14

1.1K 127 1
                                    

Vomment nya dong biar semangat nulis hehee ~ sorry for typo(s)

-----

"Makasih ya Jin udah ngajak Felix nyari makan hehehe" ucap Felix dengan malu malu sambil memainkan ujung hoodie nya.

"Iya Lix selow aja, lain kali lagi ya! " balas Hyunjin sambil mengusak rambut Felix.

yang di berantakin rambutnya, tapi yang berantakan hati nya hehehehe.

"E-ehh iya hehehe. " Wajah Felix malah memerah karena perlakuan manis Hyunjin barusan

"Inget, lo udah dewasa. Jangan kayak anak kecil lagi! bedain yang mana yang baik buat lo dan yang nggak baik buat lo ya, " ujar Hyunjin sambil tersenyum manis.

Felix hanya berdehem sambil menganggukan kepala nya.

"Yaudah, gue balik ya, " kata Hyunjin sambil memakaikan helm ke kepalanya sendiri.

"Iya, hati hati Jin. Sekali lagi, makasih ... Dan hati hati! " ucap Felix sembari menunduk malu, entah kenapa ia jadi pemalu begini.

Hyunjin hanya tersenyum dibalik helm yang dipakainya, lalu mengangguk. Setelah itu ia langsung menjalankan motornya keluar dari tempat parkir.

Sedari tadi mereka lagi berduaan diparkiran, mereka abis makan berdua. Hyunjin yang ngajak, tiba tiba.

Ya akhirnya Felix ikut aja, rejeki gaboleh ditolak kan hehehe.

Selama mereka barengan, gaada yang spesial. Ya cuma ngobrol ngobrol tentang keseharian aja.

Tapi, yang Felix bingung. Kok kata kata yang Hyunjin ucapkan itu mirip sama surat yang Felix dapetin kemaren, tapi ini versi manis nya mungkin.

Kan Felix jadi mikir kalau SB itu jangan jangan si Hyunjin lagi. Tapi, ya jalanin aja dulu deh. Nanya nya nanti nanti aja.

Sehabis itu, Felix langsung naik ke lantai kamar apartemen nya sendiri.






Ceklek






"Udah pulang Lix? temen kamu yang tadi mana? nggak diajak kesini dulu? " tanya Woojin yang sedang asik menonton TV dengan camilan yang ada dimana mana.

"Sudah lah hyung. Kalau belum pulang felix gabakal ada disini! " ujar Felix sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hehehe, iya iya maaf pertanyaannya tidak berfaedah ya Lix? " tanya Woojin sambil terkekeh.

"Eh, mana teman mu yang tadi itu? apa sudah pulang? " tanya Woojin, lagi.

"Iya hyung. Dia mau langsung pulang, sudah malam. Katanya takut merepotkan juga. "

"Oh, lain kali paksa saja dia main kesini " ujar Woojin sambil terkekeh.

"Yasudah hyung aku ke kamar dulu ya, mau mandi hehehe" kata Felix sambil berjalan menuju kamarnya.

Sedangkan Woojin tentunya melanjutkan kegiatan bermalas malasannya tadi.

¤ ¤ ¤ ¤ ¤

Kamar


Selesai mandi dan rapih rapih, Felix langsung tiduran dikasurnya sambil memainkan smartphone nya.

"Apa iyaya Hyunjin yang memberiku surat kemarin, " pikir Felix.

"Tapi, kok rasanya beda banget ya pas denger Hyunjin yang ngomong. Kalau Hyunjin yang ngomong jatuhnya manis, berasa mendengarkan versi yang berbeda. " Felix jadi galau kan.

"Telpon Seungmin ahh! "





Beep






Sambungan telepon terhubung dengan Seungmin, "hai! " pekik Felix senang.

Ternyata Seungmin belum tidur toh, padahal ini sudah jam 10 an. Biasanya ia tidak mau mengangkat telepon, katanya takut menggangu yang lain.

"Hm? ada apa lix telepon malam malam begini? " tanya Seungmin dari sebrang sana.

"Tadi aku makan bareng Hyunjin dong hehehehe, " pamer Felix dengan senang.

"Hah? Hyunjin? Bagaimana bisa? "

"Iya, dia datang tiba tiba ke apartemen ku dan mengajak ku makan diluar. Malam mingguan mungkin hehehe. "

"A-ahh, kau senang Lix? "

"Ah tentu saja! " pekik Felix gembira.

"Eh tapi Min, masa dia sempat mengucapkan kata kata yang bermakna sama dengan isi surat yang Felix dapet kemarin sih? "

"Ah? masa sih? hanya kebetulan kali? "

"Eh, mungkin ya ...." pikir Felix

"Em, yasudah apa aku menggangu? Hehehe " lanjut Felix

"Tidak kok! ini hari libur jadi mungkin mereka akan tidur lebih larut dari biasanya " jelas sosok disebrang sana.

"Ah baguslah ... engg bye bye! jangan tidur terlalu malam Min! "

"Iya, kau juga. Bye! " sambungan terputus

"Ah, mungkin kata Seungmin benar. Mungkin itu hanya kebetulan saja " monolog Felix.

"Hoam, sepertinya aku tidur sekarang saja. Aku sudah mulai mengantuk ternyata, " kata Felix sambil bersiap untuk tidur.



.



Sedangkan Seungmin?

"kenapa aku jadi pengen marah ya ke Felix, padahal kan wajar aja mereka jalan bareng. Saling kenal, satu sekolah juga. " pikir Seungmin.

"Tidak mungkin aku menyukai kekasih si rubah licik itu! Cih, tukang kerdus sana sini! " Seungmin malah mengolok olok Hyunjin.

Padahal, dilubuk hati yang paling dalam, ia tahu jika ia menyimpan perasaan dengan pemuda tampan yang sedang ia olok olok tadi.

Tapi entah kenapa ia tidak mau mengakuinya, bahkan pada dirinya sendiri.

Ia lebih memilih membohongi dirinya sendiri daripada mengakui perasaanya, entah kenapa.

Akhirnya tak lama kemudian Seungmin memilih untuk tidur. Mungkin sudah malas beraktivitas kali ya, jadi ia lebih memilih tidur saja.

ya, kan berpura pura memang butuh energi yang besar. hehehe.

.
.
.
.

Tbc.

[DISCONTINUED] Miracles 🔹Changlix - HyunminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang