BAB 3
"Psst.. I have a crush on you"
🌸
Namanya Arzaylea Josephine.
Berdasarkan metode pythagoras, arti nama Arzaylea ada 4; kesedihan dan kekurangsempurnaan, perasaan pada keadilan, kesembuhan dan sifat pengasih juga penyayang.
Namun dia mencoret arti nomor 1, karena Lea tidak suka ada kesedihan dan kekurangsempurnaan dalam hidupnya.
Lea sedikit bangga karena namanya terlalu keren dan susah untuk disebut. Apalagi, nama Arzaylea sangat jarang ia temui sehingga Lea juga merasa bangga ketika orang menyebut namanya, Lea sudah bisa pastikan itu adalah dirinya tanpa harus bertanya "Arzaylea siapa, ya?"
Ditahun 2015, Lea juga pernah merasa bangga dan heboh ketika mengetahui fakta bahwa namanya sama dengan mantan kekasih Luka Hemmings, idolanya dari 5 seconds of Summer, band pop rock asal Sydney tersebut.
Back to the topic.
Lea masih penasaran kenapa Ibunya memberi nama Arzaylea, tapi gadis itu tidak bisa bertanya kenapa, karena Ibunya sudah berada di tempat yang tenang 5 tahun yang lalu.
Gadis itu dipanggil Lea. Orang usil kadang memplesetkan namanya jadi Leak, yang artinya hantu di daerah Bali. Tapi semenjak kata "Anjay" booming di Indonesia, gadis itu harus pasrah nama panggilannya diubah oleh orang tidak bertanggungjawab jadi "Anzaaay".
"Nama lo buat lidah sepet. Biar enggak ribet yaudah gue panggil Anzay aja. Persis kek kelakuan lo, anjaaaay." Begitu kata Luhan, sahabat Lea dari orok sampai sekarang, yang sudah menyebarkan nama itu sehingga teman-teman dekat Lea memanggil dia Anzay.
Pokoknya seperti itu. Membahas filosofi nama Lea sepertinya tidak akan habis setahun.
Lea enggak bisa dibilang gadis yang B aja karena penampilannya cukup hits seperti anak muda jaman sekarang. Make up-nya selalu on point, dan salah satu barang yang enggak bisa terlewatkan yaitu pensil alis. Kalau istilah kerennya 'ngalis for lyf'. Tanpa alis, hidup Lea bakalan hampa.
Karena kecantikannya itu, Lea pernah terpilih jadi delegasi untuk mewakili putri batik dari jurusannya. Tapi enggak menang dan cuma masuk top ten doang. Itu juga karena sengaja. Lea enggak kuat di karantina katanya, jadi dia memutuskan menyerah.
Lea anak jurusan hukum. Sekarang semester 5, dan sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri untuk PKL. Akhir-akhir ini, gadis itu memang menghabiskan waktu di perpustakaan kampus. Mencari referensi tentang materi yang diajarkan dosen hukum HAM-nya.
Tidur di perpustakaan juga bukan masalah, karena tidak akan ada orang nerd penghuni perpustakaan yang peduli keberadaannya. Tapi sepertinya hal itu tidak berlaku lagi karena seseorang menganggu hidupnya yang tenang.
Dan bisa ditebak, orang yang bernama Jimin ini adalah tipe-tipe cowok yang suka mengobral cinta karena menawarkan Lea untuk diantar pulang padahal dia tidak meminta.
"Nggak mau," tolak Lea final.
"Kenapa?" tanya Jimin namun gadis itu seperti enggak niat bicara lagi.
Jadi Jimin melanjutkan, "Aaa, jangan di jawab. Pasti karena lo takut jatuh cinta ke gue ya?"
Rasanya Lea ingin menimpuk orang ini pake batu.
"Lebih baik gue pulang bareng pacar gue daripada orang nggak jelas kayak lo." Lea menarik totebag kanvas putihnya dan berlalu meninggalkan Jimin di perpustakaan.
"Hati-hati, mbak calon pacar!" teriak Jimin terkekeh.
Dalam hati ia berkata, tipe-tipe cewek kayak gini nih yang bikin semangat ngejarnya. Penuh tantangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angelic Boyfriend
Fanfiction[PARK JIMIN FANFICTION | MY BOYFRIEND SERIES 4] [Tersedia di Gramedia] Arzaylea Josephine dan Arabella Haruka. Dua perempuan yang harus berurusan dengan Jimin Neredith Park, si pewaris perusahaan Neredith Group yang dijuluki sebagai "Hot Casanova"...