Azka'Pov
Azka mengendarai dengan amat fokus, disamping nya sudah ada salva yang sejak tadi mendumel tidak jelas. salva menanyakan kemana mereka akan pergi. namun, tidak ada tanggapan dari Azka.
"Ka, kita mau kemana sih. gue masih pake baju kayak gini juga, entar kalo ada dekel yang liat gue dengan penampilan gue seperti ini gimana. derajat gue sebagai kakel bisa turun dong ka." tidak biasanya Salva se-cerewet itu apalagi sampai membahas penampilan. "bisa diem gak sih lo,gue lagi nyetir" gertak Azka.
"ye kok lo jadi ngegas sih. kan gue cuma nanya. lagian kalo punya mulut tuh jawab pertanyaan orang, jangan asal diem. kayak orang bisu. mau lo di kasih gak bisa ngomong lagi" "ya gak lah pea" potong Azka. "ya, mangkanya itu. jawab kalo orang ngomong"
"kita mau kemana ?" tanya nya sekali lagi "Rumah Andreass" "ngapain" tanya nnya semakin kepo "jemput Adek lo"
"Adek gue?"' mengangguk' "Adek gue kan lo pea, ngapain jemput kalo lo nya ada di gue" 'menoyor kepala sang kakak' "adek lo, gue sama Aiza pea"
salva pun berdecih, dan suasana kembali damai.
mereka tibalah di kediaman Andreass. mereka memencet bel, tetapi belum ada tanda-tanda akan seseorang membukakan pintu. Azka pun kembali memencet bel, untuk yang kedua kalinya. teapi nihil, tidak ada yang membuka kan nya. akhirnya mereka masuk tanpa permisi. lantaran sang pemilik rumah tidak membukakan pintu.
"eh ngapain masuk. pemilik rumah belum ngizinin kita masuk. jangan asal masuk aja, gak sopan itu namanya" Salva menarik lengan Azka dan tetap menunggu diluar sampai Andreass mengizinkan untuk masuk kedalam rumah.
"Yaelah Sal, santai aja kali. biasanya juga gue sama yang lain kalo main sama si es. udah sekarang nyari Aiza, sebelum hal buruk terjadi kepada Aiza" ucap Azka masuk kedalam rumah dan mencari keberadaan adiknya dan disamping nya sudah ada Salva yang terus membuntuti Azka karena Azka belum melepaskan genggaman tanggan nya.
mereka berdua berjalan ke arah taman belakang rumah andreass. Salva yang terkagum melihat megahnya rumah Andreass seperti rumah yang di impikannya sejak masih kecil. salva ingin menanyakan sesuatu, tetapi ia urungkan melihat ekspresi Azka saat ini. seperti ingin memangsa sesuatu.
"Aizaaaaa" betapa terkejutnya Azka melihat kelakuan adiknya. ia merasa sudah gagal menjaga adik nya itu, apa ayah dan bunda nya akan kecewa karna ia tak becus menjaga adiknya itu. dan salva sama kagetnya dengan Azka. ia tak menduga adiknya akan melakukan hal seperti itu.
tak kalah terkejut dari azka, aiza sangat terkejut. seperti maling yang tertangkap basah oleh warga. ia bingung, kenapa kakaknya datang dengan wajah sangar. apa yang telah terjadi dengan keduanya. dan andreass. ia hanya diam, ya memang biasanya dia diam terus. tetapi kali ini diam nya Andreass berbeda. ia sama terkejutnya seperti Aiza, tetapi ia tak mau menunjukkannya.
"Kalian udah berani ya, siapa yang ngajarin kayak gitu. abang yang punya pacar aja gak berani melakukan hal itu. emang ayah bunda gak liat, tapi allah liat za. dan lo 'nunjuk kearah Andreass', gue kecewa sama lo" beo azka mengungkapkan kekecewaan terhadap keduanya.
"bang, abang kenapa. kayak gitu seperti apa yang abang bicarakan ?. iza gak ngerti maksud pembicaraan abang" ucap nya melembut dan menanyakan nya kepada abangnya. dan abang nya hanya tersenyum miring. "gak usah sok pura-pura gak tau deh, gue kecewa za. kecewa sama lo" dan setelah itu azka pergi dari hadapan aiza.
situasi saat ini sangat lah hening. tidak ada suara, salva yang masih terdiam, Aiza yang terus bertanya-tanya dalam hatinya. dan andreass, kalian tau apa yang saat ini lakukan. duduk manis sambil meminum es sirup. sungguh tidak tau situasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SENIORS COLD
Teen FictionAiza Sabrina Malik Anak ke Tiga dari pasangan Afkar Malik dan Aeera Malik. mempunyai seorang Kakak laki-laki, dan seorang Kakak perempuan membuat Aiza senang. Kehidupan yang Sederhana dan Harmonis membuat Kebahagiaan Aiza semakin lengkap. --------- ...