enam

3.6K 271 1
                                    

Aurora POV

Aku segera turun ke bawah setelah menyelesaikan rutinitas membersihkan diri.
Di ruang utama,aku melihat ayah dan ibu sedang mengobrol dengan seseorang pria,tapi aku tidak bisa melihat dengan jelas.,aku pun semakin mendekat. Dari pada penasarankan..

Seketika aku terkejut melihat siapa pria yang saat ini adabersama dengan ayah dan ibuku.

"Nah ini dia anaknya udah dateng" ujar ayahku

"Hai aurora"

"Noval? Sedang apa kamu disini?"tanyaku,ya pria itu ternyata noval.dia datang kerumah ku.entah dengan tujuan apa.

"Rara,ko gitu sih, ayo temani dulu teman mu,ayah dan ibu mau masuk dulu" titah ibuku lalu pergi bersama ayahku.

"Kamu mau apa kesini,tau dari mana rumahku"

"Aku tau dari sella dan selly,aku cuma mau main doang kok,sebenarnya mau bawa kamu keluar"

"Aku gak bisa Val,aku ada acar_____"

"Tapi ayah dan ibu kamu bilang kamu bebas kok malam ini,maksudnya kamu gak akan kemana-mana" ujar noval memutuskan ucapanku,

Aku menghela nafas lelah,bagaimana bisa orangtua ku bilang seperti itu,dan lihat pria yang saat ini sedang duduk di depanku,semakin gencar untuk mendapatkan ku,,

Eittt bukan aku percaya diri ya, hanya memang itu kenyataan kok hehe...

"Terus gimana?" tanya noval.

"baiklah,tapi jangn pulang malam" jjawabku.

Noval pun tersenyum senang,pasti,dia merasa telah berhasil meluluhkan hati kedua orang tuaku.menyebalkan.

"Aku bersiap dulu" ujarku pada noval.

Tidak lama dari itu aku sudah selesai,dengan kaos coklat yang kebesaran dan celana jeans. Penampilanku biasa? Masa bodo,sengaja kok.

Aku turun ke bawah,noval yang sudah menungguku kini menoleh kepadaku,wajahnya seakan tidak percaya,mungkin dia berpikir aku ini terlalu berpenampilan seadaannya,tapi apa peduli ku?

"Jadi?" tanyaku pada noval membuyarkan lamunan nya.

"Udah selesai?" tanya noval,yang di balas dengan anggukan ku.

"Emm... Baiklah" raut wajahnya,aku suka dia tampak kecewa mungkin.

"Izin dulu pada ayah dan ibumu" lanjutnya.

"Ayo" anakku kepada noval.

"Bu,yah aku pamit" panggilku.

Dan lihat tatapan terkejut dari ayah dan ibuku.

"Nak,kemari" panggil ibuku.Aku tau ibu akan bicara apa padaku.Tapi aku tetap menghampiri ibu.

" ada apa bu?" tanyaku malas.

"Kamu ini yang benar saja.masa iya mau kencan pakai bajunya kaya gini" ujar ibuku.

"ahh udah bu gini aja " jawabku.

"Tidak,ayo ganti,jangn bikin malu ibu dan ayah"

"Bentar ya nak noval,auroranya ganti baju dulu" ujar ibu ku kepada noval yang di balas dengan senyuman mautnya.

Seperti kataku,ibu benar-benar membuat muka ku seperti memakai topeng,make up yang tebal menurutku,tapi masih tetap cocok untuk di padukan dengan kacamata ku.
Tentu aku masih memakai kacamata ya,karna jujur saja aku masih takut untuk memakai softlens.

Aku bercermin melihat penampilanku,bisa di bilang aku berubah 180derajat di banding penampilanku yang tadi,saat ini aku memakai dress berwarna cream dengan panjang selutut, dengan tangan 3/4,dan high hell berwarna senada dengan tinggi 5cm.

Aku menuruni anak tangga,tampak noval dan ayahku sedang menonton tv bersama,tatapan mereka teralihkan dengan kedatanganku.

Jangn tanya dengan noval,pria itu seakan sedang melihat mangsanya saat ini, aku menjadi risih di tatap raja dengannya,

"Bagaimana noval cantik kan aurora sekarang?" tanya ibuku.

"Sangat tante" jawab noval yang tatapannya tetap melihatku.

Aku menunduk malu,bukan malu tapi risih itu lebih tepat.

"Ya udah gih sana berangkat,nanti keburu malam" titah ayahku.
Kami pun berpamitan lalu pergi.

Di dalam perjalanan.

"Kamu cantik" puji noval pada ku.

"Makasih" jawab singkatku.

"Kita mau kemana?" tanyaku.

"kita makan,mau kan?" tanya noval,aku hanya mengangguk setuju.

Drrtt drrtt drrtt

Getaran berasal dari ponselku,aku pun mencari di dalam tasku,dan ketemu,aku semakin semangat saat aku lihat siapa yang menghubungi ku saat ini.

"Derren" gumam ku pelan tapi masih bisa di dengar noval.noval seakan ingin tau siapa yang meneleponku.dia mencoba mendekatkan kepalanya denganku.

"Fokus saja dengan menyetir noval,aku tidak ingin mati sebelum menikah" ujar ku sinis.aku segera mengangkat telepon derren.

"Hallo derren"

"Aku sudah melihat fotomu"ujar derren padaku.

"Foto?foto apa?" tanya ku.

"Fotomu detik ini"

"Bagaimana bisa?" tanyaku penasaran.

"Ibumu mengirim fotomu tadi"

aku mencoba berpikir,dan ohh ya,,,, ibu ku sempat memfotoku sebelum aku turun tadi,aku pikir untuk apa,ternyata untuk dikirim ke derren.

"Aku jelek ya? Ibu yang mem'make overku" ucapku malu.

" tidak,kamu sangat cantik,bahkan aku terpesona"

"Jangan membuatku malu derren"

"aku serius,berapa kilo bobot badan mu turun?"

"18kg,dalam waktu 3 minggu" ujarku dengan nada sombong.

"Wow hebat,kalau begitu sudah dulu ya aku sheril datang"

"Oke"

Teleponpun terputus,derren yang memutuskan panggilan.aku menghela nafas panjang.

"Siapa?" tanya noval,dan aku baru ingat aku dimana dan dengan siapa saat ini.

"Derren" jawabku singkat tanpa menoleh pada noval.

"siapa dia? terdengar kamu begitu akrab dengannya"

"Temanku" jawabku singkat lagi.

"ohh,jangan terlalu dekat dengannya aurora,aku tidak suka"
Aku menoleh mendengar perkataan noval.

"Kenapa?" tanyaku

"aku cemburu" jujur noval.

aku tersenyum kecut setelah mendengar noval.

"Cemburu? Kamu siapaku?" tanyaku sinis.

"bukan siapa-siapa,tapikan sebentar lagi akan menjadi siapa-siapamu" ujar noval seraya tersenyum menggoda padaku,aku hanya bergidik ngeri lalu memalingkan muka ku ke kaca di samping ku,memandang pemandangan kota malam ini.

BIG is "BeautiFul" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang