"ANJENGGGGGGG, CURANG LO. SEHARUSNYA GUE YANG MENANG!!!" teriak Edgar menghampas stik PS yang ada di tangannya."DASAR CUPU LO!" ucap Jevan sambil meminum soda yang ada di atas meja ruang tamu Alvin.
"Gue bilang juga apa, gue pasti menang!!"
Dengan percaya diri Reno membusungkan tubuhnya, bangga bahwa dia telah mengalahkan Edgar dalam game online tersebut.
"Belagu lu, baru juga menang sekali!" Edgar yang merasa di rendahkan pun tidak terima atas kekalahan nya. Edgar menganggap bahwa Reno hanya hoki saja.
emang edgar mah ga mau kalah.
"Eh woi, gue pulang duluan ya udah malem nih," pamit Rakan pada teman-teman nya.
"Anak laki apa bencong lu?"
"Biasa lahh, Rakan mau nongkrong di lampu merah dulu, nyari berondong," cerocos Edgar spontan.
"HAHAHAHAHA NGAKAK BABI."
"Terserah gar. bodo amat gua."
Rakan terlihat sedang mencari sesuatu di atas sofa biru milik Alvin. Dia mengangkat bantal sofa biru, namun benda itu tidak ada disana. Dia juga sudah mengecek kantong celana nya, namun tidak ada.
"Cari apa lu?" tanya Alvin yang sedari tadi risih melihat Rakan grasak grusuk mencari sesuatu.
"Kunci mobil gue dimana ya?"
"Lah si kutil, lu kan kesini ga bawa mobil, gimana si." jawab Alvin heran.
"Oiya gue lupa hehe," Rakan menggaruk lengannya yang tidak gatal.
"Halah, GGP lu!!"
"GGP, apaan tuh?" tanya Reno.
"Ganteng-ganteng Pelupa, HAHAHAHAHA," tawa Edgar di susul dengan yang lain.
"Garing banget, sumpah gar." jawab Rakan memutar bola matanya malas.
Rakan mengambil handphone nya. Rencananya dia ingin menghubungi pak Wisno supir nya. Namun handphone Rakan lowbat.
"Eh anjir, gue pulang gimana dah. Hp gue lowbat nih." Rakan menekan-nekan handphone nya berharap ada keajaiban yang membuat handphone nya nyala kembali.
"Pake aja dulu mobil gue, besok libur juga kan." ucap Alvin menawarkan.
"Gapapa nih? Mobil lo bukannya sama sepupu lo ya?" tanya Rakan.
Alvin menepuk dahi nya. ia lupa ternyata mobil nya di pinjam sama sepupunya.
"Bentar-bentar gue telpon dulu." jawab Alvin.
Selama Alvin menelpon sepupunya, Rakan masih tetap mencoba menghidupkan handphone miliknya."Pake aja Rak, mobil gue ada di club sebrang jalan. lo kesana aja dia nunggu lo disana." ucap Alvin menjelaskan.
"Oke sip."
~~~
Angin malam berhembus tenang. Club malam yang di sebutkan Alvin tidak jauh dari rumahnya. Rakan berjalan kaki menuju Club malam itu. Rakan menghela napas nya dengan tenang, sejenak menenangkan pikiran yang selama ini menghantui dirinya karena perbuatan yang dia lakukan 2 tahun yang lalu. Dia sangat menyesal telah membuat kecewa seseorang yang sangat di cintai nya.