Setelah melewatkan 20 menit terseram dalam hidupnya, Lia masih merasakan kedua kakinya yang bergetar hebat.
Namun usahanya dengan Alex tadi tidak sia-sia, setidaknya mereka berhasil menyelesaikan misi dan menjadi pemenang pertama, yang dilanjutkan oleh pemenang-pemenang selanjutnya yaitu Emily dan Ken.Entah keberuntungan darimana mereka memenangkan kompetisi menyeramkan seperti ini.
Kini para pemenang berada di atas panggung untuk menerima hadiah sekaligus menutup acara hari ini.
Emily terkekeh pelan dengan sifat penakut Lia yang bahkan takut dengan beberapa orang yang memakai kostum hantu di atas panggung sekarang, tapi menjadi pemenang kompetisi ini! Juara pertama!
Kedua mata hitam Alex tidak berhenti memperhatikan perubahan wajah Lia sedari tadi. Wajah gadis itu semakin pucat. "Kau tidak apa-apa?" Tanya Alex dengan nada khawatir.
Gadis berwajah pucat itu menggeleng pelan. Ia terus berusaha menjauhkan tubuhnya dari orang disebelahnya. Sepertinya Alex cukup peka bahwa Lia sedang ketakutan dengan orang berkostum valak disebelahnya. Hal itu membuat Alex terkekeh pelan.
Dengan sigap Alex menarik lengan Lia untuk bertukar tempat dengannya dan membiarkan punggung lebarnya membelakangi valak itu melindungi gadis yang ia sukai. "Trima kasih, Lex"
Ucapan terima kasih itu membuat Alex kembali terkekeh pelan yang membuatnya terlihat dua kali lipat lebih tampan.Setelah pembagian hadiah dan acara penutupan, Lia menghela nafas lega, namun kelegaannya terhenti begitu saja ketika orang berkostum Valak tadi mencolek lengannya saat turun dari panggung. Hal itu sontak membuat Lia memeluk tubuh Alex dan mengubur wajahnya dalam-dalam di dada bidang pria bertubuh tinggi itu.
•••
Seorang pria sedang berolahraga di gym pribadinya. Keringat membasahi tubuh atletis nya yang topless membuatnya terlihat dua kali lipat lebih tampan.
Dia melirik jam ditangannya. Pukul sepuluh malam. Dia mengelap keringatnya dengan handuk dan mengambil baju kaos, memakainya lalu berjalan ke garasi.
Ia melajukan mobil lamborghini hitamnya menuju ke highschool. Hatinya terus mengkhawatirkan peri kecilnya yang belum pulang dari tadi pagi. Walaupun gadisnya sudah mengirimkan pesan, tetap saja itu tidak membuatnya tenang.
Ia turun dari mobilnya dan berjalan masuk.
"Selamat datang Tuan Liam, apa yang membawa anda kesini?" Tanya salah satu security yang berjaga disana.
"Dimana acara charity diselenggarakan?" Tanya Liam yang dijawab sopan oleh security tersebut.
Liam berjalan ke arah lapangan dan melihat banyak sekali murid yang masih berpesta sambil menari-nari dengan temannya.
Liam mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Pandangannya berhenti pada peri kecilnya yang sedang berpelukan dengan laki-laki bertubuh tinggi dan rambut hitam pekat di atas panggung.
Rahang Liam mengeras. Kedua tangannya mengepal keras. Tatapan matanya tajam melihat laki-laki yang diketahui olehnya, Alex.
Liam berjalan kembali ke arah parkiran dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
•••
"Thanks untuk tumpangannya Emily." Ucap Lia lalu menutup pintu mobil Emily dan masuk ke dalam mansion.
Lia segera naik ke lantai atas dan segera membersihkan diri.
Setelah tiga puluh menit di dalam kamar mandi, Lia keluar dengan bathrobe-nya."Hm? Dimana piyama pink-ku? Apa di lemari Liam?" Gumam Lia sambil membongkar lemari nya. Setelah tidak menemukan piyama kesukaannya, Lia berjalan ke kamar Liam dan membuka pintu pelan agar tidak membuat Liam terbangun.
Gadis yang masih mengenakan bathrobe itu melihat ke arah tempat tidur dan tidak menemukan Liam yang sedang tidur. Lalu ia melihat pintu balkon yang terbuka.
Gadis itu berjalan menghampiri pintu balkon "Liam? Kenapa belum tidur? Kau merokok? Aku tidak suka asap rokok, Liam." Ucap Lia sambil menutup hidungnya.
Liam menatap peri kecilnya datar lalu meniup asap rokoknya dengan ekspresi yang sulit diartikan.
"Aku akan berhenti merokok jika kau tidak suka, tapi kau harus berhenti dekat dengan Alex, karena aku juga tidak suka kau berada didekatnya."
[ jika menurut kalian cerita ini membosankan, boleh send message untuk saran-sarannya, ditunggu ya dears!]
Don't forget to vote and comment 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
✅More Than My Dreams
Romansa[COMPLETED] Adeline kira perjodohan dengan CEO Spencer Corp ini merupakan akhir dari semuanya, namun siapa sangka pria itu memberinya kehidupan yang melebihi impiannya? "I love you not only for who you are, but for who I am when I'm with you. With y...