lima

3.7K 294 2
                                    

Author POV

Di pagi hari yang cerah.rora yang sudah rapih dan berkemas,sesekali ia melirik kepada kaca rias yang ada di kamarnya,setelah memastikan penampilannya sudah benar-benar rapih rora segera keluar kamar untuk sarapan.
Hari ini adalah hari sidang rora,tentunya roda sudah menyiapkan semuanya. Jangn di tanya bagaimana perasaan roda saat ini,sangat gugup,namun sebisa mungkin dia mengikis rasa gugupnya itu .

Selesai sarapan,rora pun pergi untuk ke kampusnya.

"Doain rara ya yah,bu" ujar rora minta restu.

"Pasti sayang,semoga lancar ya nak" ucap ibu rora memberi semangat pada rora.begitu juga dengan ayahnya yang saat ini sedang mengelus puncak kepala rora.

"Ingat jangan gugup ya " ujar ayah mengingatkan .
Dan di balas anggukan rora dan juga senyum manis,rora pun pergi.

****

Lega. Satu kata itu yang saat ini rora rasakan,setelah ia berhasil menyelesaikan.sidangnya dan di nyatakan lulus,tinggal menunggu waktu untuk wisuda.

Wisuda???

Mengingat hari itu,seketika rara mengingat derren,tanggal yang sama dengan hari pertunangan derren.
Rara hanya berdoa agar derren bisa bahagia dengan pilihan hatinya.

Sentuhan tangan di bahu rara sangat mengejutkan rora saat ini.
"Aurora" panggil seseorang,sontak rora pun menoleh.

"Noval" sebenarnya rora sudah tidak ada perasaan lagi dengan noval,tapi noval semakin gencar mendekatkan rora saat ada perubahan fisik di diri rora,sebenarnya rora hanya baru turun 18kg beberapa minggu ini,tapi lihat noval langsung mendekatkannya.

"Ada apa?" tanya aurora.

"Malam ini apa ada acara?" tanya noval.

Tentu rora sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ada,aku akan makan malam bersama keluarga ku"  ucap rora.

"Ohh,tadinya aku berniat untuk mengajakmu keluar malam ini"

"Maaf noval aku tidak bisa"

"Tak apa mungkin lain kali" ujar noval dengan wajah kecewa.

"Kalai begitu aku ke selly dan sella dulu ya "  Rora pun pergi meninggalkan noval sendiri.

Rora pun mencari sahabat kembarnya itu yang saat ini sedang ada di kantin .
Rora pun mendudukkan bokongnya di dekat sella dan selly.

"Udah beres?" tanya selly.

"Udah" jawab rora singkat.

"Aku liat noval dekat banget sama kamu,kalian ada hubungan?" tanya sella.

"Dia yang mendekatkan ku"

"Dia terpesona dengan perubahan mendadakmu ini" ujar sella.

"Mendadak mata mu loncat,aku terus berolahraga dan menjalankam diet sehat ku tau,dan itu tidak mudah" Dengus rora
Sella dan selly pun tertawa dengan jawaban temannya.

"Gimana?" tanya selly.

"Gimana apanya"  jawab rora malas.

"Kamu dan noval,apa udah jadian?"

" belum,dan gak akan" jawab rora yakin

"Kenapa? Bukannya kamu suka banget sama noval? sekarang udah deket ehh dia malah menjauh"

"Aku gak suka lagi sama noval,di pikir-pikir dia suka sama aku cuma di liat dari tubuh aku yang berubah sedikit kecil aja" jelas rora.sella dan selly pun mengerti apa maksud dari ucapan rora.

"Kalau gitu jangan sama dia" ujar sella yang di beri anggukan selly.

"jangan pernah" lanjut selly . rora hanya mengangguk patuh.

****

Berbaring adalah pilihan tepat untuk rora setelah ia selesai menjalankan olahraga rutinnya.Saat ini rora hanya menunggu untuk wisuda nanti,jadi tidak terlalu sibuk seperti kemarin-kemarin,sekarang rora akan fokus untuk menurunkan berat badannya menjadi ideal seperti apa yang dia inginkan.

Drrt drrtt

Getaran ponsel rara membangunkannya dari tidurnya yang belum nyenyak.
rora pun bergegas mengambil ponsel yang ada di nakasnya.

"Siapa yang sih,gak tau apa orang cape" umpat rora.

Nama yang terpamppang di ponsel rora membuat rora menjadi gugup sendiri.

"Hallo"

"..."

"Ya aku sudah selesai dengan olahraga rutin ku"

".."

"Iya aku mengerti derren,baiklah aku tutup".rora pun memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

Derren,ya..pria ity baru saja menelpon rora untuk mengingatkan rora tentang kegiatan rutin nya.rora sangat terbantu dengan ingatan derren,tentu derren sudah banyak membantunya.entah kenapa dia jadi merindukan derren.

"Huftt derren pasti lagi sibuk" seraya menyimpan kembali ponselnya ke nakas.
Dan kembali dengan tidur.

***

Tok tok tok

Ketukan pintu dari balik pintu kamar rora membangunkan rora, roda mendengus kesal.

" iya sebentar" dia melirik jam dinding yang ada di kamarnya, 7 malam ternyata sudah lama rora tertidur.
Rora pun bergegas membuka pintu,tampak bi idah sedang menunggu.

"Ada apa bi?"

" nyonya dan tuan menyuruh saya membangunkan non,di bawah juga ada tamu,kata nya temen non" ujar bi idah.

"Siapa?" apa mungkin derren.batin rora

"Saya gak tau non" rora meghela nafas dalam,artinya bukans derren karna bi idah tidak mengenalnya,dan rora bisa melihat dari mata bi idah.

"Baiklah bi,aku mau mandi dulu,bilangin ke ayah dan ibu" titah roda yang di jawab dengan anggukan bi idah.

"Siapa ya tamu ku?atau sella dan selly? Tapi gak mungkin ahh kalau mereka kesini,pasti udah nyelonong masuk" rora pun membawa dirinya ke kamar mandi untuk.membersihkan diri.

BIG is "BeautiFul" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang