Jarum jam menunjukkan pukul enam pagi, dan peri tidur ini masih tertidur dengan wajah polosnya. Melihat hal itu membuat sudut bibir Liam terangkat menampilkan senyum tipisnya. Ia ingin melihat pemandangan ini selama mungkin, tapi hari ini peri kecilnya harus mengikuti ujian akhir disekolah.
Liam memanggil nama Lia beberapa kali sambil menepuk pipi peri kecilnya dengan lembut. Akhirnya usaha Liam membuahkan hasil, Lia terbangun dan menyandarkan kepalanya di bahu Liam sebentar, lalu Ia segera berjalan ke kamar mandi dengan mata yang masih tertutup sempurna.
Melihat tingkah menggemaskan peri kecilnya, Liam terkekeh pelan lalu beranjak dari posisinya menuju ruang makan. Sambil menunggu peri kecilnya, ia membaca beberapa berkas penting perusahaan.
"Morning, Liam." Sapa Lia sambil memakan pancake dan membaca buku pelajaran kemarin.
"Morning. Ayo cepat makan sarapanmu." Jawab Liam dengan senyuman tipis.
Ada apa dengannya? Apa moodnya sedang baik?
Setelah sarapan, Liam melajukan mobil Aston Martin miliknya untuk mengantar peri kecilnya hari ini.
Selama perjalanan, tidak ada pembicaraan yang terjadi diantara mereka sampai ditujuan.
"Sampai jumpa, Liam." Ucap Lia bersiap membuka seatbelt-nya.
Tiba- tiba Liam menahan tangan Lia dan menatap manik mata gadis itu dalam."Apa yang aku bilang kemarin?" Tanya Liam mengangkat kedua alis nya.
"Jika menemukan soal susah, ingat saja wa..jah mu?" Sahut Lia ragu-ragu.
Liam mengangguk dan tersenyum lebar yang membuatnya terlihat semakin tampan.Mengingat ucapan Liam tadi malam yang sudah pasrah mengajarnya, dan menyuruhnya mengingat wajah tampannya saja, membuat Lia terkekeh pelan. Ia memeluk singkat pria didepannya yang berhasil membuatnya sedikit tenang, dan turun dari mobil.
Hal itu sukses membuat tubuh Liam tersentak namun dengan cepat ia menyembunyikan ekspresi terkejutnya.
Sudut bibir pria itu terangkat menampilkan senyuman bahagia sepanjang perjalanannya menuju kantor.👩🏻💜🔫
Mengerjakan ujian dengan mengingat wajah tampan Liam sebanyak 5 kali benar-benar membuat Lia tenang dan dapat menjawab soal tersebut.
Ajaib bukan?
Setidaknya ia harus melupakan soal-soal yang baru saja menyusahkannya, sekarang seluruh murid Highschool akan mengadakan acara bersama.
"Students, kalian pasti sudah berjuang untuk mengikuti ujian. And now... we're gonna have some fun!" Ucap principal yang sudah berumur setengah abad sambil mengangkat sebelah tangannya ke atas.
Seluruh murid bersorak gembira. Hari ini seluruh murid senior di highschool ini akan merayakan acara charity bersama-sama. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai permainan dan bazaar makanan yang keuntungannya nanti akan disumbangkan.
"Perhatian semuanya! Pilihlah perwakilan kelas untuk lomba di Haunted House! Satu kelas diwakili empat orang, dua perempuan dan dua laki-laki!" Ucap panitia acara di atas panggung.
"Lia! Kita harus ikut itu! Kau tahu kan hadiahnya tiket konser VIP yang sudah soldout!" Pekik Emily sambil menatap penuh berharap pada Lia.
"Tidak Emi! Kau saja." Tolak Lia tegas. Mendengar kata haunted house saja sudah membuat tubuhnya merinding.
"Aku mohon ikutlah demi aku, Lia! Ini permintaan terakhirku sebelum kita terpisah oleh college nanti." Mohon Emily sambil memegang tangan Lia erat. oh adegan ini sangat dramatis!
KAMU SEDANG MEMBACA
✅More Than My Dreams
Romance[COMPLETED] Adeline kira perjodohan dengan CEO Spencer Corp ini merupakan akhir dari semuanya, namun siapa sangka pria itu memberinya kehidupan yang melebihi impiannya? "I love you not only for who you are, but for who I am when I'm with you. With y...