[As Alex in media]
'Aku menyukaimu sejak diawal Highschool.
Rambut ikalmu terurai dengan indah.
Mata indahmu bisa menghipnotis semua orang untuk menyukaimu.Kau berbeda dengan wanita lain.
Kau wanita yang kuat, unik dan langka.Jika ada kata yang bisa mendefinisikan dirimu,
Kau sempurna, Adeline.
Hari ini aku akan menyatakannya.
Walaupun aku tahu kau selalu menolak semua pernyataan cinta,
Aku akan tetap menyukaimu sampai kapanpun.'"Aku suka padamu, Adeline."
"Tidak." Tolak Lia tegas. Dia mengakui kalau lelaki yang ada didepannya ini lumayan tampan dengan tubuh tingginya. Tapi bagaimanapun juga, Lia sudah memiliki suami dan Lia tidak ingin berpacaran dengan laki-laki yang umurnya sama dengannya.
"Aku tidak menanyakan jawabanmu, princess. Aku akan mendapatkanmu." Ucap Alex lalu berjalan pergi dengan sebelah tangannya di dalam saku celana biru-nya.
'Apa dia bilang? Mendapatkanku? Memangnya aku barang? Bikin kesal saja.'
Gadis itu berjalan kembali ke kelas dan melanjutkan pelajarannya dengan tidak nyaman. Bagaimana tidak? Alex terus saja memandangi-nya dari samping.
Setelah bel pulang berbunyi, Lia langsung meraih tas-nya dan beranjak dari kursi secepatnya, bahkan ia melupakan sahabatnya sendiri, Emily.
"Lia tunggu!" Teriak Emily sambil berlari menyusul Lia yang berjalan kearah gerbang sekolah.
Setelah menetralkan nafasnya, Emily mulai meninterogasi sahabatnya "Tadi Alex bicara apa denganmu? Penasaran, deh." Tanya Emily sambil mengelap keringatnya.
"Dia bilang dia menyukaiku, Emi." Perkataan Lia berhasil membuat mata Emi terbelalak.
"Apa?? Omg he is so cool! Tapi... kan kau sudah memiliki suami..." Ucap Emily murung. Entah mengapa Emily yang merasa sangat disayangkan apabila harus menyia-nyiakan lelaki most wanted di sekolah.
Belum sempat menjawab, suara motor menghampiri mereka berdua.
"Butuh tumpangan, Lia?" tanya Alex sambil membuka helm hitamnya. Rambut yang sedikit berantakan membuatnya terlihat keren.
"Hm... tidak, aku sedang menunggu jemputan, thanks." Jawab Lia sambil tersenyum.
Ditengah-tengah perbincangan mereka, Emily sudah beranjak dari posisinya ketika melihat mobilnya yang baru saja datang "Hey kalian berdua! Aku pulang dulu, ya!" Teriak Emily sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.
Lia melambaikan tangannya dan tersenyum lebar. "Bye!"
Kenapa kau harus dijemput Emi! This is so awkward.
Alex hanya mengangguk. Dia turun dari motor besarnya lalu menyandarkan tubuhnya ke sisi motor hitamnya sambil menghadap Lia dan menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
Beberapa murid yang melewati gerbang menatapi mereka dengan tatapan kagum melihat dua murid most-wanted di sekolah bersama-sama.
"Kau belum pulang?" Tanya Lia memecah keheningan.
"Aku menunggumu dijemput." Jawab Alex dengan wajah datar dengan kedua mata hitamnya yang masih melihat ke arah princess-nya.
Lia hanya berharap Liam segera menjemputnya. Sepertinya dewi fortuna sedang dipihaknya, Mobil Audi hitam milik Liam berhenti di depan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅More Than My Dreams
Romance[COMPLETED] Adeline kira perjodohan dengan CEO Spencer Corp ini merupakan akhir dari semuanya, namun siapa sangka pria itu memberinya kehidupan yang melebihi impiannya? "I love you not only for who you are, but for who I am when I'm with you. With y...