#8 : Birthday

1.1K 199 40
                                    

"Birthday"
Written by : @bunga1004

VOTMENT jangan lupa😘

HAPPY READING❤


...
...
...

Daniel melonggarkan dasinya dan mendesah lesah. Astaga. Menjelang akhir tahun pekerjaannya semakin menumpuk. Semua program perencanaan harus ditinjau ulang. Belum lagi preparation untuk tahun depan.

Daniel menghela nafas berat ketika matanya menatap sebuah figura yang menampilkan potret seseorang. Sebenarnya Daniel hanya ingin hal sederhana. Ia hanya ingin menghabiskan waktu dengan kekasih one the only nya. Park Jihoon, makhluk cantik yang selalu membuatnya jatuh cinta.

Ah, mengingat Jihoon ia jadi rindu. Daniel tersenyum kecil sambil mengusap potret Jihoon yang tersenyum lebar. Nyaris tujuh tahun bersama rasa cintanya pada Jihoon masih meletup bagai lava. Begitu panas dan membara. Daniel tersenyum bodoh memikirkan itu. Ck, seperti remaja tanggung saja.

Daniel melirik sebuah kalender di atas meja. Ada lingkaran merah pada salah satu tanggal di sana. Daniel tersenyum lebar. Tidak lama lagi. Ya, tidak lagi ia akan menghabiskan waktu bersama Jihoon. Hanya ia dan Jihoon. Cukup mereka berdua.

Membayangkannya saja Daniel sudah sangat bahagia. Ya, kebahagiaan Daniel sesederhana itu dan Jihoon lah sentralnya.

Daniel menarik kursinya dan duduk tegap. Ia harus menyelesaikan pekerjaannya. Pekerjaan ini harus selesai secepatnya. Harus! Karena Daniel ingin segera bersama cintanya, Park Jihoon.

****

Jihoon mendesah lelah memasuki apartemennya. Ia bahkan tidak memperhatikan ada sepasang sepatu lain di depan pintu.

"Kau pulang."

Jihoon menoleh dan tersenyum pada sosok yang sedang duduk santai di sofa. Ia berjalan mendekat dan langsung memeluk sang empu yang bertanya.

Yang dipeluk tersenyum. Ia mengusap punggung Jihoon lembut dan Jihoon berani bersumpah hanya usapan lembut itu yang membuatnya jauh lebih tenang. Syukurlah, ia pulang tepat waktu.

"Ada masalah?"tanya Daniel.

Jihoon mendesah lelah dan mengggeleng. Ia hanya membenamkan wajahnya ke dalam dekapan kekasihnya itu.

"Apapun masalahnya, kau sudah aman di sisiku."

Jihoon tertawa mendengarnya. "Aku selalu bersyukur akan hal itu."

Kemudian, hening beberapa detik sampai Jihoon kembali bersua. "Pegawaiku melakukan kecurangan. Ia kabur membawa dana perusahaan."

Daniel mendengarkan dengan saksama.

"Kau tahu bagaimana sulitnya aku mendirikan usaha ini. Aku...."

Daniel memeluk erat Jihoon. "Aku tahu. Aku tahu semuanya, love. Tidak usah diteruskan."

Jihoon tidak kuasa menumpahkan air matanya dalam pelukan hangat Daniel. Ia lelah untuk sampai pada titik ini.

"Aku tahu semua perjuanganmu. Aku akan berusaha membantu sebisaku. Kita akan melewatinya bersama."ucap Daniel mengusap lembut punggung Jihoon.

Jihoon masih menangis dan Daniel tidak bisa menyembunyikan perasaan sedih sekaligus kecewanya. Daniel sedih karena Jihoon terus menangis. Juga, Daniel kecewa karena ini di luar ekspektasinya. Dia harus bersikap dewasa saat ini dan mengesampingkan egonya. Untuk Jihoon. Ya, untuk Jihoon.

SPRING BREEZE [KANG DANIEL BIRTHDAY PROJECT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang