SPRING BREEZE [KANG DANIEL BIRTHDAY PROJECT]

#7 : Pretend to be Stupid

"Pretend To Be Stupid"
Written by : namwoori

VOTMENT jangan lupa😘

HAPPY READING❤
...
...
...

"Hei"
Daniel berlari mengejar Jihoon yang berjalan cepat di depannya.

Jihoon lelah, jujur saja ia ingin sekali meneriaki orang itu agar berhenti mengganggu.

Langkah Daniel semakin cepat dan dapat-

"APA?"
Jihoon menghempas lengan Daniel sampai tak sengaja menggoresnya. Keduanya sama-sama terkejut, namun Jihoon tetap pada hatinya untuk tetap tegas.

"K-kau.."
Jihoon menghela napas, tetap saja ia merasa tidak tega saat Kang Daniel mengerut sedih dengan sebatang cokelat digenggamannya.

Ia merebut kasar cokelat itu dan menggoyang-goyang di depan mata Daniel, "Ini kan yang kau mau?"

Gigi kelinci Daniel muncul dan tatapan mata anjing itu sungguh-

Hhhh
Sudah berapa kali Jihoon menghela napas, kenapa niat kuatnya selalu saja diruntuhkan oleh senyum sialan itu.

Kali ini, Jihoon menerima cokelat lagi, dari Daniel..
Dan sebuah note manis tertempel di atasnya.

➖➖➖

"Hei"
Jihoon hafal siapa yang mengusik waktunya, tapi sekali saja biarkan ia tenang tanpa Kang Daniel.

"Ji, bangun dulu. Hei"
Bisikannya semakin rendah, hembusan napas Daniel bahkan menyapu telinga Jihoon dan itu-hangat.

Sebentar saja Jihoon, tahan. Buat dia kesal karena sudah kurang ajar dan tidak tahu diri.

10 detik, hening.

Kemana Kang Daniel ?

Jihoon membalik kepalanya yang tertelungkup untuk menghadap ke samping, disana ada Daniel yang menumpu kepalanya dengan sebelah tangan dan tatapan itu, tatapan yang membuat pupil mata Jihoon bergerak tidak nyaman.

Jihoon akan bangun, tapi Daniel menahan kepalanya agar tetap bertumpu pada tumpukan buku.

"Kau lelah?"
Daniel berbisik lembut.

Jihoon diam, sesuatu dalam dadanya berdenyut.

"Kau lelah?"
Tak terdengar bisikan, hanya gerak bibir namun Jihoon dapat membacanya.

Mata Jihoon kering tapi ia tidak mau berkedip dan melewatkan menatap Daniel yang begitu dekat dengannya.

Daniel terkekeh, entah karena apa.

Namun lagi-lagi, Jihoon tetap tenang dan diam. Banyak pertanyaan di dalam otaknya.

Kenapa Daniel tertawa seperti itu?
Kenapa Daniel menatapnya dengan begitu penuh?
Kenapa Daniel lagi-lagi menghampirinya?

"Aku takut membuatmu marah, karena ini di perpustakaan. Kau tahu, bisa saja kau kesal dan boom-"

Kang Daniel bodoh, lalu apa hubungannya dengan, kita?
Apa hubungannya dengan lelah yang kau tanyakan?

Jihoon tersenyum, ia mengerti. Memangnya untuk apa lagi Daniel menatapnya seperti itu.

Ia bangun, disusul Daniel dengan cengiran bodohnya yang khas.

"Mana cokelatnya"
Jihoon mengulurkan sebelah tangannya.

Dari balik jaket kulitnya, Daniel membawa sebatang cokelat dengan brand sama seperti hari-hari sebelumnya.