Part 16

617 22 0
                                    

Pertengkaran berakhir diruang bk, Keduanya diberi hukuman untuk membersihkan Toliet sampai jam istirahat.

"Lo sih ngajak gue debat jadi dihukum kan tuh" Sewot Shania.

"Lah kok jadi gue, lo yang ngengas yang salah kok jadi gue yang disalahin" ucap Darsha tak kalah sewot dari Shania.

"Dih udah salah masih aja ngelak, lo kan yang nyari masalah duluan Dashaa kembaran nya mashaa" Pasti peperangan akan segera berlangsung.

"Lo" Tunjuk kearah Shania "Jangan buat Kesabaran gue habis, Kalo kesabaran gue habis gak segen-segen buat makan lo hidup-hidup" ucap Darsha Sadis.

"Oh yaa masaaaa" ucap Shania dengan nada meremehkan.

"Shania, Darsha cepat bersihkan toiletnya sebelum Jam istirahat berbunyi" Suara Pak sultan membuat Shania dan Darsha dibuat cengo sesaat.

"Kenapa diem, cepat bersihkan" Sentak pak sultan.

Karna takut dengan amarahnya pak sultan, Shania dan Darsha langsung berlari kedalam toilet perempuan untuk membersihkannya.

Bel istirahat telah berbunyi semua siswa bersorak gembira, tak lain halnya dengan Shania dan Darsha.

"Ke kelas apa langsung kantin" tanya Darsha.
"Kantin aja, perut gue udah keroncongan nih" rengek Shania.
"Oke"

mereka pun Pergi kekantin tanpa menunggu Aiza yang masih berada didalam kelas.

Andreass Pov
Bel istirahat telah berbunyi siswa siswi berhamburan dari kelas mereka masing-masing seperti laron yang sedang mencari makanan. Tak terkecuali Andreass dan kawan-kawan yang saat ini masih berada di dalam kelas.

"KANTIN KUYY" teriak Aksara menggelegar.

"Berisik lo" Sungut Danendra.

"Ayo lah kantin, perut sudah tidak bersahabat nih" Ajak Aksara sambil memegang Perutnya.

"Yaudah ayoo" ucap Daniel dan Evan.

"Duluan aja" Ucap Andreass.
"Lo?" Tanya Evan ke Kembarannya itu.

"Ngerjain tugas Hehehe" ucap Ethan Cengengesan.

Mereka ber lima langsung pergi Ke kantin. Meninggalkan Andreass dan Ethan didalam kelas. Suasana sangat sunyi tidak Ada suara yang terdengar Hanya saja hembusan angin yang terdengar.

"Mau ngomong apaan?" Tebak Andreass, Andreass mulai Curiga sejak tadi Ethan Yang terus menerus memperhatikannya sejak jam pelajaran pertama.

"Ini buku lo" Tanya Ethan Sambil mengasih buku itu ketangan Andreass.
"Hm"

"Kenapa bisa sama Aiza" Tanya Ethan lagi.

Mengernyitkan dahi nya "Aiza?"
"Iya. adiknya bang Azka" Jawab nya santai.

"Terus?" tanya Andreass datar.
Menghela napas kasar "Ini buku punya lo kan. Kenapa bisa sama Aiza, Es" ucap Ethan Menahan Emosi nya menghadapi Orang macam Andreass Harus memiliki extra kesabaran gaess.

"Minjemin, Gak boleh?" tanya balik Andreass.

"Bukan nya gak boleh Ganteng, Tapi kenapa lo kasih ke dia. Itu buku kan amat sangat kesayangan lo" Sindir Ethan.

"Gpp"

"Jangan-jangan lo suka sama Aiza yaaa?" Tuduh Ethan.

"Ngaco"

"Kalo enggak kenapa itu buku dipinjemin dia, lo kenal dia juga enggak kan" ucap Ethan.

"Kalo suka kenapa" Pertanyaan sakral dari seorang es batu.

"Whatt Lo suka Aiza?" Histeris Ethan.

"Gue nanya bukan bilang suka dia" Ucap Andreass panjang lebar dan masih memasang Wajah datar.

"Ohhh" hanya manggut-manggut.

"Kantin" ucap Andreass lagi.
"Ashiaapppp. perut gue udah keroncongan nih" Jawab Ethan.

***

"Duh Shania Sama Darsha kemana sih. bukannya Tadi dihukumnya sampai istirahat yaa, Kok belum Balik juga" Gumam Aiza.

"Put liat Shan, Darsh gak" tanya Aiza kepada putri.

"Tadi sih gue liat dia berdua udah dikantin" jawab putri.

"Thanks put" dan diangguki oleh putri.

Selama diperjalanan menuju kantin. Aiza tak henti-henti nya mendumel tidak jelas, bisa-bisanya mereka berdua meninggalkan nya didalam kelas. Sampai tidak sadar Aiza menabrak orang untuk kesekian kalinya.

"Ehhh maaf" ucap Aiza.

"Hm"

Melihat orang itu sebentar, sepertinya ia pernah melihatnya"Lo bukannya yang ngasih buku pas tadi pagi ya, dan asal nyelonong pergi gitu aja yaa" Yaa sekarang Aiza ingat siapa orang itu.

"Gue Aiza, Makasih yaaa Udah ngasih buku itu kalo gak ada lo duhh bisa dihukum dah gue" celoteh ria seorang Aiza.

"Sebastian" jawabnya singkat

Setelah mengasih tau namanya, Orang itu pun pergi dari hadapan Aiza, dan Aiza Kembali berjalan menuju kantin.

"Woiii Enak deh udah mesen makanan, gue ditinggalin" Cerocos Aiza yang sudah berada dikantin.

"Eh lo Za, Kemana aja. Kirain gak kekantin" Ucap Darsha santai dan tak berdosa.

"Kemana aja lo bilang?, Gue nungguin kalian berdua woii. Kalian berdua aja yang ninggalin, Ditinggalin tuh gak enak apa lagi Ditingalin pas lagi sayang-sayangnya" Sungut Aiza.

"Curhat mbaknya" Tanya Darsha meremehkan.

"Iya, emang kenapa hah" Sungut Aiza bertambah.

"Elah berisik aja lo berdua. udah diem, lo mau apa za gue pesenin mumpung Gue lagi berbaik hati nih" Ucap Shania membuat keduanya melongo.

"Eh die pada bengong. Gc pengen apaan, gue pesenin tapi uangnya bayar sendiri yaaa" Kirain baik bener eh ternyataa hadeh Shania.
"Roti aja ama susu"jawab Aiza malas dan memberikan uang kepada Shania.

"Kembaliannya balikin lagi" Sewot Aiza.

"Bawel" ucap Shania.

Shania pergi ke stand untuk membeli pesanan yang dipesan oleh Aiza, sementara itu kedua nya tampak diam tak bersuara akhirnya Aiza yang memulai pembicaraan.

"Gue udah tau siapa pemiliknya"

"Siapa" tanya Darsha sedikit kepo.

"Gue gak tau ya dia kelas berapa, tapi gue tau namanya. Tapi namanya siapa yaa, kayak nama artis gitu deh" ucap Aiza.

"Nama artis disini banyak yaa za, Ada yang namanya Luna, Raisya, Rasya, siapa dong kan gue kepo" Baru kali ini Darsha se kepo ini.

"Ihh itu lohh yang nyanyi EaaaEaaaEaaa" Ucap Aiza ngaco.

"Siapa Anjirrr, emang ada ya"Jawab Darsha.

"Ada Darsh, itu tuhh aduh siapa yaa namanyaa"

"Oh iyaa gue inget. Namanya sebastian, nah iya tuh"

mengernyit "Kak Andreass maksud lo?" tanya Darsha tak percaya kalo buku itu punya Andreass.

"Lo budeg, tadi gue bilang sebastian bukan Andreass" ucap Aiza sedikit berteriak.

Untung keadaan dikantin tidak begitu ramai, kalau ramai. bisa-bisa semuanya tertuju pada Aiza yang berteriak.

"Nama Kak Andreass tuh, ANDREASS SEBASTIAN. Mungkin aja dia yang minjemin" ucap Darsha sewot.

"Tapi kan Mungkin aja bukan dia. kenal dia juga enggak gue" ucap Aiza Santai.

"Eh kenapa sih" datang Shania membawa pesanan Aiza.

Aiza langsung makan roti seperti orang yang sedang kelaparan, membuat kedua temannya itu melongo kebingungan.

tunggu kelanjutannya ceritanya.

Haaeeeeee acu updateee, Hoh padahal lagi gak mood update tpi gpp lah yaa, Jangan lupaa VOTE DAN KOMEN

THE SENIORS COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang