1 vote = 1 huruf HAHAHA biar siders muncul.
ADA RULES BARU: SETIAP KOMEN CERITA GUE HARUS PAKE CAPSLOCK HEHE BIAR KERASA NGEGASNYA😽😽🍃
BAB 9
"Why be normal, when you can be a beast"
—
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan:
Nama: Arzaylea Josephine
Tanggal lahir: 1 Januari 1996
Jurusan: Hukum
Menyetujui dan mengakui bahwa,
Nama: Jimin Neredith Park
Tanggal lahir: 13 Oktober 1998
Jurusan: Teknik Industri
Adalah kekasih saya mulai hari ini sampai waktu yang tidak ditentukan alias selamanya. Saya akan menerima segala kekurangan dan kelebihan kekasih saya sebagaimana dia menerima saya apa adanya dan kami akan bertingkah laku sebagaimana pasangan pada umumnya. Dan saya tidak akan mempermasalahkan usia, golongan, ras, atau apapun yang menjadi kendala antara saya dan kekasih saya.Hormat saya
————————
[MATERAI 6000]
————————
Arzaylea Josephine—
"SINTING LO YA!?"
Pekikan suara Arzaylea membuat pria paruh baya dengan setelan jas hitam itu terkejut menengoknya. Jimin berdehem, mengisyaratkan supaya Mr. Grey meninggalkan dirinya dan Lea di tempat ini berdua saja tanpa ada yang mengawasi. Seakan paham, pria itu pun lalu permisi bersama pelayan-pelayan yang ada di restoran mewah dengan pemandangan pantai yang indah tersebut, walau ujung matanya belum berhenti memperhatikan Jimin dari kejauhan.
"Memang."
"Gue rasa otak lo perlu diganti dan diri lo perlu diperbaiki," cetus Lea lagi seraya menyandarkan punggungnya ke kursi dan melipat tangan di dada. Emosinya hampir memuncak tapi tidak jadi karena ia masih melihat pengawal Jimin berjaga-jaga dari ujung sana.
"Yah.. it's up to you. Kalo lo pengen malu di depan Mark sih, bisa aja gue sekarang—"
"Tapi nggak gini cara lo manfaatin gue," potong Lea kesal.
"Bukannya lo yang lagi manfaatin gue, ya? Cowok kayak lo, mana mungkin disia-siakan. Siapa yang bilang itu tadi?" cibir Jimin meniru gaya bicara gadis itu di depan Mark tadi.
Lea putus asa sekarang. Harusnya Lea tahu kalau orang yang dihadapinya sekarang adalah Jimin Neredith Park, manusia yang bisa melakukan apa saja. Tapi karena emosinya yang tidak stabil di depan Mark tadi, ya beginilah resiko dari perkataannya. Lea tidak menyalahkan Jimin sepenuhnya karena hanya ada dia di sana, dan mungkin kalau Jimin tidak ada, image Lea bakal hancur sejadi-jadinya atau lebih parahnya lagi gadis itu akan berakhir dengan air mata yang mengucur deras.
Satu hal yang Lea yakini kalau otak Jimin memang sudah rusak. Cowok itu menyodorkan surat perjanjian dengan tulisan yang bikin Lea geleng-geleng kepala, mana suratnya lengkap dengan materai 6000 pula. Buat apa coba?
Memangnya ini lagi jual beli tanah?!
"Oke, mungkin kata selamanya berat buat lo, ya? Kalau gitu gue kurangin waktunya, satu tahun cukup, apa dua? Tiga? Empat? Lima? En—"
"Kelamaan! Lo mau bikin gue menderita sampe gue lulus, ya? Lo mau tanggung jawab kalo gue enggak ada waktu nyari calon suami karena hidup gue dihabiskan secara cuma-cuma sama lo, gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angelic Boyfriend
Fanfiction[PARK JIMIN FANFICTION | MY BOYFRIEND SERIES 4] [Tersedia di Gramedia] Arzaylea Josephine dan Arabella Haruka. Dua perempuan yang harus berurusan dengan Jimin Neredith Park, si pewaris perusahaan Neredith Group yang dijuluki sebagai "Hot Casanova"...