Ceklek....
Edgar dan Rakan sudah berada di UKS sekarang. Melihat Rakan yang berada di belakang Edgar, Rissa terkejut. Tapi hatinya menghangat setelah mengetahui Rakan ikut menjenguknya.
Ia terlalu berharap kepada Rakan. Padahal ini hanya sebuah tantangan sialan dari Edgar, tetapi malah ia yang bisa dibilang baper.
"Eh Ris sakit lo ?" tanya Edgar. Padahal ia sudah tau kalau di UKS itu pastinya tempat orang sakit.
"Menurut lo kalau gue disini lagi sakit atau gak ?"
"Hehe iya-iya." jawab Edgar sambil tersenyum.
"Oiya sampai lupa gue. Ini ada Rakan, dia tadi yang ngajakin kesini. Sampai lari-lari." ucap Edgar terkikik.
"Engga anjir. Lo yang ngajakin kesini," Rakan hendak memukul Edgar tapi yang ia lihat, sudah tidak ada lagi orangnya.
'Anjir malu gue'
Rissa di tempat tidur hanya terkikik melihat kelakuan Edgar yang usil.
Bingung apa yang ia lakukan. Lantas Rakan duduk di kursi samping tempat tidur. Rakan ingin memegang tangan Rissa, namun ia sadar apa yang ia lakukan.
Hening
"Kok lo bisa tau rumah gue ?" tanya Rissa memecah keheningan.
"Maksud lo ?"
"Lo kan yang ngantar gue ke rumah tadi malam ?" ucap Rissa pelan.
"Ohh iya gue yang ngantar lo. Tadi malam gue chat Elin dulu buat nanya alamat rumah lo"
Rissa sempat percaya. Tetapi setelah melihat tatapan Rakan yang menyiratkan kebohongan, tetapi ia membuang jauh-jauh pikiran itu.
Kringg..kringg
Bel berbunyi menandakan jam istirahat telah selesai. Rakan pun bergegas meninggalkan Rissa di uks.
"Lo disini sampai kapan ?" tanya Rakan khawatir dengan Rissa yang tidak ditemani oleh siapapun di uks.
Rissa menggelengkan kepala menandakan ia tidak tahu.
"Mungkin sampai jam pulang sekolah.""Yaudah gue ke kelas yaa. Get well soon," ucap Rakan sembari mengacak rambut Rissa.
Grep...
Baru saja Rakan ingin keluar dari uks Rissa menarik tangannya. Terasa hangat sekali.
"Lo sini aja ya. Please temenin gue," pinta Rissa dengan tatapan mata memohon.
Bukan apa-apa Rissa hanya takut ditinggal sendirian disini. Apa lagi ia dan teman-temannya baru saja menceritakan tentang UKS sekolah yang dikenal dengan kejadian-kejadian mengerikan.
Tanpa babibu lagi Rakan langsung menuruti perintah Rissa. Lagian ia juga malas untuk mengikuti kelas biologi hari ini.
...
Sekarang badan Rissa sudah agak enakan. Mungkin efek tidur dari setelah istirahat sampai dengan jam pulang sekolah. Dan jangan lupa ditemenin primadona sekolah lagi.
Hari ini moodnya sangat jelek. Mungkin ia butuh menenangkan pikirannya sejenak. Seperti jalan ke mall. Tapi sahabat-sahabatnya hari ini memiliki kesibukan masing-masing. Tanpa berfikir panjang Rissa mengunjungi kelas IPA 3, kelas Rakan.
"Eva cantik temenin gue ke kelasnya Rakan dong," mohon Rissa.
"Yeuu ada maunya aja baru bilangin gue cantik. Najis, ayo deh sekalian kantin," kalau gini mah namanya simbiosis mutualisme, saling menguntungkan.