dua

5K 348 1
                                    

Saat ini aku berada di kantin kampusku. Setelah tadi aku meminta ijin pada dosen killerku untuk mengikuti pelajarannya,aku langsung di berikan begitu banyak tugas,dari membuat Rangkuman dari buku paket yang tebalnya 8cm, membuat makalah tentang pelajaran yang aku lewati tadi.
Alhasil saat ini aku berkutit pada MacBook ku.
Mencari bahan untuk makalahku,dan mengetik rangkuman dari paket tebal itu.

Sella dan selly saudara kembar tak identik itu dan sekaligus  teman dekatku menatapku sendu.

"Untung saja kamu pintar ya ra,coba kalau kamu berotak dangkal kaya felisia,mungkin sekarang dia udah nangis tersedu-sedu mengharapkan belas kasihan sama para cowo disini" ujar selly yang di anggukan sella.

" tapi dia cantik tau,bahkan badannya kaya gitas sepanyol" cerocosku pada sella dan selly.aku pun menghentikan aktivitas ku dan mengalihkan tatapanku kepada mereka.

"Aku selalu berharap tubuh dan wajahku bisa seperti felisia" lanjut ku,lalu aku kembali melanjutkan tugasku.

"Ra,kamu itu hanya gemuk saja dan berkacamata,aslinya kamu tuh cantik,bahkan felisia aja kalah" ujar sella yang coba menghiburku,menurutku.
Aku hanya membalas dengan senyuman.

"Eehh tuh liat,felisa disini.. Wahh siapa lagi tuh cowo yang dia gandeng" ucap selly,sella dan aku pun menoleh melihat ke orang yang di bicarakan selly.

"Ohh itu,dia itu dosen di kampus ini juga kan? Hanya saja dia bukan mengajar jurusan kita" ujar sella menjelaskan.

Aku pun menatap sella dan selly.Dan kembali pasa tugasku.
Enggan untuk melihat felisa.
Tapi tidak dengan sella,selly dan juga orang-orang yang ada di kantin ini,yang masih setia menatap felisa dan dosen itu.

"Tampan"

"Serasi sekali"

"Tampan dan cantik"

"Woww"

Komentar dari orang-orang yang ada disini.
Sella dan selly risih mendengar komentar orang-orang yang ada di kantin ini.

"ayo kita pindah" ajak sella kepada aku dan selly.

"Aku mulai risih ada disini,liat tuh felisia,semakin mepet aja,gak sekalian dia minta gendong atau di tidurin sama tuh dosen" lanjut selly dengan kata-kata frontalnya.

Sella dan aku hanya memandang penuh tanya pada selly,selly pun berbalik memandang ke arah kami.

"Apa? Aku benarkan?" tanyanya.

"Ahh sudah ,ayolah kita pindah sebelum ada yang gosong disini" ajak sella yang langsung bangun dan menarik ku yang sudah selesai membereskan MacBook dan buku-bukuku.

Kami pun segera keluar kantin dan berjalan ke taman kampus.kami menetapkan tempat favorit kami,berada di bawah pohon besar,ya kami suka sekali duduk bersantai disini,karna udara yang sejuk dan tempatnya juga nyaman.

"Ada apa denganmu selly?kamu iri dengan felisia ya??" tanya ku seraya menggoda pada selly.
Selly menatapku tajam.

"Haha aku hanya bercanda selly" Ucapku.

"Tidak ra,sebenarnya ada dendam tersendiri untuk selly pada felisia" jelas sella.

Aku menatap penuh intimidasi.

"Maksudnya?" tanyaku.

selly menghela nafas.

"Hahh..jadi dulu waktu aku dan sella masih SMA, kami dan delisia sebenarnya satu sekolah,hanya saja beda kelas,aku memiliki pacar bernama vio,vio itu cowo yang baik,sopan dan juga pintar,dia juga jadi ketua osisi di sekolah kami,aku dan vio berhubungan cukup lama, sekitar 1tahun setengah,saat itu felisa menjadi murid tercantik satu sekolah,dan vio menjadi murid tertampan di satu sekolah,karna teman-teman felisia yang selalu menjodohkan mereka,akhirnya ..."
Selly menghentikan ucapannya,dan lagi menghela nafas panjang.

"Mereka jadian tanpa aku tau,lebih parahnya lagi,mereka berciuman di depan ku saat malam party night.dan sampai saat ini aku dan vio tidak berhubungan,tepatnya vio tidak memberi kabar padaku,padahal,kami masih memiliki hubungan,tapi aku tidak tau vio dimana,sampai akhirnya aku masuk ke universitas ini,dan satu kampus lagi dengan nona sihir itu,aku tidak tau mereka masih berhubungan atau tidak,tapi aku rasa tidak" ujar selly mengakhiri ceritanya dan menundukkan pandangannya.

Dari matanya aku bisa melihat bahwa dia sangat sakit hati,ya aku bisa merasakannya,karna felisia jugalah wanita yang di cintai noval.

"baiklah,jadikan semua itu menjadi pelajaran untuk mu selly,aku yakin masih banyak cowo baik di luar sana untukmu" ujarku menghibur.
Sella mengangguk setuju,sedangkan selly menatap ku lekat lalu tersenyum.

___________

Aku berbaring di ranjang kesayanganku,melemaskan otot-otot tubuhku,karna seharian ini merasa penat.
aku menatap langit-langit kamarku.
Aku mengingat lagi cerita selly tadi siang,tampak di wajahnya dia sangat tersakiti.

Aku segera bangun dari tidurku dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

30menit kemudian aku selesai.

Drrtt drrtt.drrtt

Getaran ponselku yang berada di nakas menghentikan aktivitas ku yang sedang mengeringi rambut.aku segera mengambil dan membaca isi ponsel ku.

Nomor tidak di kenal memanggilku.aku segera menggeser gambar hijau untuk memgangkatnya.

Sejenak aku terdiam.memastikan siapa yang meneleponku malam -malam begini.sebenarnya tidak malam,hanya saja ini sudah jam 7malam.sella dan selly tidak mungkin meneleponku,anak kost seperti mereka sangat rugi bila harus mengeluarkan pulsa hanya untuk meneleponku.

"Ha_hallo" jawabku.tapi tidak ada.suara.di sebrang sana.

"Hallo" aku kembali mengulang sapaanku. Tapi tida ada yang jawab.

Aku mulai menyerah,aku segera memutuskan panggilan itu,mungkin salah sambung ,tapi tidak berapa lama nomor itu menghubungi ku lagi,aku sedikit ragu untuk menjawabnya.
Tapi rasa penasaranku terlalu besar,dan akhirnya aku menjawab panggilan itu.

"Hallo" tapi kali ini.ada jawaban.

"Hallo" jawab seseorang di sebrang telepon.Suara bariton seorang pria. Sekejap aku bertanya ,ini siapa?

"gendis aurora? Benar?" panggil pria di sebrang telepon.

"Ya,siapa?" tanyaku.

"Bisa kamu keluar,saya ada di depan rumahmu" ujarnya.aku pun segera mengintip di balik jendela kamarku yang berada di lantai dua. Disana,di depan gerbang rumahku,terparkir mobil HONDA Civic berwarna hitam.

"Keluarlah nona,saya tau anda mengintip dari balik jendela kamar anda,saya ada di dalam mobil sedan hitam"

Aku pun segera keluar dari kamarku,dan menuju kedepan rumahku.aku menghampiri mobil itu ragu.

Tiba-tiba seseorang membuka mobil sedan itu dari dalam dan turun. Seketika aku terpanah dengan pria yang ada di dapanku ini.tampan,tinggi badan sixpack.

'Siapa pria tampan ini' batinku.

Pria itu menghampiriku,tentu tidak dekat karna kami masih terhalang pagar besi rumahku.

"Apa aku tidak boleh masuk?" tanyanya mengejutkanku.

"Emm tapi kamu siapa?" Tentu aku penasaran,bagaimana pria ini tau nomorku,dan ada di depan rumahku.

pria itu menghela nafas.

"Apa om rian belum menghubungimu?" tanyanya.Seperrinya dia mengenal ayahku.Karna dia menyebut nama ayahku.

"Emm belum,tapii tunggu..." aku segera mengecek ponselku,dan ternyata 10  panggilan dan 3 pesan dari ayahku dan juga ibuku,oh ya aku lupa,malam ini aku hanya sendiri dirumahku,eehh... Tidak tapi bertiga.bersama ART dan tukang kebun rumahku yang kebetulan suami istri. Ayah dan ibu ku harus pergi ke luar kota untuk menyelesaikan tugas kantor selama 2 minggu ini.

from:myluv ayah

rora,anak rekan kerja ayah akan menjalin kerja sama dengan perusahaan ayah,dan dia akan datang dari NYC.kemungkinan dia akan menginap di rumah kita,sampai ayah pulang,perlakukan dia dengan baik,ingat!!!

Aku menghela nafas panjang.

"ayah ku sudah memberi tau ku,masuklah" ucapku seraya membukakan gerbang,sedangkan pria itu masuk kembali ke mobilnya untuk memparkirkan mobilnya di garasi rumahku.

BIG is "BeautiFul" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang