SPRING BREEZE [KANG DANIEL BIRTHDAY PROJECT]

#27 : Who's?

"Who's?"
Written by : @zyxpsyeon

VOTMENT jangan lupa😘

HAPPY READING❤

...
...
...

Sudah tiga jam ia disana.

Menghadap komputer, dan memasukkan beberapa dokumen penting ke dalam data internal kantor.

Menjadi seorang sersan- memang tak hanya tentang bagaimana kau bisa menyelesaikan kasus kriminal dengan baik.

Memastikan semua direkap oleh pusat, saat karyawan bekerja tak terlalu bagus- juga harus diperhatikan.

Hingga tombol enter ditekannya.

" Oh Tuhan, jam berapa ini ", lirih lelaki itu seraya meregangkan tubuhnya yang kaku.

Hingga pintu kacanya diketuk.

" Annyeonghasaeyo, Park Jihoon-ssi "

" Ah~ Daniel-ssi, nawasseoyo? "

" Ne, sersan-nim "

Jihoon bangkit dari duduknya.

Merapikan seragam polisi yang ia kenakan agar terlihat lebih rapi.

Ia tersenyum ramah.

Menghampiri Daniel dan menjabat tangannya singkat.

Lalu duduk berhadapan seperti biasanya.

" Aku benar-benar heran, kenapa banyak sekali kasus pembunuhan akhir-akhir ini "

" Benar, Jihoon-ssi. Saya sampai harus bekerja ekstra karena kelelahan melakukan pekerjaan itu "

Jihoon mendengus.

Mengangguk setuju.

" Memang lebih melelahkan untuk seorang wartawan sepertimu "

" Ah, data korbannya. Aku akan mengambilnya "

Jihoon kembali ke meja kerjanya.

Mengambil dokumen yang sudah selesai ia salin tadi.

Beberapa kertas putih berisi riwayat hidup belasan korban selama sebulan terakhir di wilayah Seoul.

Lengkap dengan bagaimana kondisi, juga beberapa barang bukti yang ditemukan.

Ia menyerahkannya pada Daniel.

" Ini salinannya, bukan? ", tanya Daniel memastikan.

Jihoon mengangguk.

" Hm, dokumen aslinya sudah kusimpan "

" Terima Kasih, Jihoon-ssi "

" Tak masalah "

" Ah, Daniel-ssi, coba lihatlah barang bukti pada korban terakhir, Moon Yoojeong "

Jihoon mencondongkan tubuhnya ke depan.

Agar bisa menunjuk apa yang ia maksud pada kertas di tangan Daniel.

" Ini. Sebuah rekaman ponsel, yang di duga memang sengaja pelaku aktifkan di sekitaran pohon "

" Jadi, korban tau jika akan dibunuh? "

Jihoon mengangguk.

" Sepertinya begitu. Mulai dari saat ia meminta tolong agar tak dibunuh, disetubuhi, hingga suara serak karena lehernya yang di cekik, ada disana seluruhnya "