Hari ini adalah minggu pagi, semua orang bilang hari minggu di pagi hari itu hari nya berkumpul dengan keluarga sama dengan halnya Rakan dan keluarganya. Rakan memutuskan minggu ini akan menghabiskan waktu bersama keluarga dan melewatkan waktu untuk have fun bareng teman-temannya. Alias Rakan menghabiskan minggu paginya dengan tidur seharian. Minggu pagi terasa berbeda dari sebelumnya, karna kehadiran Alda Mahendra, yaitu putri sulung dari keluarga Mahendra. Alda ialah kakak perempuan dari Rakan yang sedang berkuliah di luar kota. Alda pulang kembali ke jakarta karena sedang liburan.
Alda mengetuk pintu kamar Rakan.
"Woy kebo, bangun lo," Alda mengguncang badan Rakan.
"Ntaran napa, masih ngantuk nih," Rakan menyingkirkan tangan Alda dari tubuhnya.
"Lo ga bangun, gue siram air!"
"Iya anjir, gue bangun!"
"Apaan sih, pagi-pagi ke kamar gue," Rakan mengalah akhirnya dia melewatkan waktu tidur hari minggunya karena kakak perempuan sialan itu."Temenin gue ke mall yuk," ajak Alda.
"Ga, gue mager," tolak Rakan, kembali menutup wajahnya dengan selimut.
"Anjing lo, gue traktir deh. Buruan temenin gue," bujuk Alda. Sejak kemarin pulang dari kota Bandung Alda sudah lama tidak jalan jalan sekitar jakarta. Maka dari itu Alda menyempatkan hari minggu nya dengan jalan jalan. Tapi melihat respon dari adiknya itu, kayanya rencana jalan-jalan bakal gagal.
"Plis banget Rak, lo ga kasian sama gue,"
"Gue cuman seminggu di jakarta, gua pingin jalan-jalan sebelum balik ke Bandung," Alda memasang muka melas, berharap Rakan luluh dengan bujukkannya."Kalo anter gue mau. Tapi nemenin lo belanja, gue OGAH," Rakan menekankan kata 'ogah'
"Gapapa deh, anterin gue aja kalo gitu,"
"Duluan gih, gue ambil hoodie bentar!" Rakan mengambil hoodie army didalam lemari miliknya, menyisir rambut, dan menyemprotkan sedikit parfum di daerah leher dan telapak tangan nya.
Alda menatap Rakan. "Rak, lo ga mandi?"
"Ga. Hari minggu adalah hari ga mandi sedunia," tutur Rakan datar.
"Gue tunggu dibawah, awas lo lama dandannya!"Rakan pergi keluar kamarnya. Sedangkan Alda masih diam ditempat, sebenarnya Rakan dari kecil emang males mandi. Tapi yang ia bingung ternyata kebiasaannya kebawa sampe remaja. hedehhh.
pantes lo ga punya cewe Rak.
~
"Yuk berangkat." kata Alda.
Rakan mulai menghidupkan mesin mobil nya dan berjalan menuju pusat perbelanjaan yang berada di ibukota.
"Lo punya cewe ga?" tanya Alda tiba-tiba.
"Ngapain lo, tiba-tiba nanya itu."
"Gapapa sih, gue pengen tau aja. Lo masih trauma menjalin hubungan?" Alda mulai serius menanyakan hubungan percintaan Rakan. Sebagai kakak kan dia juga bertanggung jawab apa yang terjadi pada Rakan. Ia takut kejadian masa lalu Rakan bisa membuat Rakan trauma dalam hal percintaan.
"Apaan anjir, serius banget dah lo ngomongnya. Udah kaya mamah dedeh," jawab Rakan cengengesan.
"Sialan lo, gue nanya serius ini," Alda memukul lengan Rakan.
"Sakit anjing!" Rakan mengelus lengannya yang kena pukulan dari Alda.
"Da.."
"Apaan," jawab Alda sibuk dengan layar handphonenya.
"Gue lagi pdktin cewe..." Rakan berkata ragu.
"Anjir lo. cewenya mau emang?" Sekarang saatnya Alda yang balas dendam.