Graduation

3.6K 168 6
                                    

[As Liam in Media]

"goodmorning Mr and Mrs Dallas." Sapa Lia pada sepasang suami istri yang menghadiri acara kelulusan anaknya, Emily.

"Goodmorning darling, dimana ayah dan ibumu?" Tanya Mrs. Dallas dengan senyum khasnya.

"Sepertinya sebentar lagi mereka akan datang." Jawab Lia berusaha agar suaranya tidak terdengar bergetar.
Kedua orangtua Emily hanya mengangguk dan tersenyum.

Lia pamit dari Emily dan orangtuanya, Kini Ia duduk di taman sekolah sendiri sambil menunggu Liam yang sedari tadi sedang berbincang dengan beberapa orang yang merupakan petinggi yayasan highschool ini.

'Apa dad dan mom tidak datang di hari kelulusan ku? Ini sangat sedih...' tanpa disadari gadis yang terlihat manis dengan rambutnya yang disanggul itu meneteskan air matanya. Ia sudah menunggu kedua orangtuanya sejak satu jam yang lalu.

Tanpa ia sadari, suara langkah kaki perlahan mendekatinya "Lia selamat atas kelu..." mendengar suara seseorang, Lia segera menghapus air matanya dengan kasar.

"Lia? Kenapa kau menangis?" Tanya pria itu sambil memegang dagu Lia dengan lembut.

"Apa dad dan mom sudah tidak peduli denganku lagi? Bahkan dihari kelulusanku saja mereka tidak datang atau setidaknya memberiku selamat..." lirih gadis itu. Air matanya kembali mengalir.

Pria tampan itu segera menghapus air mata Lia dengan lembut dan memeluk gadis itu dengan erat.

"Sudah jangan menangis lagi, lihat apa yang kubawa untukmu." Ucap pria itu melepaskan pelukannya dan mengambil sesuatu dari belakang.

"Congratulation for your graduation, Lia."  Ucap pria itu dan memberikan boneka unicorn dan buket bunga berwarna pink.

"Unicorn!" Pekik Lia sambil memeluk erat unicorn yang hampir sebesar badannya. Ia tersenyum bahagia lalu menatap kedua mata biru pria itu dalam.

"Thank you, Liam." Ucap Lia lalu kembali memeluk boneka unicorn yang sudah menjadi boneka kesayangannya.

"C'mon acara akan segera dimulai." Ucap Liam dan menuntun peri kecilnya berjalan bersama ke Main Hall.

Lia sedikit bingung ketika melihat Liam duduk di barisan depan dan disambut baik oleh principal dan guru-gurunya. Namun ia mengalihkan perhatiannya ketika host mulai berbicara.

"Selamat pagi semuanya, selamat untuk kelulusan semua pelajar disini. Alright, sekarang kita akan mendengar kata sambutan dari donatur terbesar sekolah kita, Mr. Liam Spencer." Ucap pembawa acara yang disambung oleh tepuk tangan para murid.

Lia sedikit terkejut ketika nama Liam disebut. Namun ia kembali menormalkan wajahnya dan bertepuk tangan. Tidak heran bukan? Kekayaan Kapten Roger itu bahkan bisa membeli sekolah ini jika ia mau.

"Hey, who is that? So Handsome!"
"Apa kau melihat tatapan matanya? Apa ia melihatku?"
"Tidak kurasa dia melihatiku."
"Woah tubuhnya sangat bagus!"

Lia memutar bola matanya malas mendengar perdebatan gadis-gadis yang duduk disampingnya.

Hello! He is my man!

Lalu ia kembali melihat Liam, mata mereka bertemu dan Liam tersenyum pada Lia.

'Oh kurasa aku akan meledak sekarang! Dan apa yang aku pikirkan tadi? My man?' Lia memegang kedua pipinya yang terasa panas. Bertepatan dengan pidato Liam yang sudah selesai.

Setelah tiga jam di dalam MainHall, akhirnya acara kelulusan Lia selesai. Gadis itu melihat seluruh murid-murid berfoto dengan kedua orangtua mereka dengan bahagia. Ia duduk di bangku sambil memeluk temannya, her lovely unicorn.

Ditengah-tengah kemesraannya dengan unicornnya, akhirnya orang yang sudah ia tunggu pun menunjukkan batang hidungnya. Menunggu pria itu selesai berbincang dengan principal membuatnya sangat lelah!

"Kau ingin berfoto juga?" Ucap Liam membuyarkan lamunan Lia. Gadis itu mengangguk mantap sambil tersenyum lebar.

Gadis itu mengambil ponsel Liam dan mulai berfoto bersama. Liam merengkuh pinggang peri kecilnya dan tersenyum tipis.

Beberapa gadis disana melihat Lia dengan tatapan iri sekaligus bingung dan tentu saja mulai berbisik-bisik!

Ditengah-tengah kesibukan mereka berfoto, seseorang menghampiri mereka.

"Alex?" Lia menghentikan kegiatannya dan menatap Alex dengan tatapan bingung. Pria berambut hitam itu menatap Liam dengan tatapan tajamnya.

"Ah Alex, ini Liam, Liam ini Alex." Ucap Lia basa-basi untuk memecahkan situasi mencekam, karena kedua laki-laki itu kini sedang beradu tatapan tajam.

Liam mengeratkan pelukan dan semakin mendekatkan tubuh Lia dengan posesif sambil tersenyum tipis kepada Alex.

Akhirnya pria berambut hitam itu membuka pembicaraan "Apa kau pacar Lia? Tolong jaga princess-ku baik-baik, kalau tidak aku akan merebutnya darimu, pak tua." Ucap Alex lalu berjalan meninggalkan mereka berdua.

Sial! Baru kali ini ada yang mengalahkan pesona ku! Dan yang mengalahkannya adalah pak tua ini? Batin Alex didalam hati.

Kini Ia akan melanjutkan pendidikan di luar negeri dan mencoba melupakan Adeline, gadis manis yang ia cintai.

Mendengar ucapan Alex membuat emosi Liam terpancing, rahangnya mengeras dan tangannya mengepal keras. Ia tidak bisa membayangkan jika peri kecilnya direbut darinya.

Menyadari hal itu, Lia mencoba menenangkan Liam. Ia mengelus punggung Liam dan tersenyum sangat manis pada pria itu.

Liam menutup kedua matanya lalu menghela nafas berat. "Ayo pulang." Ucap pria itu sambil membantu membawa bunga dan unicorn-perinya.

[kirim kritik&saran ke message💕]
Vote please!

✅More Than My DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang