#21 : Remember You

891 161 73
                                    

"Remember You"
Written by : kimbyull

VOTMENT jangan lupa 😘

HAPPY READING ❤


...
...
...

Pagi hari yang sangat cerah, sama seperti hati Jihoon saat ini. Pria Park yang manis itu bangun dari tidurnya dengan keadaan wajah tersenyum cerah dan bahagia. Tentu saja hal itu membuat sang suami, Kang Daniel, terkekeh melihatnya.

Daniel yang berdiri di samping ranjangnya dan sang istri beralih mendekati Jihoon yang masih terduduk di tengah kasur sambil mengucek matanya lucu. Daniel kemudian mengacak rambut hitam Jihoon gemas. Tidak lupa memberikan sebuah kecupan hangat di pagi hari untuk sang istri di pucuk kepalanya.

"Ayo sayang, mandi dan bersiap sarapan."

Daniel mengulurkan tangannya pada Jihoon yang tentu saja disambut baik dengan si Manis. Jihoon keluar dari selimut dan segera menghambur ke pelukan Daniel. Memeluknya erat sembari berkata, "Hyung, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu, Hyung."

Jihoon menenggelamkan kepalanya di dada bidang sang suami. Tangannya yang berada di punggung Daniel semakin ia kaitkan dan mempererat pelukan itu. Sikap Jihoon seakan-akan Daniel akan pergi segera dan takkan kembali. Seolah pelukan kuat dari Jihoon ini adalah yang terakhir kalinya untuk keduanya.

Jihoon bisa merasakan rambut belakangnya dielus pelan, lembut, dan penuh sayang oleh sang dominan. Jihoon kira Daniel akan ikut membalas pelukan eratnya itu, namun ternyata malah sebaliknya. Daniel justru melepas pelukan itu dan tersenyum lembut menatap dalam kedua manik mata Jihoon.

Yang ditatap merasa kedua matanya memanas tiba-tiba. Daniel masih tersenyum di depan Jihoon yang hendak terisak. Tak lama Daniel menurunkan pegangannya dibahu Jihoon dan berlalu keluar kamar tanpa sepatah kata lainnya.

Dan kini—

—Park Jihoon terduduk lemas dilantai, menangis kencang dan meraung-raung pedih.

×××

Park Jihoon duduk di kursi makan rumahnya hati-hati. Setelah mendapatkan posisi ternyamannya di kursi, ia menopang dagunya dengan satu tangan dan satu tangan lainnya mengetuk meja berulang kali.

Mata Jihoon fokus pada sosok besar berbahu lebar di hadapan Jihoon saat ini. Sang dominan yang memakai kaus hitam polos terlihat sibuk berkutat dengan teflon dan spatula ditangannya.

Lima menit Jihoon melamun, tak sadar bahwa yang tadinya dipandingi kini justru duduk dihadapannya, balas menatap si Manis sambil tersenyum lembut.

Karena Jihoon tak kunjung menyadari keberadaan Daniel, sang suami pun berinisiatif menggenggam salah satu tangan yang lebih kecil. Jihoon tersentak kaget, namun berganti dengan seulas senyuman manis di wajah gembilnya.

"Sayang, makanlah nasi gorengnya. Aku sudah memasakkannya dengan penuh cinta hanya untuk istriku seorang."

Senyuman Jihoon merekah lebar, begitupun dengan Daniel yang mengacak sedikit pucuk kepala Jihoon. Jihoon mengangguk cepat dan mulai menyuapi nasi goreng buatan Daniel itu. Kepalanya secara tak sadar mengangguk-angguk karena menikmati nasi goreng yang dimakannya— memang enak buatan suaminya itu.

Namun ketika si Manis mendongak, ia terdiam. Mulutnya berhenti mengunyah, pandangannya mengabur lagi.

Dan—

SPRING BREEZE [KANG DANIEL BIRTHDAY PROJECT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang