Part 34

498 19 0
                                    

Sudah 2 bulan ia tak bertegur sapa. Jangan kan bertegur sapa, berpas-pasan saja. Keduanya saling melengos. Aiza sudah kembali menjadi dirinya yang dulu. Cempreng, pecicilan, pokoknya ia menjadi dirinya lagi. Bukan Aiza seperti yang dikenal dia.

Ujian Akhir semester pun Akan berlangsung. Guru-guru tampak sibuk membicarakan hal ini diruang guru. Dan kelas pun terbengkalai. Seperti sekolah yang lain, sekolah aiza pun sama. jika jam kosong pun berlangsung. Anak-anak sudah berhamburan dan kelas pun berubah menjadi pasar. Aiza memilih keluar kelas, untuk sekedar menghilangkan rasa penat. Tiba-tiba seseorang yang sudah tak bersamanya, kini menegurnya. Entahlah, Aiza bingung dengan situasi ini.

"Hai Zaa" Sapa orang itu.

"Eh...Hai kak Andreass" tersadar Aiza dari lamunan nya. Dan ya.. orang yang menyapa nya adalah Andreass. Orang yang pernah menyakiti hatinya.

"Apa kabar Za?" Tanya Andreass. Suasana tampak canggung. Aiza takut, takut move on nya gagal. Hanya karena seorang Andreass menanyakan Kabarnya.

"Zaaa..." tegurnya Membuyarkan Aiza.

"Hah, Apa kak?" Tanya Aiza sedikit telmi. Padahal sebelumnya ia mendengar dengan jelas, bahwa Andreass menanyakannya.

Andreass tertawa melihat sikap polosnya Aiza. Lantas ia mencubit pipi Aiza dan saat itu pula ditepis oleh Aiza.

"Gak usah modus. Kakak nggak usah nanyain kabar aku. Aku lagi move on dari kakak. Jangan karena kakak nyapa aku, aku jadi gagal move on deh kak" ucap nya to the point.

"Salah, kalo gue hanya nyapa lo ?da"Salah lah. Kan aku udah bilang. Aku lagi MOVE ON KAK MOVE ON" Aiza menjawab perkataan Andreass dengan nada berteriak. Membuat semuanya yang berada dikoridor melihat ke arahnya.

Aiza pun meringis dan langsung memasuki kelas. Didalam, Aiza tampak menggrutu. Kedua teman nya pun terheran-heran melihat sikapnya. Dan mereka menyangkanya ini bersangkutan dengan kakak kelasnya itu.

"Lo kenapa za?, keluar kelas baik-baik aja. Sekarang malah grutu gak jelas" darsha mencoba menanyakan nya kepada Aiza.

"Tuh kakak kelas lo. kesel aja gue tau gak sih dia datengin gue lagi nyapa gue lagi dan seenak jidatnya dia dia megang pipi gue modus nya keliatan banget najis ish" Aiza mengeluarkan unek-unek yang ada dibenaknya tanpa ada jeda sedikit pun.

Darsha dan Shania terperangah melihat Aiza. Sangat sulit, mendiamkan aiza ketika ia sedang seperti ini. Hanya satu yang bisa mendiamkannya, yaitu dibujuk dengan membicarakan mengenai cogan.

"Za, tadi gue liat alvaro mel nge live di ig. Gak nonton dia za" Yaa Aiza memang tergila-gila dengan cogan satu itu. Entah mengapa yang membuat ia suka. Aiza pernah berkata bahwa alvaro mel adalah boyfriendAble banget.

"Gak nafsu" jawabnya lesu.

"Bege. Lo kira si varo itu makanan. Gue rasa lo frustasi berat za, cerita sini. Jangan sampe lo masuk RJS gara-gara stres akut" Darsha berusaha membujuk aiza supaya ia mau menceritakan apa yang sudah terjadi.

"Kan tadi gue udah cerita darshaaaa.... kenapa lo jadi telmi gini sih" Darsha pun terkena omelan aiza. keduanya  memilih diam, daripada mereka terkena marahnya aiza.

*****

Author'Pov

Bel Pulang sudah berbunyi. siswaa-siswi berhamburan keluar kelas. tak terkecuali 3 siswi yang masih menetap didalam. padahal semuanya sudah rapi, buku sudah dimasukkan kedalam tas. tetapi 3 siswi tersebut belum keluar dari kelasnya.

"Za.... lo gak mau pulang. bang azka udah telponin gue daritadi nih, kak salva juga udah ngomel-ngomel" ujar Shania yang terus-terusan ditelpon oleh kakaknya aiza dan aiza masih enggan untuk bangkit dari tempat duduknya.

THE SENIORS COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang