nyetir mau pelukkkk." Ujar Elin terharu.

Peka dengan keadaan Rissa langsung memeluk dengan erat sahabatnya ini dari samping.

-IPS 1-

"Bagaimana ada yang mau ditanyakan ?" Tanya Pak Samsul guru IPS di kelas Rissa.

Hening.

"Ayo tanya, kalau tidak saya yang akan memberikan pertanyaan,"

"Saya Pak. Apa yang dimaksud dengan konflik pribadi ?" Aca mengacungkan tangan.

"Lah kamu ini daritadi kemana saja, saya kan sudah jelaskan tadi. Kamu ngobrol ya pas saya terangkan ?"

'Ya si Bapak nanya dibilang ngobrol, gak nanya dikasih soal' ucap Rissa dalam hati

Kringg.....kringgg...

Bel istirahat menyudahi perdebatan antara Aca dan Pak Samsul.

Melihat teman-temannya sibuk menyalin tugas, Rissa pun mengurungkan niatnya untuk mengajak ke kantin.

Daripada ia kelaperan mending ke kantin sendiri. Pikirnya.

Pas banget nih, keluar kelas gak sengaja ada Rakan juga lagi lewat di koridor kelas IPS.

"Eh Ris, nanti ngerjain tugasnya di rumah gue aja ya. Besok pulang sekolah. Temen-temen gue bilangnya gitu, jadi gue ngikut aja, nanti gue share loc deh. Id line gue RakanAldi."

"Eh tugas apaan dah. Perasaan kita beda jurusan ?" Tanya Rissa kikuk.

"Lo pikun apa gimana Ris ? Tugas dari Bu Hany tersayang masa gak ingat," Rakan terkekeh.

"Oalahh iya-iya ingat gue. Yauda nanti gue add. Bye"

Sial umpat Rissa. Kenapa gue jadi pikun gini. Malu banget njir. Aishhhh malu gue. Tau ah yang penting gue laper, mau ke kantin.

Sekarang rasa laparnya Rissa sudah terbayarkan setelah makan soto andalan SMA Bakti Jaya. Ia pun langsung pergi ke kelasnya lagi.

"Guys katanya Rakan kerjain tugas dari Bu Hany besok pulang sekolah," kata Rissa memberitahu teman-temannya.

"Oh oke," jawab mereka bersamaan.

"Btw dimana Ris ?" Tanya Eva.

"Di rumah Rakan. Nanti kita barengan aja berangkatnya kan pulang sekolah."

"Ha sumpah di Rumah Rakan. Wah emang lo tau rumahnya ?" Tanya Eva lagi.

"Nanti Rakan yang line ke gue buat share loc,"

"Waahh, sudah ada kemajuan nih guys. Sudah berani ngechat ni sekarang. Siapin perut aja kalian buat makan-makan. Dan jangan lupa Rissa yang bayar." Goda Alodie sambil tertawa riang.

"Hmm," singkat Rissa. Tidak ingin menambah keusilan teman-temannya itu.

 Tidak ingin menambah keusilan teman-temannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Loh. Kesambet apaan ni anak bilang good night ke gue. Positive thingking aja kali yaa. Mungkin dare.

Cekrek.

Rissa screen capture percakapannya dengan Rakan. Niatnya ingin mengirim kepada teman-temannya, lokasi rumah Rakan.

Ia pun sudah membuka percakaan di grupnya dan saat ia ingin mengirim screen capture tersebut.

Bego lo Rissa. Kalau lo kirim bisa berabe. Di bully lagi gue di grup. Nyaris gue, astagaa. Begonya kebangetan ya gue.


AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang