Tujuh Belas.

3.6K 256 10
                                    

⚠⚠⚠typo bertebaran⚠⚠⚠

Happy reading...

"Ketulusan adalah.
Saat engkau mencintai seseorang.
Dan kau bukan hanya mencintai kelebihannya.
Tapi juga dengan kekurangannya."

Setelah bicara lantang yang kenyataannya tidak benar,derren menarik tangan ku dan meninggalkan naufal yang tercengang disana.
Aku menatap derren yang masih tetap berjalan entah kemana dengan tangan yang masih menuntunku.

Emangnya ini orang gak takut di labrak sama pacarnya apa ya??? Aku aja udah ketar ketir menatap sekitar berharap tidak ada yang lihat atau lebih tepatnya mantan tunangan derren tidak melihat kami.
Tapi kenyataan tidak sesuai dengan ekspetasi. Semua mata tertuju dengan kami. Dan entah gosip apa yang sebentar lagi akan tersebar. Aku tidak peduli,yang aku pedulikan saat ini.kami dilihat dengan mantan tunangan derren kah?? Mencari aman aku menundukkan kepala.

Karna terlalu fokus memperhatikan kakiku yang melangkah gak tau kemana.
Tanpa aku sadari saat ini aku gak ada di dalam area pesta
Derren mengajak ku ke taman. Yang letaknya cukup jauh dari tempat acara
Setelah tersadar,aku menghentakan tanganku.
Derren membalikan tubuhnya menghadap ke arahku.

"Kamu apa-apaan sih? Main tarik-tarik aja,aku kan bukan tali" omel ku pada derren.

"Kamu kenapa diam aja disaat di deketin sama nuafal?"

"Loh kenapa?"

"aku gak suka"

"Kenapa?"

"Aku gak suka kamu deket-deket sama mantan brengsek kamu itu"

"Apa hak kamu?"

Tapi kali ini pertanyaan ku gak di jawab sama derren.
Derren tampak kesal.mungkin karna aku yang keras kepala.

"kamu bukan siapa-siapa aku derren"sambung ku lagi.

Tapi selanjutnya aku gak habis pikir. Disaat derren mendekat kearah ku.Aku mundur dua langkah. Tapi langkahku kalah cepat,atau derren yang mempercepat langkahnya. Entahlah yang jelas saat ini derren sudah merangkul pinggulku. Dan aku sudah ada dalam dekapannya. Kejadiannya terlalu cepat,sampai aku sulit untuk menghindar.

Aku mendongak menatapnya. Ya taulah kan. Dia tuh tinggi banget. Dan aku hanya ssebatas pundaknya saja.
Jadi apalah dayaku yang harus rela mendongak sampai tengkuk ku pegal.

Derren balik menatapku. Tatapannya tajam dan itu berhasil membuat jantungku seakan ingin menjerit meloncat keluar. Tatapannya tersirat penuh arti,tapi aku tidak mengerti.

Derren mengelus kening ku lembut.dan itu membuatku ssemakin gugup. lalu kemudian senyum manisnya mengembang disana.
"Kamu itu milikku" ujarnya yang berhasil membuat diriku beku seketika.

"Maks....." belum sempat aku melanjutkan ucapan ku,sesuatu benda kenyal menempel di bibirku. Seketika aku membatu tak mampu bergerak.Mataku membelalak tidak percaya. Derren pria tanpa celah ini telah mencuri ciuman pertamaku.

ya tuhan jantungku berdetak sangat cepat,aku berharap derren tidak mendengar suara jantung ku.
Ciuman lembut derren berubah semakin dalam.tengkukku di tahan olehnya.tangan satunya memeluk pinggulku posesif.
Aku sungguh meresapi ciuman ini.Tapi sesaat kemudian derren melepaskan ciuman kami,saat pasokan oksigen kami semakin menipis. Kami sama-sama terengah mengatur nafas.

"Ciuman ini sebagai tanda bahwa kamu telah resmi menjadi milikku" ujarnya lancar tanpa gambaran bagi kan jalan tol.

Sedangkan aku tercengang mendengar pernyataan yang telah derren buat.
"Tidak akan aku biarkan satu orang pun mendekatimu,terutama naufal"

"aku belum menyetujuinya"

"Aku tidak butuh persetujuanmu"

"Kau Posesif dan egois"

"Ya,itu nama belakangku. tapi aku seperti ini hanya dengan wanita yang ku cintai"

"Kau menyukai ku karna aku berubah"

"Semenjak ayahmu menitipkanmu padaku.kamulah prioritas ku,dan kamu adalah tanggung jawabku sekarang"

"Kapan? Kapan ayah menitipkan ku pada mu?"

"sejak ayahmu tau aku menyukaimu"

"Hah?? Kapan?"

"Yang jelas saat kamu masih menjadi itik buruk rupa,tanpa kamu berubah pun aku tetap mencintaimu. aku mencintaimu karna hatimu yang baik serta tulus. Bukan karena fisik"

"Tapi kamu pernah bilang bahwa aku harus menjadi angsa cantik"

"Karna itu satu-satunya cara agar kamu bisa membalas naufal. Dan lihat sekarang saat kamu telah berubah apa reaksi naufal,dia meminta mu kembali padanya kan"

Aku tercenung mendengar ucapan derren yang panjang kali lebar itu.

"Sekarang,kamu bisa berubah menjadi gendis yang dulu,karna aku tidak pernah peduli seberapa besar tubuhmu,seberapa jeleknya wajahmu,aku telah mencintai kekurangan serta kelebihanmu,jadi apa pun kekurangamu aku terima"

Tanpa aku sadari air mataku menetes.
Aku tidak tau kenyataannya derren berkata benar atau tidak. Tapi saat ini sungguh aku terharu mendengar ucapannya.aku berharap ucapan derren benar-benar b tulus padaku.

Derren memelukku kembali dengan erat.aku pun membalas pelukannya.
Sesekali derren mengecup kening ku.
Sungguh malam ini aku sangat bahagia. Derren telah membuatku semakin percaya diri.

"Udahan dulu terharunya,sekarang yuk ikut aku"

"Kemana?"

"Kita beli coklat dan ice cream"

"Derren ini sudah malam,dan 200 hari ini aku menghindari makanan itu,kau mau menggagalkan dietku?" ujarku seraya mengerucutkan bibirku.

"Itu tujuanku,aku berniat menggemukanmu,agar enak di peluknya,kalau kamu gemuk,di saat aku memelukmu aku hangat,tapi ingat jangan terlalu gemuk juga,aku gak mau kamu menjadi obesitas,dan membuat dirimu sesak saat memakai gaun pengantin nanti"

"Gaun pengantin?"

"Aku berniat melamarmu"

"Derren jangan bercanda"

"Doakan saja agar aku bisa bercanda saat aku mengucapkan itu" aku mengrenyit tidak mengerti dengan ucapannya. Namun sebelum aku bertanya derrenntelah menarik tanganku,dan benar saja malam itu derren mengajak ku membeli coklat dan ice cream.sungguh aku merindukan makanan ini.

*bersambung*

Yee.... Derren sama gendis akhirnya jadian tuhh.. Gimana perasaan kalian semua?? Puas gak sama part ini?? Semoga puas ya...

Cerita di part ini sedikit ya?? Maaf ya,😔mudah-mudahan part selanjutnya bisa panjang kaya jalan kereta.😊😁
Jangan lupa vote and comment.makasih dukungan kalian ..😉
Ilove you all😘

BIG is "BeautiFul" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang