Happy Reading! 🌻
--
"Sudah malam. Changbin nginep disini saja ya? " tawar Woojin sambil membereskan alat-alat bekas mereka makan.
"Eh? Nggak usah, gue pulang aja, " jawab Changbin menolak.
"Nginep aja kak, udah lumayan malem nih, jam 11, " kata Felix sambil menunjuk ke arah jam dinding yang tergantung diatas kulkas.
"Iya bin, nginep aja. Kamar mandi masih kosong tuh, " balas Woojin yang mendapat balasan tawa dari Felix dan Changbin.
"Kalo tidur berdua Felix dimana aja gue jabanin deh, " ucap Changbin sambil memasang muka mesumnya.
Tuk!
"Aduh, kok gue dipukul sih! " protes Changbin karena tiba-tiba ada sendok yang mendarat dikepalanya.
"Lagian, meshoom sih! Kena senjatanya Woojin hyung kan! " ledek Felix sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kan cuma bercanda tau! " balas Changbin yang masih setia mengusap-usap kepalanya yang jadi sasaran sendok terbangnya Woojin barusan.
"Iya iya, maafin hyungie ya, " kata Felix dengan nada yang diimut-imutkan.
"Dasar bucin! " cibir Woojin yang sempat menjadi nyamuk.
¤¤¤¤¤
"Icung, kak Hyunjin masih sering deket-deket sama si cupu itu nggak sih? " tanya Jeongin.
"Seungmin maksud lo? " tanya balik Jisung.
"Iyalah, siapa lagi, " cibir Jeongin dengan bibir yang mengerucut.
"Ck, dia malah makin deket sama si cupu. Lo sih kebanyakan ngilang! " omel Jisung.
Sekarang mereka lagi duduk-duduk diteras salah satu minimarket dideket sekolah, nunggu hujan reda.
Mereka nggak sengaja ketemu kok, tadinya Jeongin lagi sendirian, terus kebetulan ngeliat Jisung sama Minho lagi jajan-jajan juga disana, yaudah daripada sendirian dia ngajakin nongkrong bareng.
"Kok jadi salah aku sih! " protes Jeongin.
"Emang salah lo asu! Ga nyadar diri dasar, " cibir Jisung sambil meminum bir kaleng milik Minho.
"Bangsat lo kak! " omel Jeongin dengan wajah polosnya.
"Jujur ya, gue jijik liat lo ngomong pake aku-kamu an, tapi kalo lo ngomong kasar juga nggak cocok--
--serba salah ya, " kata Minho yang sedari tadi asik menghisap rokoknya.
Mendengan tuturan Minho, Jeongin terkekeh, "aku ngomong sopan kayak gini cuma ke kalian doang loh-- " kata Jeongin.
"--entah apa alasannya, " ujar Jeongin yang diikuti dengan kekehan diakhirnya.
"Ck, adek harus sopan sama kakaknya kan? " ucap Jisung yang dibalas senyuman manis Jeongin.
"Bisa aja kak, " kata Jeongin.
"Ohiya, udah berhenti nih hujannya. Aku pulang duluan ya kak, " pamit Jeongin.
"Iya, gue juga udahan kok. Hati-hati ya! " seru Jisung pada Jeongin yang sudah berdiri dari tempat duduknya.
"Iya kak. Kak minho, duluan ya! " pamit Jeongin ke Minho juga.
"Iya, hati-hati! " balas Minho sambil melambaikan tangannya sebentar.
"Aku sayang banget sama Jeongin kak, " kata Jisung dengan tiba-tiba.
"Dia-- udah kayak adik aku sendiri, aku ngerasa nggak punya siapa-siapa selain kakak sama Jeongin, " lirih Jisung.
"Jangan gitu sung, banyak kok yang perduli sama kamu, " ujar Minho sambil merangkul Jisung.
Jisung hanya senyum, lalu menunduk.
"Udah yuk, pulang. Ntar kemaleman, " kata Minho sambil menarik Jisung kemotornya.
Dibalik kenakalan mereka, pasti ada alasan dibaliknya, dan nggak semua orang tahu itu.
Dan itu yang bikin Minho mikir, kalau bukan dia yang ngelindungin Jisung dan Jeongin, siapa lagi?
Dia harus bisa bahagiain mereka bedua gimanapun caranya, walaupun dengan cara yang salah.
°•°•°•°•°
Sampai rumah, Jeongin langsung mandi dan siap-siap tidur. Dan sekarang Jeongin lagi tidur-tiduran dikasurnya sambil mainin handphone nya.
"Kak Hyunjin udah nggak hubungin aku dari seminggu yang lalu. Apa dia udah lupa ya sama aku? " monolog Jeongin yang diakhiri dengan kekehan.
"Apa jangan-jangan ini gara-gara si seungmin seungmin itu huh? "
"Ck, bener-bener ya. Minta dikasih pelajaran banget itu anak. "
Karena bosan, entah dari mana ide untuk menelepon Hyunjin muncul dalam benaknya. "Telepon kak hyunjin ah! "
Beep!
"Halo? Seungmin ya? " sapa Hyunjin dari sebrang sana.
"Hah? " Jeongin kaget.
"Eh? I-ini Jeongin ya? " tanya Hyunjin lagi, memastikan.
"Iyalah Kak! Emang Kakak kira aku siapa? Si cupu? Hah? " balas Jeongin dengan emosi yang meledak-ledak.
"Maksud kamu si cupu siapa ya? Seungmin? " tanya Hyunjin dengan nada tidak terima.
"Iya! Siapa lagi? " balas Jeongin kesal.
"Ck, nggak usah aneh-aneh ya Jeong! Udah malem! Kakak capek, mau tidur! Kalau mau debat nanti nanti aja deh! " balas Hyunjin mengomel dan langsung memutuskan sambungan telepon sepihak.
"Halo? Kak? Kak Hyunjin!? " panggil Jeongin, tapi ternyata panggilan memang sudah diputuskan sepihak oleh Hyunjin.
Karena kesal diperlakukan seperti itu, Jeongin pun berteriak. "Argh! Bangsat hyunjin! Awas aja lo nanti. "
.
.
.
.
.Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DISCONTINUED] Miracles 🔹Changlix - Hyunmin
Fanfiction[ON GOING] Keseharian Lee Felix, siswa baru pindahan Australia yang dibully dan dikucilkan teman temannya dan Sang anon penyemangat, yang selalu mencoba menghibur Felix dengan segala cara. ⚠ Homophobic menjauh ! BxB ! Top - Changbin ! Bot - Felix ...