Malam itu.
Manajer Jungho melangkah keluar dari ruang rawat Jimin.
Ia sudah menduga jika di luar ruang rawat ini, ia akan mendapati para member Bangtan juga rekannya Sejin -dengan wajah kusut mereka.
Namun Jungho cukup terkejut karena mendapati dua orang lainnya ada di sana.
Dua orang wanita, yang ia kenal sebagai Wendy dan Seulgi, anggota girl group Red Velvet. Atau mungkin bisa ia sebut sebagai sahabat dan calon kekasih -dua dari tujuh anak asuhnya."Bagaimana, hyeong?"
Di antara semuanya, Namjoon yang pertama berucap.Jungho menggelengkan kepalanya.
"Ia masih menolak. Aku akan mencoba membujuknya lagi nanti.""Kalau begitu biarkan aku seorang yang menemuinya."
Jungho kembali menggeleng.
"Dia tidak ingin bertemu siapapun Namjoon-a, termasuk kau.""T-tapi tadi.."
"Aku!"
Salah satu wanita di sana, Kang Seulgi, berseru.
"Izinkan aku bertemu dengan Jimin. Kumohon."Jungho menghela napasnya. "Menurutku jangan sekarang. Jimin-"
"Jungho-ya..
Menurutku kehadiran Seulgi dapat membantu Jimin." Ucap Sejin yakin."Sejin-a, Jimin sedang sangat sensitif sekarang ini. Emosinya benar-benar tidak terkendali. Sebaiknya kita turuti permintaannya. Biarkan ia sendiri dulu."
"Jangan. Jimin tidak pernah suka sendirian. Kumohon, percayalah padaku. Aku akan mencoba berbicara dengannya."
Seulgi melihat Manajer Jungho dengan tatapan memohon.Sejin menepuk bahu Jungho.
"Aku percaya padanya.
Biarkan dia masuk. Aku yakin bocah keras kepala itu pasti tidak menolak jika yang menemuinya adalah Seulgi."Jungho terdiam.
Ia ragu, namun juga penasaran. Mungkin saja apa yang di katakan Sejin benar kan? Tidak ada salahnya mencoba."Baiklah kalau begitu."
Jungho memberi jalan untuk Seulgi, dan wanita itu pun berjalan terseok-seok memasuki ruangan tersebut..
.
.Pandangan Hoseok mengikuti langkah Seulgi hingga wanita itu menghilang di balik pintu.
"Apa yang terjadi pada kakinya?" Tanya Hoseok pada Seungwan."Dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di backstage seusai perform. Kakinya cedera dan harus di istirahatkan selama dua minggu."
"Dua sejoli itu sama-sama cedera pada kakinya."
Seokjin pun menghembuskan napas berat.Sejin bermonolog.
"Terakhir kali aku bertemu dengannya adalah saat dia mengantarkan Jimin pulang dalam keadaan mabuk. Sepertinya ia setengah menyeret bocah itu hingga ke apartemen."Seakan tersadar, Yoongi pun menghadap Sejin.
"Hyeong. Kapan itu terjadi? Dan bagaimana Jimin bisa minum hingga mabuk seperti itu? Hyeong tidak cerita pada kami soal ini.""Aku lupa, Min Yoongi.
Malam itu bertepatan dengan insiden kecelakaan mendiang ayah Jimin. Aku bahkan belum sempat bertanya tentang hal ini pada bocah itu sendiri."

KAMU SEDANG MEMBACA
I Never Walk Alone, Do I?
FanfictionBolehkah hati kecil Jimin berteriak bahwa ia kesepian? start : march 2018