WARN: 15+
ini 3k words dimohon apresiasinya. aku nggak bakal update sebelum chapter ini mencapai 1k votes dan comments seperti biasa. see u.🦋
BAB 18
"Why do they call it a crush?"
"Because that's how you feel when they don't feel the same way in return."🌸
Tidak pernah terlintas sedikit pun dalam otak pintar Bella kalau hari ini dia akan berakhir di rumah Hyunjin. Tentu saja. Itu tidak mungkin karena Bella tahu dan cukup sadar diri, kalau dia tak akan pernah mendapat kesempatan itu. Tapi lihatlah sekarang? Saat ini dirinya tengah duduk di ruang tamu menunggu Hyunjin berganti pakaian di kamar.
Otaknya bisa saja menjurus bagaimana penampakan tubuh atletis Hyunjin di dalam sana, tapi daripada memikirkan yang aneh-aneh, Bella lebih baik berterimakasih pada Tuhan yang telah mendatangkan hujan di bulan September ini. Bella tidak protes dan menyesal ketika hujan mengguyur mereka tiba-tiba di jalan, karena hal itulah yang membawa Hyunjin mengajaknya mampir sebentar di rumah cowok itu sendiri. Senangnya.
Menatap ke luar jendela dalam diam sampai akhirnya Bella dikejutkan oleh Hyunjin yang baru saja turun dari anak tangga, tampaknya baru saja mandi dan membawa sepasang baju perempuan di tangannya.
"Ganti gih, kemeja lu basah kan?"
Bella mengerutkan alis namun Hyunjin langsung menyambung lagi, "dipinjemin kakak gue."
"Oh.. oke." Bella berdiri, meraih baju dari tangan Hyunjin. "Gue ganti di?"
"Di sini."
"Hah?"
Hyunjin hendak tertawa melihat ekspresi plongo Bella namun ia tahan. "Di kamar mandi lah, atau di mana kek. Di kamar kakak gue juga gapapa, atau di kamar gue juga oke."
"Ehee.." Bella menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kamar kakak lo aja deh? Sekalian mau bilang makasih. Gue naik, ya?"
"Kamarnya di sebelah balkon, kebuka kok pintunya."
"Makasih, Hyunjin." Bella langsung melangkahi anak tangga menyusuri lantai dua. Rumah Hyunjin tidak seluas rumahnya, jadi cukup 20 langkah dia telah mencapai kamar yang dimaksud Hyunjin. Dari ambang pintu yang terbuka lebar, Bella bisa melihat seorang gadis sedang mencepol rambutnya di depan meja rias.
"Hai, kak!" sapa Bella riang. "Aku mau ganti baju di sini, ya?"
"Eh, si cantik. Boleh.. boleh sini."
Bella langsung senyum lalu menutup pintu kamar Lea. Bella cukup terhenyak beberapa saat ketika melihat kamar perempuan itu. Ada buku berserakan di mana-mana. Kertas-kertas putih berjatuhan di bawah meja printer dan tempat tidur yang berantakan, ada laptop dan buku-buku di atas selimutnya. Kendati demikian, kamar ini tampak hidup karena ada lampu tumblr warm white lengket di dinding, digantungi polaroid di kabelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angelic Boyfriend
Fanfiction[PARK JIMIN FANFICTION | MY BOYFRIEND SERIES 4] [Tersedia di Gramedia] Arzaylea Josephine dan Arabella Haruka. Dua perempuan yang harus berurusan dengan Jimin Neredith Park, si pewaris perusahaan Neredith Group yang dijuluki sebagai "Hot Casanova"...