"saya kecewa dengan kalian!bisa bisanya kalian nikahkan dylan dengan perempuan lain!"ucp zidan yang menatap tak terima
"maafkan saya zidan,saya telah salah mendidik dylan!"mereka sujud meninta maaf
"mamah papah"raya menggelng tak percaya atas apa yang di perbuat kedua mertuanya
"Raya.. mamah minta maaf sayang"raya membatu desi berdiri
"mamah gak perlu minta maaf sampe sujut gitu"desi memeluk raya
"kamu memang wanita terbaik sayang"raya menghapus air mata desi
"maafin papah,papah gak bisa jadi papah yang baik buat dylan"
"raya udah maafin kalian kok"ucap raya tulus "termasuk dylan"wajah raya berubah sendu
"kamu ikut aku pulang ya sayang"
"gak bisa!"
"papah akan urus perceraian kamu dan daylan"ucap zidah
"tapi pah!"raya nangis dengan deras
"masuk kamar!"raya nunduk dan naik kekamarnya
"mas zidah saya mohon jangan pisahkan raya dan dylan"desi kembali memohon dengan air mata yang menderas
"saya sudah tidak bapat di ganggu gugat! keputusan saya sudah bulat bahwa dylan dan raya harus pisah"ucap zidah tegas
"saya harap kalian mengerti!sekarang silahkan mas rey dan mbak desi keluar dari rumah kami"rey membatu dasi berdiri
"pah,aku gak mau pulang sebelun aku bawa pulang sama2 kerumah kita!"
"kami sekali lagi minta maaf kalo begitu aku dan desi pamit dulu"rey menarik desi keluar
"kamu kenapa sih pah?"desi menatap rey yang tengah pokus jalananya
"loh?emang nya aku kenapa?"
"kenapa kamu gak biarin aku bawa pulang raya kerumah kita?aku ga mau pisah sama raya.. pah"
"tapi tadi kondisinya gak memungkinkan untuk kita ajak raya pulang!"
"terserah kamu lah!"
***
pagi hari ini cuaca kembali mendung mengawali hari raya yang semakin tak menentu. hari ini raya akan pergi ke ausy memulai hidup baru tanpa di temani dylan di tiap harinya dan tepat di hari ini dylan akan melangsungkan acara pernikahan nya dengan marsha yang ia anggap raya.
"dylan,selamat tinggal makasih untuk semuanya maaf kalo selama ini gue jadi istri yang gak pernah nurut sama lo"raya mengusap poto dylan airmatanya terus turun membasahi bingkai poto dylan
"raya... ayo!kamu udah di tungguin papah di bawah tuh!"
"iya mah sebentar!"raya sudah siap dengan ransel dan koper yang ia seret kebawah
"sayang,kamu sudah siapkan"raya mengangguk
"yaudah yuk kita berangkat!"
Rumah dylan*
"bentar lagi gue bakal nikah sama raya tapi kenapa rasanya ragu ya?"dylan terus menatap wajah nya di cermin yang di balut baju pengantin silvernya
"den.. dylan maaf non marsha sudah menunggu di bawah"dylan menyeryit kan dahunya
"marsha?"tanya dylan
